Happily Ever After
Wonwoo membolak-balik tiap halaman buku novel milik Minseo, adik Mingyu. Ya, Wonwoo sedang berada di rumah Mingyu, tepatnya di kamar -di ranjang luas milik Mingyu.
Pemuda itu berkali-kali mendengus kesal. Ia pun menutup buku terakhir yang dibacanya dengan agak kasar. Entah sudah berapa kali ia melakukan hal itu.
"Hhh... Sepertinya adikmu sangat suka hal-hal berbau sad ending. Dari sekian banyak novel yang kupinjam darinya tidak ada satu pun yang berakhir bahagia. Menyebalkan."
Mingyu yang mendengarnya hanya tersenyum lembut sembari menatap kekasih manisnya itu.
"Kau ingin mendengar cerita yang berakhir bahagia hyung?" tanya Mingyu.
"Tentu saja aku mau," jawab Wonwoo antusias.
Pemuda bermarga Jeon itu duduk dengan manis, bersiap-siap mendengar cerita dengan 'akhir bahagia' dari kekasihnya.
"Ehem..." Mingyu berdehem pelan sebelum memulai ceritanya.
"Di suatu hari, kau dan aku hidup bahagia selama-lamanya. Tamat."
Wonwoo terdiam, mencerna kata-kata yang disebut 'cerita' oleh kekasihnya. Sesaat kemudian pipinya terasa memanas.
"Y-yak! Dasar Kim Mingyu pembohong! Tukang gombal!" Seru Wonwoo sembali memukul pelan tubuh Mingyu dengan novel milik Minseo.
"Hei, kau tidak mau kita berakhir bahagia hm?" tanya Mingyu sambil menangkup pipi Wonwoo yang dihiasi dengan semburat merah.
"Tentu saja aku mau. Dasar Kim hitam Mingyu!" jawab Wonwoo.
"Ingat peraturannya, Wonwoo sayang? Dilarang memanggilku 'hitam' jika tidak ingin mendapatkan hukuman," ujar Mingyu dengan menampilkan seringainya. Detik berikutnya ia sudah menindih tubuh kurus kekasihnya.
"AMPUNNN"
FIN
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top