Setelah ia yang tiba-tiba pergi tanpa kata, entah mengapa malam-malam gulita terasa lebih mencekam dari biasanya.

Terlepas dari desir langit yang biasanya seirama, kali ini pun terdengar seperti lantunan sebuah lagu menyeramkan.

Sebuah gelap, yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, tak mampu untuk bergerak memapah jalan.

Waktu-waktu mereka lalui dengan rasa ketir, dengan berbagai pasang mata yang mengintip dalam, menatap tajak dengan mata yang bersinar kelabu.

Dengan gerak yang aneh, ia seperti mengutuk malam-malam yang tak pernah berhenti.

Tanpa ujung, perjalanan ini menjadi misteri yang luar biasa, dengan perasaan gelisah yang memilukan, mereka menghabiskan sisa masa seperti ini