Hilangnya Hujan

Hilangnya Hujan


Kutanya dan kutanya ke mana irama rintikmu

Tak lagi menghiasi telingaku

Air mata yang indah ini memelukmu

Menyempurnakan sejuknya dirimu


Berdiri dan berdiri menunggumu lagi

Teriknya matahari tak kunjung berganti

Kutanya sang waktu tuk memanggilmu ke sini

Di tempat gersang ini


Impian yang bermekaran

Ketika dahulu kau bertebaran

Di sawah yang menjulang nyaman

Di saat bunga-bunga memanggilmu teman


Kau hadir untuk menghidupi mereka

Si hijau, yang hampir hancur terhina

Terik yang menjadi replika neraka

Mematikan si hijau yang perkasa


Kau anugerah, tetapi kenapa banyak yang memakimu?

Hanya untuk mendapatkan cerah di malam minggu

Si remaja egois yang tidak tahu arti keberadaanmu

Hanya menggerutu seakan masa depannya menjadi kelabu


Kau penyejuk, kau sumber kehidupan

Bahkan doa-doa dikabulkan

Kembalilah ke tanah yang kau tinggalkan

Cukuplah manusia belajar betapa bermanfaatnya engkau, Hujan.

(Tangerang, 7 Januari 2015)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top