Two
💋Mauvaise💋
Aku tidak pulang kerumah ataupun pergi ke kantor selama dua hari tentu saja aku bersama dengan Taeyong selama dua hari itu, kemana aku akan pergi itu semua ulahnya dan dia harus bertanggung jawab mengurusku
"kemana saja kau selama dua hari ini?"
"ah Jaehyun, kau mengagetkanku saja. Brengsek"
Pria yang ku panggil Jaehyun itu tersenyum manis kearahku senyuman favoriteku, oh ayolah Jaehyun itu juga termasuk pria tertampan di kantor tempatku bekerja dia pemegang saham terbesar kedua di tempatku bekerja sayangnya yang pertama adalah Taeyong karena dia adalah anak pemilik perusahaan
Bicara tentang Taeyong setelah mengantarku pulang aku belum melihatnya sama sekali, pria gila itu pria brengsek yang membuatku hampir lumpuh karena terus menerus melayaninya dari malam hingga pagi itu di dalam bathup
"aku dengar kau ada masalah lagi ya?" Jaehyun memang orang yang perhatian padaku dan mungkin pada wanita lainnya juga
"biasa ayah dan ibuku lagi" aku menghela nafas kasar rasanya aku sangat kesal saat mengingat keadaan keluargaku yang kacau dan gila itu
"kalau kau butuh bantuan kau bisa mencariku, tidak usah sungkan kita ini teman"
"baiklah aku akan mencarimu tiap aku-"
Sebuah telpon masuk di ponselku terlihat dengan jelas orang yang menghubungiku itu Lee Taeyong, akhirnya dia menghubungiku juga
"maaf aku harus mengangkat telpon sebentar" aku berpamitan dengan Jaehyun ya sekedar untuk beramah tamah dengannya
Ketika aku menemukan tempat yang menurutku cukup sepi aku mengangkat telpon itu, dan yang paling jelas aku dengar saat Taeyong mengumpat kesal kepadaku. Lelaki sialan
"berhenti mengumpat padaku sialan, aku sudah mengangkat telponmu sekarang"
"..."
"seorang kekasih tidak akan berlaku kasar pada kekasihnya sendiri"
"..."
"oh baiklah itu lebih baik"
"..."
"kalau aku jalang kau harus membayar mahal aku, kau tau gadis perawan itu mahal kalau di jadikan pelacur"
"..."
"kau yang brengsek"
Sialan itu mematikan telponnya begitu saja tanpa memberikan aku kesempatan untuk memakinya kembali, apa aku tidak salah menyukai orang?
Aku kembali kedalam cafe duduk sebentar dan menyeruput kopi ku dengan cepat, aku harus segera menemui Taeyong kalau tidak dia akan semakin marah padaku
"ada apa?" tanya Jaehyun saat melihat tingkah anehku
"aku harus pergi ada pekerjaan yang harus cepat aku selesaikan" aku tersenyum kearah Jaehyun "kali ini aku minta tolong, traktir aku ya"
"baiklah tapi lain kali kau yang traktir aku" balas Jaehyun sambil tersenyum jahil kearahku
"ok baiklah"
Aku berlari menuju kearah lift yang hampir tertutup tapi untungnya masih sempat aku gapai dan ketika aku masuk kedalam lift si brengsek Taeyong sudah berdiri menyilangkan dadanya melihatku
Bukankah dia seharusnya ada di ruangannya kenapa malah berada di lift. Orang aneh
"kenapa kau ada-"
"inikan kantorku terserah aku akan berada dimana"
Baiklah aku menyesal bertanya padanya, kupikir dia akan bersikap baik padaku setelah apa yang terjadi ternyata aku salah
"kau ikut aku" ajaknya menyeret tanganku keluar dari dalam lift
Aku baru sadar kalau tadi kami tidak naik tapi turun kearah basement kantor
"kemana?" oh apa aku salah bertanya lagi Taeyong terlihat kesal padaku
"menjemput Klara" dia menatapku sinis "cepat kenakan sabuk pengamanmu"
Aku menurut saja tapi dalam hati aku sangat kesal dan rasanya ingin sekali aku menampar mulutnya itu, tidak bisakah dia bersikap sedikit manis padaku?
💋💋💋
Klara adik perempuan Lee Taeyong kami menjemputnya di bandara karena dia baru saja datang dari Jepang mendatangi konser kpop grup EXO, kalau aku tidak sibuk bekerja mungkin aku akan melakukan hal yang sama sepertinya paling tidak aku tidak perlu mendengar suara teriakan ibu dan suara bentakan ayah di rumah
Sedangkan adikku? Nabila dia sudah kuliah dan memilih untuk tinggal bersama kekasihnya di apartemen, aku juga ingin pergi dari rumah tapi tidak bisa fasilitasku akan di cabut oleh ayah, mobil, uang dan kartu kredit akan ditarik. Maka aku harus bekerja dan mengumpulkan uangku sendiri untuk modal kabur dari rumah seperti Nabila
Ngomong-ngomong aku sekarang merindukan anak itu, aku ingin bersama dengannya tapi di apartemennya aku tidak bisa ikut tinggal karena dia dan Hyunjin akan melakukan hal itu. Dan itu menggangu tidurku
"apa kau bersenang-senang?" Taeyong menyambut seorang gadis dengan pertanyaan sinis bukannya memberikan sebuah pelukan
Dan lebih gilanya lagi gadis itu juga tidak peduli dan langsung membuka pintu mobil, tapi sebelum masuk dia melirik kearahku
"dia kekasihmu?" gadis itu menunjuk kearahku
Oh ayolah apa dia juga akan menghinaku atau mengataiku yang bukan-bukan sama seperti kakaknya
"iya" jawab Taeyong singkat
Aku hanya bisa ber 'oh' ria dengan cara bicara mereka tidak ada rasa harmonis didalam keluarga mereka, apakah tulang wajah mereka kering semua, sulitkan untuk tertawa bersama keluarga yang baru pulang setelah beberapa hari tidak bertemu
"lumayan dia cantik, segera kenalkan pada ibu agar kau tidak dipaksa untuk menikah lagi"
Setelah bicara seperti itu gadis itu langsung masuk kedalam mobil dia duduk di kursi penumpang di belakang, sedangkan aku hanya bisa bersabar satu mobil dengan orang-orang datar ini
Lama perjalanan kami menuju arah rumah keluarga Taeyong, aku sudah mulai merasa bosan jadi aku berinisiatif menghidupkan radio mencari musik yang sedang diputar
Aku tersenyum saat mendengar lagu terbaru dari super junior dengan judul Lo Siento. Aku sedang suka dengan lagu itu beberapa hari ini, aku terus memutarnya di ponselku sesekali aku bersenandung dengan lagu itu
"kau tau lagu itu?" tanya Klara yang tadinya tidak terlalu peduli dengan kegiatanku
"yeah aku menyukai lagu ini dan lagu terbaru exo CBX"
Aku memutar arah pandangku kebelakang menghadap Klara
"woah kau menyukai exo? Jangan bilang kau penggemar exo juga"
Aku tersenyum dan tidak berapa lama kami berdua berteriak bersama, bayangkan betapa bahagianya aku bertemu seorang penggemar sama sepertiku
"kalian berdua diam, aku sedang menyetir" kesal Taeyong masih memfokuskan pandangannya kearah jalan "Klara kenakan sabuk pengamanmu, dan kau lihat kedepan"
Aku menurut saja lagi pada Taeyong berdebat dengannya akan menyulitkan hidupku
💋💋💋
"kau pulang bersamaku" titah Taeyong saat aku masuk kedalam ruangannya untuk menyerahkan beberapa berkas padanya
"tapi aku membawa mo-"
Aku tidak melanjutkan ucapanku melihat mata Taeyong yang selalu memancarkan aura setan sama seperti rambutnya itu, mungkin aku akan menganggap ini tumpangan gratis dan berita baiknya aku tidak perlu mendengar ayah dan ibu bertengkar lagi
"jam kerjamu sudah selesaikan?, sebaiknya kau diam di sofa itu saja" dia menunjuk kearah sofa ditengah ruangannya tapi tanpa mengalihkan pandangannya dari laptopnya
Hal yang paling membosankan itu adalah menunggu apalagi aku lupa membawa ponselku dan aku ingin sekali mengambilnya tapi Taeyong tidak akan setuju pastinya
"kau bisa memakai ponselku kalau kau bosan"
Aku sedikit terkejut dengan tawarannya itu, kufikir dia sedang sangat sibuk tapi masih sempat saja memperhatikanku ternyata
"tidak perlu aku akan mengambil ponselku saja"
"kubilang kenakan ponselku saja, jangan keluar tetap disitu"
Aku terlalu banyak mengalah beberapa hari ini rasanya cukup saja, siapa dia berani mengaturku hanya seorang teman tidur. Dia bahkan menganggapku seperti wanita murahan saja
"terserah aku akan pulang sendiri" aku menahan rasa kesalku padanya aku bernafas dengan tempo yang cepat
"kau pulang denganku"
"berhenti mengaturku"
Taeyong menghentikan kerjanya dan mulai berjalan mendekat kearahku dia terlihat tampan kalau sedang marah
"disini aku bosnya, begitu juga di atas ranjang kau tau"
Aku menelan salivaku dengan susah payah tiba-tiba aku terbayang nyeri pada selangkangku lagi, dan sialnya sekarang aku merasa sangat gugup kalau waktu itu aku menggodanya untuk tidur denganku itu karena aku sedang mabuk saja tapi sekarang aku sedang sadar
Taeyong mendorongku kearah sofa yang berhasil membuatku terduduk kaku, ia melonggarkan dasinya dan melepaskan kancing kemejanya yang paling atas, aku menelan salivaku lagi dan kembali teringat kejadian malam itu saat kami melakukannya tapi melihatnya sekarang si brengsek ini terlihat sangat tampan
"ap apa kau akan melakukannya disini?" aku bertanya gugup karena dia sudah mendekat kearahku
"bagaimana menurutmu?"
"di tempatmu lebih baik hehehe" aku tertawa kikuk
Bodoh aku ingin mengumpat saja pada diriku sendiri, tapi aku bisa menganggap itu sebagai pembelaan diriku daripada dia melakukannya di kantor lebih baik di apartemennya
Taeyong memegangi daguku lalu menciumiku secara perlahan, melumat bibirku dengan penuh penekanan tangannya yang lain dapat aku rasakan sudah mendelusup pada bagian rokku. Dia menyentuh perlahan bagian vaginaku lalu tangannya beralih lagi pada bokongku dan dia sudah menyingkap rokku sampai keatas pinggulku
Kalau dia memang ingin melakukannya di dalam kantor aku hanya menurut saja karena aku sekarang sudah basah dibuatnya
Taeyong melepaskan tautan kami lalu menatapku "gadis nakal, kau sudah basah meskipun baru ku sentuh"
"kau lupa aku ini bukan gadis lagi"
Taeyong tertawa untuk pertama kalinya aku melihat dia tertawa semanis itu, tentu saja dia terlihat manis bagiku kalau tidak mana mungkin aku menyukainya
"ayo kita pulang"
💋To be continued💋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top