38. MTAL - G30S/PKI

TOLONG RAMAIKAN LAPAAKK YAAA! TOTAL PART SUDAH HAMPIR 5 RIBU KATAA NIIHH! JANGAN BIARKAN LAPAK SEPI KAYAK KEMAREN. KALO BISA SEMUA READERS IKUT MERAMAIKAN KEPERGIAN OM PIERRE ಥ_ಥ.

Dipublish pada 27 Juli 2023

°°°

Para penculik Jenderal Abdul Haris Nasution bergerak dari Lubang Buaya dengan menggunakan tiga truk AURI, dua kendaraan milik Cakrabirawa bernama power wagon dan sebuah gaz. Pasukan yang berkekuatan 100 orang personil itu tiba di rumah Pak Nas pada pukul 4 pagi.

Karena para penculik yang datang berasal dari luar kota, mereka tidak tahu letak persis rumah Pak Nas dan malah nyasar di rumah tetangga Pak Nas yakni dr. Johannes Leimena. Walau salah sasaran, ada nyawa melayang tak bersalah yang dibunuh mereka. Orang tersebut adalah Brimob bernama Karel Sadsuitubun.

Sama halnya di rumah Pak Yani, para penculik memulai aksi mereka dengan sapaan selamat malam kepada seluruh penjaga rumah Pak Nas. Pasukan penculik kemudian membagi diri dalam beberapa kelompok. Kopral Dua Hargiono bersama 4 pasukannya bertugas masuk ke dalam rumah untuk mengambil Pak Nas.

Suara kendaraan yang datang serta keributan yang mereka perbuat sudah menjadi sebuah pertanda bagi Pak Nas dan Bu Nas. Pak Nas dan Bu Nas mengintip kendaraan yang lalu lalang dari jendela kamar mereka.

"Nas, itu dia penculik yang Ana bilang akan menculik, kamu. Banyak sekali, Nas! Kamu cepat kabur ke rumah kedutaan Irak, seperti yang Ana bilang!"

Bu Nas menarik tangan suaminya hendak keluar kamar. Tapi begitu mendengar derap langkah sepatu, Bu Nas sontak berhenti. Niatnya ia urungkan. Pelan-pelan Bu Nas berjalan mendekat ke pintu. Melalui celah pintu yang ia buka sedikit, Bu Nas mengintip situasi di luar kamar.

"Yang menculik kamu Cakrabirawa, Nas."

"Cakra? Kok mereka?" tanya Pak Nas heran. Awalnya ia pikir yang akan menculiknya adalah pemuda rakyat.

Bu Nas mengintip sekali lagi, namun diketahui para Cakrabirawa di luar. Segera peluru mereka tembakkan ke arah pintu. Dengan tubuhnya, Bu Nas menahan pintu yang didobrak-dobrak para Cakrabirawa.

"Ayah!

Suara tembakan yang bertubi-tubi membuat Ade terbangun. Anak kecil itu langsung tiarap di dekat Ayahnya.

"Jenderal! Buka pintunya, Jenderal! Segera keluar Jenderal! Bung Karno ingin bertemu!"

Pak Nas berdiri setelah tembakan redah, akan tetapi mereka masih mendobrak-dobrak pintu.

"Sudah, kamu di sini saja! Aku akan menghadapi mereka!"

"Apa-apaan, kamu?! Mereka itu mau menculik kamu, Nas!"

Mendengar suara tembakan, Mardiah datang tergopoh-gopoh ke kamar utama melalui pintu penghubung.

"Di luar banyak tentara yang menembak!" kata Mardiah panik.

°°°

Bersambung...

Gimana? Jantung aman? Maaf... Ana tidak bisa menyelamatkan Jenderal yang telah meninggal di rumah. Tapi, apakah Ana dapat menyelamatkan Pierre dan Jenderal lain yang dibawa dalam keadaan hidup ke Lubang Buaya? Seperti kata Ana, ia akan mengubah sejarah. Dan Resitor yang bertugas membawa Ana bilang akan menunggu sampai Ana datang ke tujuan yang tepat.

Siapkan hati kalian. Masih ada part selanjutnya yang lebih menegangkan. Oh, ya. Mari berikan doa kepada para pahlawan Revolusi yang telah berkorban demi menegakkan pancasila. Semoga mereka diberi tempat yang terbaik di sisinya🥀.

Btw, sebelum saya cantumkan videonya. Ada satu video yang mungkin akan menjawab rasa penasaran kalian mengenai... SIAPA DALANG DI BALIK G30S/PKI. Dan video ini disampaikan langsung oleh KELIMA ANAK JENDERAL AHMAD YANI SELAKU SAKSI SEJARAH.

Saya udah analisis dari sejarah satu dengan yang lain, masuk akal dan sesuai dengan pengakuan Anak Jenderal Ahmad Yani, Prof Salim Said, dan Pak Nas. Gak mungkin Cakrabirawa berani nyulik Jenderal yang pangkatnya lebih tinggi di atas mereka kalau tanpa perintah atasan yang lebih tinggi pangkatnya. Ingat... Siapa yang memegang komando tertinggi pada masa Demokrasi Terpimpin? Yak, betul. Tapi, hehe. Demi kenyamanan bersama, saya akan membuat cerita sesuai kayak di film. Biarlah sejarah yang diungkap anak-anak Jenderal Ahmad Yani sebatas video yang saya cantumkan saja. Supaya bisa jadi pembelajaran kedepan. Tidak ada sama sekali saya niat memperovokasi atau apa, saya hanya sekedar membagi pengetahuan baru yang sekiranya dapat pembaca ketahui🙏.

Lebih kurang terdapat 98% part malam ini mengandung fakta sejarah. Jadi, sama kayak kemarin. Saya cantumkan saja video-video maupun artikel yang saya jadikan patokan untuk part ini.

Pertama tentu saya berpatok kepada buku Sang Patriot kemudian video wawancara terhadap Anak-anak Pahlawan Revolusi.











❤Follow IG:
Nafla_Cahya08
Nafla.Stories

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top