30. MTAL - Fitnah Terhadap Buya Hamka

Udah baca judul kan? So, SUDAH SIAP KETEMU BUYA HAMKAAA?!

Sebelum ketemu Buya, tolong VOTE part ini terlebih dulu sebelum baca supaya gak lupa. Saya ingetin aja.

TERUUSS! RAMAIKAN LAPAAAKK YAAA KAYAK BIASAA! YANG BELUM FOLLOW AKUN WATTPAD SAYA, SEGERA FOLLOW🙌. Happy reading, fans-fans alay Ana🤭🤣🙏.

Dipublikasikan pada 23 Juni 2023

°°°

Pesta pernikahan Roos dan Jusuf berakhir sudah. Hari itu juga pukul 4 sore, rombongan Pak Nas memutuskan pulang lebih awal karena ada tugas mendadak besok pagi-pagi sekali. Sementara Ana dan Pierre pulang besok harinya di jam 9 pagi.

Keluarga Tendean mengantar Pierre dan Ana sampai di depan teras. Bergantian sang keluarga memeluk Pierre, seperti sebuah firasat bahwa itu akan menjadi pelukan terakhir.

"Gak papa. Peluk yang lama. Peluk yang puas selagi bisa, selagi ada, selagi kalian masih diberi kesempatan dengan Tuhan untuk ketemu terakhir kalinya sama dia." batin Ana berkaca-kaca memandang Pierre dan Maminya sedang berpelukan sangat lama.

"Pierre, lekas kembali ke rumah lagi ya, jika keadaan mengizinkan. Hati-hatilah, Anakku." pesan Mami Pierre menatap penuh harap wajah Anaknya.

"Aku akan sempatkan waktu kembali lagi ke sini jika lenggang, Mami." balas Pierre, kembali memeluk Maminya sekali lagi.

Kemudian Pierre memeluk Adik perempuannya yang baru saja menikah. Di sebelah, ada suami adik perempuannya itu yang setia mendampingi.

"Aku pergi, Roos. Taat-taat pada suamimu. Yang akur kalian."

"Iya, Mas Pierre. Mas juga sehat-sehat di sana. Jangan sakit." Roos mengusap punggung Kakak lelaki satu-satunya itu. Ketika pelukan mereka terlepas, Roos memukul pelan dada Kakaknya dengan mulut manyun. "Aku baru diberi tahu Mami, Mas memberi sumbangan di pernikahanku, ya!"

"Sama tremos juga. Jangan kau pecahkan tremos itu, Roos." tambah Pierre semakin membuat bibir Roos manyun lantaran sebal.

"Kenapa aku memecahkannya coba?"

"Siapa tahu kau marah sama suamimu, terus kau lempar tremos itu ke kepalanya?"

Candaan Pierre sontak membuat semua orang di sana tertawa. Suasana haru seketika berubah jadi jenaka. Roos yang hampir menangis karena tindakan mengharukan sang Kakak untuk pernikahannya, jadi dibuat tertawa. Pierre berpindah ke suami Roos. Pesan yang sama saat akad pernikahan, Pierre sampaikan lagi ke Jusuf.

"Tolong jaga adikku. Bimbing dia. Karena kata perempuan muslim yang aku kenal, laki-laki muslim dari lahir pantas dan sudah sewajarnya membimbing perempuan mualaf." ujar Pierre seraya melirik Ana. Ana yang tahu Pierre baru saja menyindirnya, langsung menghindari kontak mata.

Kemudian Pierre berhadapan dengan Mitzi. Kakak perempuan yang selalu menjenguknya setiap kali datang ke Jakarta sekaligus satu-satunya orang yang mendukung dia menjadi Abdi Negara.

"Kemungkinan aku akan kembali ke Jakarta di awal september. Jadi, ini bukan yang terakhir." celetuk Mitzi langsung menghempaskan niat Pierre yang ingin berpamitan.

"Apa salahnya berpamitan?" dengus Pierre tapi tetap memeluk Kakaknya.

Salam perpisahan yang terakhir berlabuh ke Ayahnya. Pierre memeluk laki-laki berkaca mata yang merupakan Papinya itu. Tak jauh beda dengan Maminya, Papinya juga berpesan agar Pierre selalu berhati-hati.

"Pierre, hati-hatilah. Semoga Tuhan melindungimu."

Selesai berpamitan, Ana dan Pierre masuk ke dalam mobil. Pierre melambaikan tangan kepada keluarganya sebagai salam perpisahan. Dari halaman rumah, Maminya hanya tersenyum haru yang Ana baca dari tatapannya itu menginginkan Pierre bisa berkesempatan kembali lagi ke rumah. Tapi keluarga kecil itu tak pernah mengira, bahwa Pierre yang mereka harapkan kembali, justru akan kembali ke Maha Kuasa dalam hitungan beberapa bulan lagi.



°°°

Bersambung...

Gaes, sebenarnya masih banyak yang saya mau ceritakan tentang Buya Hamka di part ini tapi kebanyakan. Jadi saya gabung aja dengan part selanjutnya. Saya kira untuk part ini udah cukup untuk menemani malam kalian hehe.

Sebelum scroll ke Fakta Sejarah, saya mau kasih pertanyaan ke kalian di bawah.

"Semisal kalian diberi kesempatan buat time travel ke masa lalu, tahun mana yang akan kalian pilih menjadi tujuan? Apa alasannya?"

Jangan lupa VOTE, COMMENT YANG BANYAK SUPAYA LAPAK RAME, TERUS FOLLOW AKUN WATTPAD SAYA NIH WOI! Followers saya dikit banget soalnya😔🤌.

FAKTA SEJARAH!

1. Pierre menyumbang uang yang ia tabung selama menjadi mata-mata DWIKORA di Malaysia untuk pernikahan Adeknya. Bonus tremos warna ijo🤭. Sumbangannya itu ia berikan ke Maminya di dalam gulungan koran.

2. Zaman orde lama, Indonesia digempur sama inflansi sebesar 600%! Wedeehh, wajar rakyat banyak kegocek sama tipu muslihat PKI tentang Dewan Jenderal. Perihal duit pasti banyak orang emosi, apalagi kualitas pendidikan SDM kita di zaman itu masih rendah banget, banget, banget, jadi mudah aja kena hoax.

3. Tau Pramoedya penulis buku Bumi Manusia? Yak betul, beliau simpatisme PKI pada masa orde lama🙂. Kaget, apalagi Asrul Sani itu temen satu SMP-nya juga dia fitnah melalui kolom Lentera surat kabar Bintang Timur. Yang baca Batavilove pasti kenal betul sosok Asrul Sani ini. Dan di salah satu part Batavilove, Pramoedya juga pernah muncul hehe. So, mari yang belum baca, segera baca Batavilove.

4. Banyak banget tuduhan terhadap Buya Hamka supaya Buya di penjara. Ada 3 tuduhan, salah satunya fitnah paling kejam sih. Buya dituduh mau bunuh Presiden. Bisa-bisanya.


5. Karena tuduhan itu, Buya Hamka di penjara selama di penjara selama 2 tahun 4 bulan dan buku-bukunya di larang edar.

6. Buya Hamka sebelum di penjara sangat gencar mengkritik sistem Demokrasi Terpimpin yang Soekarno usung. Di antara banyaknya tuduhan, ini alasan kuat yang saya yakini Buya Hamka bisa dipenjara.

7. Gaes, tahun 1965 pertamina udah ada yak...

❤Follow IG:
Nafla_Cahya08
Nafla.Stories

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top