Sambutan Tanah
Sambutan Tanah
Kuat, kokoh, tegar tak tergoyahkan,
Tertanam dalam relung tak bertuan
Bertahan dalam pendirian,
Bocah polos malas tanpa pengalaman.
Inikah mimpi yang kuinginkan?
Apa yang terjadi pada pohon besar tak bertuan.
Itukah mimpi yang selama ini kukejar?
Sampai mati pun akan kukejar?
Sedalam apa kubur pohon yang ditancapkan?
Menahan erat agar tak tumbang berserakan.
Tetap saja tanah bukan kehendak kita,
Terkikis, longsor, bisa saja.
Berapa lama tanah menahan impian?
Berganti dengan jasad yang telah renta menawan.
Siap masuk ke dalamnya, Kawan.
Itu bukan sebuah pertanyaan.
(Tangerang, 26 September 2016)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top