1 Prolog
Suara derap beberapa kuda terdengar jelas memenuhi lapangan berumput yang menjadi area pertarungan antar saudara,suara senjata tajam dan teriakan prajurit yang teregang nyawa menjadi satu.membuat suasana di area pertarungan menjadi tegang dan mencekam.lalu di antara semua prajurit, seorang wanita dengan berparas cantik namun tegas memacu kudanya; menerobos lautan manusia menuju tengah area pertarungan.
Srikandi, pewira wanita yang menjadi rintisan putri amba yang dendam kepada bisma dan bersumpah akan membunuhnya karena gagal dinikahi oleh bisma dan memilih untuk mengakhiri hidup.
Sambil memacu kudanya ke tengah area pertarungan, sementara pandangannya menatap sosok patriot besar pasukan kurawa yang berada di atas kereta kuda.
" Bisma, hari kematianmu telah tiba!" seru srikandi sambil mengangkat busur dan anak panahnya ke arah dada bisma sebagai tempat bidikannya.
"Putri amba, apakah itu kau?" tanya bisma
Namun srikandi tidak menjawab,ia masih membidikkan anak panahnya ke arah dada bisma, tak perlu waktu lama srikandi langsung melepaskan anak panahnya.
Bisma yang melihat datangnya serangan tersebut, hanya bisa tersenyum karena dirinya akan mati di tangan kekasihnya yang sudah bereinkarnasi menjadi srikandi. Dalam hitungan detik,anak panah milik srikandi langsung menancap tepat di dada bisma. Membuat sang patriot tersebut roboh dari atas kereta kudanya dengan darah yang keluar dari dadanya akibat anak panah milik srikandi.
Melihat sang patriot kurawa terjatuh dari atas kuda,membuat dua pasukan besar tersebut berhenti. Srikandi yang melihat bisma sudah terjatuh,segera menghentikan kudanya dan menghampiri bisma.melihat sang putri pandawa berjalan ke arah sang patriot,membuat semua pasukan berpikir apa yang akan dilakukan oleh sang putri pewira tersebut.
Bisma yang sedikit punya kesadaran,menatap langit seolah-olah ia melihat putri amba tengah tersenyum kearahnya sambil melambaikan tangannya untuk mengajaknya pergi. Namun tak lama bisma berpaling dan melihat srikandi berjalan ke arahnya sambil membawa busurnya.
"A.ada p.perlu apa sampai-sampai putri datang menemuiku yang sudah tak berdaya?" tanya bisma saat srikandi sudah dekat dengannya
"Kau sudah kalah bisma, menyerahlah?" jawab srikandi dengan suara yang lembut
Mendengar jawaban dari srikandi, bisma hanya bisa tersenyum kepadanya sebelum akhirnya ia berkata.
"A.aku memang sudah kalah darimu,namun. Kalau saja aku di beri kesempatan untuk lahir kembali, aku ingin membantu seseorang yang membutuhkan kekuatanku.dan jika kita kembali bertemu,aku ingin bertarung denganmu!" ucap bisma
"Jika hal itu terjadi kepadamu,maka aku akan senang hati akan terlahir kembali dan akan membunuhmu sekali lagi meskipun kita akan bertemu dengan bentuk yang berbeda!" sahut srikandi sebelum akhirnya ia membalikkan badannya dan meninggalkan bisma menuju kudanya
Bisma yang melihat kepergian srikandi hanya tersenyum, sementara dadanya masih keluar darah merah yang kental dan pandangannya sudah mulai samar-samar sebelum akhirnya ia menghembuskan nafas terakhir. Semua pasukan yang melihat gugurnya sang patriot besar kurawa, segera menghentikan pertarungan dan membuat acara kremasi untuk bisma sebagai penghormatan terakhir kepadanya sebagai kakek dari dua pasukan besar; pandawa dan kurawa.
Selama 18 hari berperang,akhirnya perang telah usai dan di menangkan oleh pihak pandawa. Dengan banyaknya nyawa yang melayang dari dua pasukan cerita tersebut.
Setelah kepergian bisma, sang pewira segera kembali ke pasukannya.tanpa di sadari srikandi, sebuah tugas baru akan segera menghampirinya dan takdir yang akan mengantarnya kepada tugas yang akan ia emban di masa yang akan datang.
.
.
.
.
Bersambung...
Assalammualaikum, episode pertama sudah selesai. Sebenarnya aku membuat cerita mahabharata versi jawa dan versi buatan sendiri supaya berbeda dengan cerita aslinya,namun aku juga menambahkan cerita ini dengan cerita remaja.
Mungkin gara-gara aku ngfans dengan kak srikandi, jadinya aku punya ide untuk membuat cerita ini.yah koknya jika ada kesalahan kata atau tulisan,mohon di maafkan
Sekian dariku
@billa270399
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top