35. MTAL - Isu Dewan Jenderal

Sesuai janji, interaksi Om Pierre dan Ana comeback. Jangan lupa like dan comment ya gaes! Kemaren lapak rame, hehe saya seneng tuh yang begitu. Mantep klean. Like jangan lupa. Gak susah lo tinggal pencet like, apa sih yang buat orang bisa comment tapi pas dicek dia gak like🥲.

Sama satu lagi saya mau kasih tau bakal TELAT UPDATE karena besok saya udah mulai pembekalan Kampus Mengajar. Program dari pemerintah, MBKM. Yang kuliah dan ambil program ini pasti paham di posisi saya. Kayaknya bakal padet jadwal saya, jadi dampaknya saya bisa update lambat parahnya bakal hiatus lagi kayak kemaren. Tapi kalau saya ada waktu luang, InsyaAllah saya usahakan update meski lambat ya! Dan tolong jangan maksa-maksa buat update karena itu buat saya kepikiran. Cerita sejarah yang saya angkat ini berat, gaes. Saya gak mau buat cerita ini asal-asalan. Tolong kerja samanya dan tetap dukung segala keputusan saya. Terima kasih🙏.

Happy Reading yaw! Mohon maaf kalau masih ditemukan typo. Saya udah revisi tapi maklum lah manusia☺.

Dipublish pada 17 Juli 2023

°°°

Diri Pierre tersentak diikuti matanya yang membulat. Pierre paham betul maksud ucapan Ana barusan.

"Lamaranku kamu terima, An?" Pierre tersenyum lebar dengan wajah berseri-seri. Ana tersenyum tipis. Matanya mengedip satu kali sebagai jawaban.

"Mana kado gue? Kalo lama, gue berubah pikiran."

Cepat-cepat Pierre mengeluarkan kotak cincin dari dalam saku celananya. Akhirnya lamarannya diterima setelah sempat ditolak dua kali. Pierre tersenyum lebar hingga tampak deretan giginya yang putih saat mengambil cincin tersebut dari kotak untuk ia sematkan ke jemari Ana.

"Sudah boleh?" Pierre mendongak menunggu persetujuan Ana. Kepala Ana mengangguk tanda memperbolehkan.

Perlahan namun pasti, Pierre menyematkan cincin emas itu di jari manis tangan Ana sebelah kanan. Setelah cincin itu tersemat sempurna, Pierre mengusapnya lembut.

"Saat ulang tahun Mami di awal oktober, aku akan bawa kamu ke Semarang untuk mengabarkan kabar baik dan minta restu ke mereka, An. Setelah itu baru orangtuamu. Semoga orangtuamu merestui."

Deg!

Ana tersentak. Sadar bahwa di tanggal itu Pierre sudah tiada. Pierre tidak dapat menepati janjinya. Hati Ana bertambah sedih mengetahui hal itu. Kepala Ana pun mendongak. Menatap Pierre pilu.

"Pierre, andai... Di tengah jalan nanti takdir tiba-tiba tak menghendaki kita bersama, lo siap melepas gue?"

"Maksud kamu, kamu nantinya malah menikah dengan laki-laki lain, bukan aku?" perjelas Pierre yang salah kaprah. Sebab itu Ana hanya diam, sulit menjawab.

Pierre tersenyum membuat matanya menyipit. Kemudian ia mengusap puncak kepala Ana.

"Kalaupun demikian memang terjadi, justru aku lebih bahagia. Karena kamu menikah dengan laki-laki yang dipilih langsung oleh Tuhan. Laki-laki baik yang sudah menjadi bagian dari takdir, kamu. Karena pernikahan itu seumur hidup, Ana. Seumur hidup tidak sebentar. Jadi, pilihlah laki-laki yang tetap memegang erat tangan kamu hingga akhir."

Belum juga ada jawaban dari Ana. Wanita itu masih diam seribu bahasa. Ia hanya menatap wajah Pierre, namun beberapa detik kemudian berujar yang mampu membuat Pierre tertegun.

°°°

Bersambung...

Hoho, jadi gimana sejauh ini?! Saya kasih tau nih. Ekhem, sudah mendekati part G30S/PKI, jadi kalian siap-siaplah. Saya yang nulis juga ikutan gak tenang woi! Jujur beberapa malam terakhir ini saya mimpi Pak Nas. Disitu saya lagi duduk liat dia nulis dokumen di meja kerjanya. Bapak setiap ketemu diam aja. Itu beneran beliau kah? Jadi takut🥲.

FAKTA SEJARAH!

1. Dokumen Gilchrist adalah awal mula terciptanya isu Dewan Jenderal.


2. Isi dokumen Gilchrist yang di sana ada tertulis Our local army friends, yang seolah-olah mengarah ABRI punya hubungan dengan blok barat untuk menggulingkan Presiden.

3. Dokumen Gilchrist pertama kali ditemukan sama Menteri Luar Negeri Soebandrio. Btw menteri ini pernah nahan paspor Bung Hatta coy.

4. Brigjen Polisi Soetarto yang diamanahkan Menlu Soebandrio untuk memeriksa keotentikan dokumen tersebut, malah nggak meriksa dan main bilang itu surat asli. Jahat juga nih orang.

5. Menjelang Ade wafat, Bu Nas mengaku merasakan tanda-tanda kepergian Ade. Ade sering bertingkah aneh. Ade itu dekat dengan Bu Fatma dan setiap kali bertemu suka peluk cium Bu Fat dan dibacakan Bu Fat dongeng, karena Bu Fat suka anak kecil. Tapi pada suata masa, Bu Nas melarang Ade ikut. Dengan sedih, Ade berpesan untuk menitip peluk cium saja ke Bu Fat dan ternyata itu merupakan peluk cium terakhirnya.

6. Berikut kisah jenaka Jenderal Gatot Subroto yang meledek Pak Nas karena sering bawa istri setiap keluar Negeri.

7. Apa itu Dewan Jenderal dan Dewan Revolusi bisa kalian baca di sini.

8. Berikut pembentukan Dewan WANJAKTI beserta anggota yang dituduh Aidit sebagai dewan Jenderal.


9. Kisah Pak Nas dan Jenderal senior lain yang pernah mengarahkan moncong meriam ke istana negara bisa kalian baca di sini atau tonton video ini ya!

10. Dulu Pak Yani pernah mau nangkep Pak Nas loh untuk menunjukkan loyalitasnya ke Bung Karno tapi ditentang Jenderal senior.

Sekian fakta sejarah yang dapat saya cantumkan. Mohon maaf kalau ada yang terlewat ya! Lop yu 🍅❤! LIKE COMMENT JANGAN LUPA!

Follow IG:
Nafla_Cahya08
Nafla.Stories

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top