Persimpangan Jalan
Sore ini kita bertemu lagi, pada persimpangan jalan dengan teriakan yang keras kami memanggilnya. Kami heran tertegun, karena ia tak kunjung menyahut. Setelahnya kami hanya berlalu dan melupakannya.
Selama ini kami terus menyusuri jalan yang sama, dengan gemericik air yang mengalir pada tembok-tembok rumah yang lembap dengan kayu yang lapuk ditumbuhi lumut kehijauan di sekitarnya.
Kami banyak menyadari jika sesuatu dilupakan, dan kami menemukannya lagi suatu hari nanti, ia akan terlihat memiliki banyak perubahan. Berbanding terbalik dengan mereka yang kian bertemu.
Ia akan berhenti pada titik persimpangan yang sama, membagikan dunianya menjadi dua jalan yang berbeda dan memaksanya untuk memilih, kanan atau kiri, benar atau salah, konkret dan absurd.
Sekali lagi, kami selalu dipaksa untuk memihak dan memilih jalan mana, padahal semuanya memiliki titik tujuan yang sama, tapi neraca itu terus bergerak membuat kami terus keliru.
Pada sore hari yang padam, akhirnya kami memilih untuk berhenti di belakangnya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top