Setengah memejam, mereka kembali melihat pendar gulita yang mencekik. Rasa terkurung pada masa lalu yang terus mengikat, tak dapat melepas kini.

Mereka terus berlari pada pendar-pendar mata yang mengintip, kini malam tak lagi berdesir, begitu sunyi sampai tak ada lagi rembulan yang bersua.

Rindu ini begitu besar pada sang rembulan, yang dulu kian menyapa hari mereka, masih hari yang sama di mana mereka mencari jalan-jalan panjang.

Entah mengapa, kali ini mereka merasa masa telah sepenuhnya berhenti, tak kian berdenting, memberikan tambahan waktu pada mereka yang pasrah.

Jika masa telah berhenti, jika tak ada lagi harapan.

Maka gelap ini akan abadi.