Senandung Benci

Senandung Benci


Bagaimana rasanya dicampakkan?

Dan tidak ada seorang pun berdiri di sampingmu

Tidak ada seorang pun menopang di belakangmu

Pernahkah itu terjadi tanpa alasan?


Aku seorang yang belakangan ini menikmati puisi

Aku menyukai bahasa yang kasar, jujur, tak berhati

Puisi liar tanpa penyaringan

Puisi merdu penuh ketegasan


Dari puisi itu terdapat nyanyian

Berkolaborasi dengan teriakan

Merapal indahnya kata dengan nada membentak

Menunjuk, menatap, menggertak


Itulah puisi

Senandung benci penuh arti

Untuk mereka penikmat kotornya senja

Untuk mereka budak kopi yang terpenjara


Menanam padi pada lahan penuh api

Senandung benci dimulai lagi dan lagi

Kala hati tidak lagi suci

Tak ada lagi cara untuk kembali berbaik hati

(Tangerang, 30 Mei 2020)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top