Chapter 1
Pagi hari yang cerah, terdengar suara gaduh di dalam sebuah mansion yang mewah di saat semua orang sedang sarapan dengan tenangnya.
"Subaru-nii!!! Kenapa kau tidak membangunkanku?!" teriak sang adik kala sudah sampai di ruang makan.
"Chika sayang, marah-marahnya nanti saja ya. Sekarang ayo kita sarapan bersama," ujar sang ibu dengan penuh kelembutan, berbeda dengan sang ayah yang masih asyik makan dengan tenang meski sang putri belum juga tenang. Karena baginya ini sudah biasa melihat pertengkaran pagi antara kedua anak-anaknya.
"Pokoknya nanti Subaru-nii harus mengantarku ke tempat guru les ku!"
Subaru masih diam saja mendengar Chika berbicara namun yang bedanya adalah auranya yang terasa mencekam.
"Kalau begitu cepat makan dan kita pergi. Aku juga hampir telat saat ini." Subaru menyelesaikan acara makannya dengan cepat lalu dengan segera mengambil tas kerjanya.
"Okaa-san, Otou-san, Subaru pergi dulu," pamit Subaru kepada orangtuanya dan orangtuanya hanya membalas dengan anggukan kepala saja.
Chika yang merasa akan ditinggalkan dengan cepat memakan roti selai coklatnya dan meminum susu hangat dengan cepat lalu pergi mengejar Subaru.
"Nii-san, tunggu!"
Chika terus mengekori Subaru sampai ia telah duduk di kursi mobil penumpang dengan nyaman.
"Pasang seatbelt nya," kata Subaru lalu mengambil sebuah tisu dan mengelapkan wajah Chika yang ternyata masih belepotan karena susu dan juga roti selai.
"Nii-chan perhatian sekali~," goda Chika tapi tidak berpengaruh pada Subaru.
Pemuda itu tetap diam sampai ia menghidupkan mesin mobilnya dan menjalankannya dengan perlahan.
"Nii-chan ...." panggil Chika yang langsung membuat mobil itu berhenti seketika.
"Sudah sampai--"
"Cepat sekali!" potong Chika saat ternyata ia sudah sampai di tempat rumah guru les nya sendiri.
"Bagaimana tidak cepat sampai jika rumah guru les mu tepat di sebelah rumah kita?!" kata Subaru yang tampak kesal. "Padahal dengan jalan kaki saja pasti sudah sampai," sambungnya lagi.
"Tapi kalau Chika jalan kaki nanti pasti ada yang nyulik Chika nantinya," kata Chika sambil melepaskan seatbelt nya.
"Itu tidak akan terjadi," jawab Subaru enteng dan setelah itu pemuda itu langsung tancap gas saat Chika sudah keluar dari mobil.
"Jangan salahkan Chika kalau nanti Chika di culik orang ya Nii-san!!!" teriak Chika kesal dan memilih untuk masuk ke dalam rumah guru les nya.
Tapi sebelum itu ....
"Apa Anda yang bernama Moriyama Chika?"
"I-iya,"
Bruk
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top