5 Arjuna
Keesokan harinya, Lia sudah hadir di ruang makan di temani nek rika serta beberapa menu sarapan yang terjadi di atas meja makan. Selesai sarapan ia langsung menyambar tasnya yang diletakkan dan berniat untuk berangkat namun..
"Lia..kamu nggak bangunin nona srikandi?" tanya nenek saat sedang mengambil piring dan gelas Lia yang sudah kosong.
"Eh iya nek! Lia menepuk jidatnya," maaf Lia lupa ?"jawab Lia cengesan seraya melangkah keluar dari ruang makan menuju salah satu kamar.
Didalam kamar, seorang wanita cantik tengah tertidur diatas kasur yang berbalut selimut tebal berwarna merah cerah yang menutupi tubuhnya yang langsing dan masih mengenakkan pakaian ala wayang.
Tok..tok..tok
"Kak srikandi! Apa kakak sudah bangun?" tanya Lia dari luar kamar
Hening..
"Apa mungkin kak srikandi masih tidur!" pikirnya
Lantas ia memutar kenop daun pintu lalu membukanya secara perlahan, terlihat jelas di atas ranjang srikandi masih tertidur dengan lelap.
Melihat kak srikandi masih terlelap, Lia langsung menghampiri ranjang srikandi lalu membangunkannya.
"Kak srikandi.. Kak.. bangun kak" ucap Lia sambil mengguncang tubuh srikandi
Srikandi menggeliat pelan dan membuka kedua matanya secara perlahan untuk mengetahui siapa yang membangunkannya.
"Ah Lia, selamat pagi" sapa srikandi seraya bangun dari tidurnya dan duduk sambil mengucek-ucek kelopak matanya dengan tangannya yang putih nan mulus namun setelah itu mata srikandi menatap pakaian yang dikenakkan Lia yang menurutnya cukup menarik.
"Pagi juga kak! Ayo cuci muka dulu setelah itu sarapan ya!" ucap Lia seraya melangkah keluar dari dalam kamar srikandi
Dengan nurut, srikandi segera turun dari atas ranjang dan mengikuti gadis itu ke ruang makan yang sudah di tunggu oleh nenek rika. saat mereka berdua sudah berada di ruang makan, nenek Rika langsung mempersilahkan srikandi untuk duduk dan menyantap masakan yang sudah dibuat nenek rika.
"nek, Lia berangkat. assalammualaikum!" pamit Lia sambil salim nenek setelah itu dia meraih tasnya dari atas kursi dan hendak berjalan keluar.
"kamu mau pergi kemana?" tanya srikandi saat gadis itu hendak melewati kursinya
"berangkat ke sekolah?" jawab Lia,"oh iya aku hampir lupa " gadis itu meraih tangan srikandi dan menyaliminya seperti yang di lakukan barusan.
srikandi sedikit terkejut namun bibirnya menyungging senyum, setelah itu Lia langsung melangkah keluar dan segera mengeluarkan sepeda kesayangannya dan pergi.
.
.
.
.
.
.
ciit...trak
"alhammduliah sampai juga "ujar Lia segera turun dari sepeda dan memarkirkanya ke parkiran sepeda yang telah disiapkan oleh pihak sekolah untuk siswa yang membawa sepeda. setelah selesai memarkirkan sepedanya, ia langsung melangkah menyelusuri koridor sekolah, namun saat ia mau melewati tikungan koridor tiba-tiba.
"brukk...aduh" Lia tak sengaja menabrak seorang pemuda yang memakai seragam yang sama hingga pemuda itu terjatuh terduduk,
"eh maaf, kamu nggak apa-apa !" ucap Lia merasa bersalah dan mengulurkan tangannya untuk membantu pemuda itu agar bisa berdiri. pemuda itu mendongakkan kepalanya dan menatap gadis yang dihadapannya sebelum akhirnya dia menerima uluran tangan Lia dan segera bangkit dari lantai lorong tempat dia jatuh tadi.
"kamu nggak apa-apa kan !" ulang Lia
"aku nggak apa-apa...terima kasih!" ucap pemuda itu seraya menepuk-nepuk celananya yang kotor akibat terjatuh tadi
"maaf, aku nggak sengaja!" ucap Lia meminta maaf
pemuda itu mengangguk mengiyakan, setelah itu dia pergi meninggalkan Lia begitu saja di tikungan lorong. Seperti gerakan slow mosion,mata pemuda itu melirik kearahnya yang diikuti dengan menyunggingkan senyum setelah itu pemuda itu segera berlalu meninggalkan Lia sendirian. Lia yang menatap punggung pemuda itu hingga pemuda itu tidak terlihat dari tikungan lorong sampai-sampai dirinya tidak sadar Aniri dan Anira sudah berada di belakangnya yang saling tatap dan berjalan sambil mengendap-ngendap daan...
"DOR", ucap Aniri dan Anira bersamaan membuat Lia terkejut setengah mati dan menoleh cepat ke arah mereka.
"Kalian!!!"
"Hahah..jangan melamun mbak, nanti kesurupan!" Ucap Aniri diikuti gelak tawa dari Anira
Dengan cemberut Lia langsung meninggalkan mereka berdua menuju kelas, sedangkan Anira dan Aniri mengikuti teman mereka sambil meminta maaf kepada Lia.
.
.
.
.
.
Pelajaran telah berakhir saat setelah bel pulang berbunyi, Lia bersama si kembar keluar dari dalam kelas bersaman yang lain. Namun saat mereka berada di lorong tanpa mereka sadari dari kejauhan seorang pemuda sedang memerhatikan mereka bertiga terutama pemuda itu menatap ke arah punggung Lia, tak selang lama pemuda itu segera berbalik dan menghilang di dalam kerumunan siswa menuju gerbang utama.
Sampai di sebuah rumah bercat merah marun serta beberapa tanaman hias yang tertata rapi, pemuda itu membuka gerbang rumah dan masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu sambil melepas sepatunya.
"Sudah pulang Andre!" Seorang pemuda tampan bertelanjang dada datang menghampir pemuda itu.
Pemuda yang barusan di panggil Andre oleh pemuda tersebut sudah selesai melepas sepatunya dan berdiri seraya berjawab.
"Iya? Kamu habis latihan ya, Arjuna"
Arjuna cuma tersenyum sambil mengangguk mengiyakan, " bagaimana sekolahmu? Apa ada yang menarik?" Tanyanya saat Andre meletakkan sepatunya di rak sepatu di teras rumah.
" yah..lumayan? Tadi aku bertemu seorang gadis yang menarik?"
"Sudah..aku mau istirahat dulu" ucapnya seraya pergi melewati Arjuna dan masuk ke dalam kamar yang berada di dekat ruang tamu.
.
.
.
.
.
Bersambung...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top