Buku Harian

Buku Harian


Jendela yang berdebu,

dipenuhi sarang laba-laba,

tentang aku yang masih di sini, sayup-sayup ingat.

Kapan terakhir kali aku keluar dari ruangan ini


Yang kupunya hanya buku harian,

juga makanan cepat saji, dibelikan saudaraku.

Hidupku acak-acakan, entah kapan terakhir kali aku memilih baju

Menulis buku harian, itu saja yang kulakukan selain makan dan tidur


Aku menatap dinding

Seolah menyalahkanku atas apa yang terjadi

Semenjak dia pergi, aku berhenti menulis puisi

Hanya buku harian, kutulis tak sampai empat baris


Tanganku lemas, menanti tanganmu

Setelah melepasmu

Aku baru tahu

Ini mungkin yang dinamakan rindu

(Tangerang, 16 Januari 2020)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top