Kali ini mereka terhenti di bawah lampu jalan, berusaha menerangi diri di antara jalan panjang yang tak henti. Mereka kini saling menatap, seakan memahami satu sama lain.

Pada suatu masa, bayangan itu telah menjadi satu, enggak untuk saling mengejar, kian enggan untuk saling menggandeng tangan.

Menurutnya, bayangan itu terlalu gelap, berbeda dengan dirinya yang berwarna. Mereka tak sama, hanya dua entitas yang tak sengaja mendengar satu sama lain.

Pada akhir masa, bayangan itu mungkin akan dapat tersenyum bersama mereka, tanpa lampu jalan, tanpa rembulan yang masih mengejek.

Bukan seberapa banyak waktu telah berlalu, tapi kenangan apa yang telah tinggal bersama.