2. PERTEMUAN KEDUA

Setelah acara pesta ulang tahun adiknya . Denish lebih sering dirumah atau sekedar datang ke tempat kerja Rachel. Dia berharap kalau dirumah dia bisa bertemu dengan Mawar, karena Rachel mengajak Mawar datang kerumahnya. Atau Mawar yang sedang berada di kantor Rachel, tapi hasilnya nihil. Saat ini Denish berada dikamarnya, berbaring diatas kasur dan menatap langit-langit kamar.

Denish Pov

"Apa benar aku sudah jatuh cinta kepada nya ? Wanita yang dengan santainya menari tanggo didepanku. Menggoda ku terang-terangan. Baru kali ini aku merasakan sesuatu yang aneh sejak pertama melihatnya, aku menyukai mata nya yang berwarna coklat terang. Aku menyukai senyumnya diam-diam. Aku menyukai kaki jenjangnya, jari lentiknya.
Aku ingin melihat wanita yang disebut Mawar itu. Ya, dia memang cantik dan mempesona seperti bunga Mawar, bahkan aku tahu kalau semua mata lelaki saat itu meliriknya diam-diam termasuk kakak ku sendiri Alex."

"Tapi bagaimana aku bisa bertemu dengannya ? Ini sudah sehari sejak pertemuan itu. Dari matanya aku tau dia tidak suka aku menatapnya sedekat itu.
Apa aku bertanya saja kepada Rachel ? Mungkin dia bisa membantuku mendapatkan wanita itu.
Ya aku harus menemui Rachel sekarang.
Pasti dia lagi diruang keluarga untuk mendiskusikan pertunangannya dengan mama."

...

"Al, sudah malam ni. Pulang yuk ?"

"Is, gak asik banget sih lo Mawar, gue mau nambah sekali lagi nih."

"Lo itu perut atau tong sih, udah makan dua kali nambah masih kurang ya? gaun lo gak muat loh lusa nanti. Mau loe kalau Jordan liat nanti badan lo itu seperti sumo ?"

Ya waktu selesai pesta Rachel, Mawar tahu kalau Alya dan jordan sudah bertukar Pin BBM dan nomor telpon, dia juga tau kalau sahabatnya ini suka dengan pria itu. Hanya saja Alya tidak tau bagaimana perasaan lelaki itu. Bertukar nomor telpon atau Pin BBM itu sudah biasa bagi kebanyakan orang.

"Is...loe resek banget sih Mawar bawa-bawa nama Jordan segala."

"Aku kasih tau kamu itu, untuk kamu juga Alya. Aku gak mau kamu terlihat jelek nanti. Lebih baik sekarang kita balik ke apartement aku ok?"
Sewaktu mereka pergi dari warung makan pinggir jalan itu ponsel Mawar berbunyi.

"Siapa ?" Alya bertanya.

"Gak dikenal nomernya." Mawar menjawab dan segera menekan tombol hijau.

"Halo...,ini siapa ?"

"Ouh, kamu. Aku pikir siapa, emang ada apa?"

"Ha?! Harus sekarang ya? Kan udah malam Hel."

"Iya deh, iya. Gue dan Alya kesana sekarang, Tapi sebentar aja ya, gue takut kemalaman nanti pulangnya."

"Ok." Mawar mengakhiri panggilannya.

"Siapa? Tanya Alya

"Rachel."

"Dia bilang apa memangnya ?"

"Dia nyuruh kita datang sekarang ke rumahnya. Katanya mau minta pendapat kita dia cocok pakai gaun yang mana. Aneh kan?" Mawar terlihat ragu.

"Iya, setau ku selera fashion dia gak perlu diragukan. Atau jangan-jangan dia mau ngerjain kita lagi."

"Maksud kamu Al ?"

"Gak ada sih, lagian dia aneh." Alya tertawa sendiri.

"Yaudah kita cepetan kesana sekarang. Biar cepet bobok cantik."

"Ah lo mah ya, cantik-cantik tukang tidur." Mawar tertawa mendengarnya, dan melajukan mobil mini copernya dengan cepat.

...

"Kamu bisa diam gak sih Denish ? Mama pusing lihat kamu mondar-mandir seperti itu."

"Iya kamu kenapa sih ?" Alex sewot melihat Denish dari tadi.
Denish lalu duduk di sofa dekat Rachel yang masih meneliti kancing-kancing gaunnya.

"Biasa Ma, orang kalau lagi kena penyakit cinta. Dia nunggu obatnya belum datang. Sebentar lagi datangnya." Rachel ikut meledek Denish.

"Apa sih Chel ?! Gak ada kok Ma, hanya bingung saja untuk materi rapat besok."

"Rapat? Bukannya kamu ambil cuti dikantor, aku dengar dari sekertaris kamu." Alex bersuara.

"Ouh jadi kak Alex komunikasi ya sama mbak Ruby ? Aku pikir kakak tertarik sama Mawar juga."

"Enggak Chel, aku tadi kekantor Papa terus tanya Denish sama sekertarisnya, dia bilang Denish cuti."

"Aku memang cuti tiga hari, tapi besok aku harus ikut rapat. Papa kan nugasin aku untuk mengurusi perusahaan baru kita di Singapura dan Thailand." Denish berkomentar.

"Yah....semoga bisnis Papa bisa sampai di Benua Eropa sana ya."

"Bisnis Papa aja nih yang di do'a kan Ma ?"

"Iya semoga saja perusahaan minyak kamu yang dikalimantan juga sukses ya Alex."

Semua terdiam saat mendengar suara bel rumah mereka berbunyi."Nah,.itu dia yang ditunggu sudah datang." Rachel ingin membuka pintu.

"Biar aku saja yang buka," Denish berjalan mendahului Rachel.
Mamanya,Alex,Rachel,dan papa nya yang dari baca koran diruang keluarga itu heran melihat Denish. Meskipun, Denish yang minta tolong sama Rachel untuk menyuruh Mawar datang. Tapi Denish minta tolong agar perasaanya kepada Mawar dirahasiakan karna dia tidak tahu kalau Alex juga suka dengan Mawar atau tidak. Terlebih dia tidak ingin perasaannya dipublikasikan dulu.

Bersambung....

Semoga kalian suka 😉

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top