55. MTAL - Belajar Mengikhlaskan

Vote & Comment sebanyak-banyaknya! Ramaikan part ini, JANGAN BIARKAN SEPI KARENA SEBENTAR LAGI KALIAN AKAN BERPAMITAN DENGAN SELURUH TOKOH MTAL YANG SUDAH ON GOING SELAMA 3 TAHUN INI😌🙏.

Dipublish pada 30 Oktober 2023

°°°

Ana tertegun bahkan sempat tersentak saat mendengar jawaban Papanya, terutama di kalimat terakhir. Berarti hanya dirinya sendiri yang mampu menemukan jawabannya. Tapi yang menjadi tanda tanya baru, bagaimana caranya Ana menemukan semua jawaban itu?

"Oh, ya, hampir lupa!" Pak Nasution merogoh saku celananya. Sepucuk surat keluar dari dalam sana. Surat yang berbalut amplop putih itu Pak Nasution serahkan ke Ana. "Peter pergi melanjutkan pendidikan di Budapest dan dia menitipkan surat ini ke Papa untuk kamu, An."

Ana mengambil surat itu dengan tatapan cengo.

"Peter pergi ke Budapest? Kok tiba-tiba? Kapan, Pa?" tanya Ana beruntun. Ana benar-benar terkejut mendapatkan dan baru mengetahui kabar ini. Tapi wajar saja. Ia sudah tak sadarkan diri selama dua bulan.

"Lumayan lama, lebih kurang sudah sebulan yang lalu. Surat yang Peter titipkan itu mungkin bisa menjawab seluruh pertanyaan kamu, An. Tapi ingat, jangan sampai salah baca pertanda, ya?"

Ana tersentak. Spontan mendongak menatap Papanya. Kalimat terakhir Papanya sama persis seperti yang Pierre pesankan.

Jangan salah baca pertanda lagi.

Ana lalu menengok ke amplop surat yang terdapat sepenggal tulisan Peter di sana.

Segelintir bait penuh harapku kepada perempuan yang abadi di dalam doa-doaku.

°°°

Bersambung...

Free Palestine!

Saya di sini berbicara sebagai umat Muslim dan sebagai sesama manusia! Pertama, saya akan bicara sebagai seorang muslim! Teruntuk umat muslim di seluruh dunia, banyak saudara seiman kita yang syahid di sana, tolong jangan tutup mata lagi. Bantulah mereka entah itu moril maupun moral, walau hanya seuntai doa, jangan pernah bosan kalian panjatkan. Sedih banyak umat muslim yang menganggap permasalahan di jalur Gaza adalah murni konflik antara Hamas dan Israel.

Hei! Sudah banyak korban berjatuhan bahkan rumah sakit Indonesia ikut dibombardir makhluk laknatullah itu. Apa permasalahan itu tidak cukup untuk membuat hati kalian tergerak? Sebelum Mekkah di bebabskan Rasullah, kiblat pertama Ummat Islam adalah masjidil Al-Aqsa sekaligus masjid tertua kedua setelah Masjidil Haram. Titik akhir dari perjalanan Isra' sekaligus titik awal dari perjalanan Mi'raj Rasullullah Saw adalah Masjidil Al-Aqsa dan Palestine adalah negerinya Para Nabi dan Rasul Allah! Diantaranya ada Nabi Ibrahim AS, Nabi Yaqub AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Luth AS, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, dan masih banyak lagi yang tak terhitung jumlahnya. Terakhir yang paling penting. Kelak di akhir zaman, seluruh manusia akan di kumpulkan di Palestine. Melihat sejarah itu, masihkah kita dengan beraninya tutup mata dan tidak membela saudara seiman kita di sana? Jika kalian masih diam atau berdiri membela Terorist Israel, biar pengadilan akhirat yang akan mengadili kalian dan Allah adalah sebaik-baiknya Hakim!

Selanjutnya saya akan bicara sebagai manusia kepada seluruh umat beragama apapun itu! Di Palestine lebih kurang ada 19 juta penduduk dan 3 juta di antaranya adalah umat Nasrani. Dan baru-baru saja kita mendapatkan berita bahwa Gereja tertua di sana ikut menjadi sasaran bombardir Terrorist Israel.

Konflik Palestine dan Israel bukan lagi soal agama, melainkan kemanusiaan. Sudah jelas di dalam UUD 1945 menyatakan "Bahwa sesungguhnya KEMERDEKAAN itu, ialah HAK SEGALA BANGSA. Dan oleh sebah itu, maka PENJAJAHAN di atas dunia HARUS DIHAPUSKAN! Karena tidak sesuai dengan PERIKEMANUSIAAN & PERIKEADILAN!". Apakah seluruh alasan tadi tidak cukup untuk membuat hati kita tergerak? Tidak perlu menjadi seorang Muslim untuk membela Palestina. Cukup menjadi Manusia.

Doakan saudara kita yang ada di Palestine semoga mereka senantiasa dilindungi Allah SWT dan diberikan ketabahan. FREE PALESTINE! ALLAHUAKBAR🇵🇸🇮🇩!!!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top