40. MTAL - Lahirnya Pahlawan Revolusi

Hei, tolong kerja sama ramaikan lapak ini dengan VOTE & COMMENT ya! Karena itu sangat berarti alias AKU PENGEN CERITA INI BANYAK YANG TAHU BIAR AKU FAMOUS. Hehe, gak lah. Maksudnya biar pada melek sejarah walaupun aku Mahasiswa Pendidikan Biologi:v

Happy reading dan mohon maaf apabila masih menemukan typo saat membaca part ini. Sudah saya revisi, tapi kalo masih ada yang tertinggal, tolong harap maklum🙏.

Dipublish pada 3 Agustus 2023

°°°

Di waktu yang sama di rumah keluarga Tendean. Kedatangan Jusuf yang dikira keluarga membawa Pierre langsung disambut meriah. Namun ketika melihat Jusuf datang seorang diri, seluruh keluarga pun heran bercampur linglung. Terutama Mami Pierre. Wanita itu yang pertama kali menanyakan keberadaan Anaknya di mana.

"Pierre mana, Yusuf?"

"Kata Ajudan-ajudan di sana, Pierre ada tugas dadakan mengawal Pak Nas, Mi." jawab Jusuf berdasar info yang ia terima. Roos yang mendengar itu lantas mengerutkan dahi.

"Tapi, bukannya Mas Pierre sudah tanda tangan surat izin kemarin sore toh, Mas?"

"Itu dia. Mas rencananya mau menunggu, tapi disuruh pulang."

Suasana sempat hening sejenak. Terlihat raut wajah berseri Mami Pierre menghilang. Perempuan itu tak berkomentar apapun, tapi suaminya sadar bahwa istrinya itu cukup kecewa.

"Nanti kita coba hubungi lagi kediaman Pak Nas." celetuk Pak Tendean supaya istrinya tak murung.

Nyatanya ketika coba dihubungi, mereka tak bisa menyambungkan ke rumah Pak Nas. Saat itu keluarga Tendean tak tahu bahwa sebenarnya sambungan telepon rumah Pak Nas telah diputus oleh pasukan Cakrabirawa semalam.

"Mungkin besok Pierre pulangnya." sahut Ibu Tendean berusaha tenang, tapi hatinya tak merasa demikian. Sebenarnya Bu Tendean sudah merasakan perasaan tak enak mengenai Anaknya. Ia gelisah. Namun Bu Tendean menepis perasaan itu dengan berpikir positif.

Selepas sholat dzuhur, Pak Nas memerintahkan lagi Letkol Hidayat untuk mencari info terbaru. Sebenarnya Pak Nas tak enak hati terus merepotkan Letkol itu sebab sudah tak menjadi Ajudannya. Tapi dengan kondisi kaki yang terluka, rasanya tak mungkin ia dapat bepergian. Pukul 1 siang, Letkol Hidayat kembali dengan membawa sejumlah informasi.

"Lapor, Pak! Info terkini, pasukan Kostrad sudah menghubungi pasukan yang berjaga di lapangan merdeka. Kostrad juga turut mengirim utusan untuk menghubungi Panglima Angkatan Udara, namun tidak berhasil karena yang bersangkutan sudah lama tidak ada di rumah. Dan Panglima Angkatan Laut ada di Halim Perdana Kusuma."

"Kenapa beliau ada di sana? Padahal situasi di sana mengkhawatirkan loh." sela Pak Nas heran. Sejak siaran Omar Dhani yang notabe adalah Panglima Angkatan Udara Halim turut menyatakan adanya Gerakan Dewan Jenderal, Pak Nas berpendapat jika situasi di sana berbahaya.

"Berdasarkan info yang saya dapat, beliau ke sana karena perintah Presiden."

Alis Pak Nas makin mengerut. "Jadi, keberadaan Presiden ada di Halim?"

°°°

Bersambung...

Kolom comment untuk titip pesan dan kesan ke siapa aja yang terlibat di zaman ini.


1. 💌 Ana
2. 💌 Om Pierre
3. 💌 Pak Nas
4. 💌 Bu Nas
5. 💌 Ade
6. 💌 Yanti
7. 💌 Mitzi
8. 💌 Roos
9. 💌 Keenam Jenderal
10. 💌 Istri para Jenderal
11. 💌 Papi dan Mami Pierre
12. 📦 Aidit dkk (jaga ketikan, tapi hujat dikit g ngaruh g sieh:v)
13. 💌 Others...?

Terima kasih untuk kalian readers tercinta yang telah mengikuti perjalanan Ana di masa depan. Yang sudah nemenin Ana baik suka dan duka, sampai bertemu dengan Ana di masa depan🤍.

Lantas, apakah di masa depan Pak Nas dan Bu Nas memang bertemu Ana?

Gaes, maaf ya saya sedikit lambat update. Harusnya malam kemarin, tapi part-nya belum rampung karena saya nangis sampe demam huhu. Nangis bukan karena ngetik part ini, tapi karena ketemu video antek-antek PKI yang fitnah Pak Nas terlibat dalam G30S/PKI. Mereka nuduh dengan alasan cuma Pak Nas satu-satunya Jenderal yang selamat. Ya Allah, masa tega sih Bapak ngorbanin Anak, logika aja lah. Jadi paham kan arahnya, Pak Harto difitnah terlibat G30S/PKI karena dia satu-satunya Jenderal yang gak diculik. Coba Pak Harto diculik juga dan meninggal bareng Jenderal lain, mungkin justru Pak Nas yang menggantikan posisi Pak Harto saat ini. Iyaa, dituduh jadi dalang G30S/PKI.

Fakta Sejarah!

1. Kisah panser yang dibeli Pak Yani, suasana di rumah keluarga Tendean sebelum dan sesudah penguburan jenazah, ditemukannya Sukitman di Halim, proses pencarian Lubang Buaya, penguburan para Jenderal, peristiwa sidang MAHMILUB, saya ambil sumbernya dari buku Sang Patriot.

2. Kalau ucapan rela Bu Nas yang melepas Ade, saya ambil dari artikel ini.

3. Detik-detik penyelamatan Pak Nas dan segala strategi Pak Nas dan Pak Harto bersumber dari video ini.



Apalagi ya? Takut ada yang tertinggal. Pokoknya seluruh yang saya tulis di sini 97℅ fakta. Yang gak fakta cuma pertemuan Pak Nas dan Bu Nas dengan Papa Ana aja.

Yaudah, JANGAN LUPA VOTE & RAMAIKAN LAPAK! Sampai jumpa di chapter berikutnya yang akan update insyaAllah belum tahu, hehe. Tunggu aja, pasti update kok. Babay✨👋.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top