Prolog
Halo. Aku tahu hari sudah larut dan suhu sekitar membuat bulu kudukmu kaku. Tetapi aku mohon, tetaplah bersamaku sebentar karena aku akan menceritakanmu awal dari semuanya. Awal yang berasal dari dunia kami.
Dunia kami dulunya adalah satu kesatuan. Pedagang menjajakan barang dari kerajaan ke kerajaan. Anak-anak bermain bersama sembari memamerkan kekuatan. Semua orang tinggal dalam keharmonisan. Itulah mengapa masa tersebut dikenal dengan Masa Damai. Namun, setelah masa tersebut diakhiri sepihak oleh Raja Alastain, pemimpin Klan Angin, semuanya berubah.
Kini lahan kami terbagi empat sesuai klan yang ada. Ada Oseau, Venteu, Feu, dan Sole. Masing-masing dari mereka memiliki kekuatan, seperti seorang dari Klan Feu yang bisa membakar seluruh hutan dalam hitungan menit. Oh ya, jangan lupa juga ada seorang rakyat Klan Sole yang mampu mengangkat seantero pulau meski tubuhnya kecil.
Tentunya, semenjak insiden tersebut, klan-klan ini tidak selalu damai. Hal ini diutamakan pada hubungan Klan Oseau dan Klan Venteu. Banyak nilai hidup mereka yang bertentangan. Selalu bermusuhan adalah motto mereka. Selalu berperang adalah nafas hidup mereka. Ketegangan ini semakin menjadi-jadi setelah takhta Klan Venteu diturunkan kepada Sang Pangeran, Hubert.
Tak hanya itu, berakhirnya Masa Damai juga membuat terbentuknya sebuah aturan adat. Aturan ini mereka tanamkan kepada setiap rakyat dari klan manapun, tua atau muda, miskin atau kaya, sakit atau sehat. Isinya: Hal yang tabu jika seorang menikah dengan seorang lainnya dari klan yang berbeda. Kamu benar. Pernikahan campuran adalah hal yang dilarang. Siapapun yang melanggar akan dijatuhi hukuman sesuai persetujuan kedua pemimpin klan yang bersangkutan. Dan yah, seperti aturan lainnya, pasti ada yang melanggarnya.
Alkisah, ada seorang nelayan yang berlayar di suatu malam. Sayangnya, malam tersebut tidak berpihak padanya. Kapas kelabu menghalangi langit sekitar dan gelombang mulai mengamuk tanpa sebab. Ia berusaha mengerahkan angin untuk menjaga kapalnya. Namun hal itu semakin membangkitkan amukan laut. Sebuah gelombang menghempaskan keduanya hingga sang kapal tinggal nama dan nelayan berambut pirang itu digulung gelombang dan tak sadarkan diri.
Hal yang nelayan itu lihat selanjutnya adalah seorang wanita sebayanya dengan rambut hitam berkilau bak kain sutra. Mata hijau sayunya terus menatap mata biru gelap wanita itu. Namun yang Ia lihat selanjutnya segera mengejutkannya. Wanita itu mengendalikan air untuk menyembuhkan goresan-goresan di badannya!
Mereka segera bersikap dingin satu sama lain. Si wanita, yang bernama Nara, menjelaskan bahwa mereka berada di sebuah pulau terpencil dalam wilayah Klan Air. Karena terpencil, kapal baru akan bersandar satu minggu lagi untuk singgah sebentar.
"Kamu bisa keluar dengan menumpang di sana," jelasnya. "Sementara itu, tinggal di sini dan jangan biarkan kaki kotormu menginjak lantai kamarku."
Nelayan itu melengos. Mengapa gerang nasib mengharuskannya tinggal sementara dengan gadis sombong dari klan seberang?
Namun pandangannya mulai berubah ketika menghabiskan waktu bersama. Mereka mulai mendekat dan berbagi kisah satu sama lain. Hubungan itu kian mencair setelah Deo, sang nelayan melayangkan teknik pengendaliannya dan menghentikan patahan pohon yang nyaris menindih Nara.
Nara mengerjapkan mata. Tangannya bergetar memegangi batang kelapa yang melayang tepat sesenti dari hidungnya. "Te-terima kasih."
Akhirnya, seperti yang sudah diperkirakan, mereka jatuh cinta. Cinta membuat Deo tidak jadi menumpangi kapal yang singgah. Cinta juga membuat mereka melupakan aturan adat dan melanjutkan ke tahap selanjutnya, pernikahan. Secara diam-diam tentunya. Tanpa memikirkan konsekuensi yang menunggu, mereka pun dikaruniai seorang bayi perempuan. Eira, bayi dengan takdir yang besar.
Seterpencil apapun pulau yang mereka tinggali atau selama apapun mereka tidak berhubungan dengan sanak saudara, keluarga kecil mereka tetap diketahui oleh kedua klan. Kedua raja segera mengadakan rapat dadakan. Dari keputusan rapat itu, kita akan tahu apa yang terjadi.
Mari kita lihat. Apakah takdir membiarkan keluarga kecil dan penuh kasih sayang ini hancur dalam waktu singkat? Ataukah keajaiban akan menghampiri mereka?
___________________
Oseau=Klan Air
Venteu=Klan Angin
Feu=Klan Api
Sole=Klan Tanah
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top