MOOT: Bab 2

BAB 2


↭↭↭


"Apa yang kau lakukan disini sweatheart?"

Tubuh mungil wanita itu menegang sesaat, wajah cantiknya yang sedikit terhalang oleh helaian rambut miliknya mencoba menoleh kebelakang.

"Siapa kau?"

Jangan katakan ia seperti wanita bodoh saat ini! Karena itu hal lumrah jika seseorang yang tidak diketahuinya bahkan dikenalnya memeluknya erat bahkan memanggilnya dengan embel-embel kata manis khas rayuan maut para kaum adam.

Pria itu masih menopang dagunya diatas bahu wanita itu yang terekspos. Wangi vanilla dan lemon serta air lautanpun memasuki panca inderanya dengan hebat. Membuatnya tanpa sadar mengecup lembut setiap permukaan kulit yang tak tertutupi oleh helaian kain sutera putih itu. Membuat wanita itu mendesis marah.

"A-apa yang ka-u la-kukan?.."tanya wanita itu yang sekarang mencoba melepaskan diri dari kurungan kedua lengan kekar tersebut.

Namun apa daya, kekuatan wanita tidak sebanding dengan kekuatan pria. Mau seberusaha apapun wanita itu melepaskan diri. Pria itu tak akan membiarkannya.

Bukannya melepaskan dan menjawab pertanyaan wanita itu, pria itu semakin gencar sepertinya malah membuat pria itu mulai terbuai dengan makhluk ciptaandi pelukannya. Pria itu mulai menghisap pelan leher jenjang wanita itu, lembut, harum dan manis membuat pria itu ketagihan. Bahkan sesekali ia menjilati permukaan kulit itu. Sedangkan wanita itu sudah menggigit bibir bawahnya menahan desahan yang akan keluar dari mulutnya akibat pengaruh sensasi aneh dari perbuatan pria kurang ajar itu.

"Le-p-pas-kan a-ku..eugh.."ucap wanita itu terbata-bata namun tersirat jelas nada memerintah dan tidak suka, diakhiri lenguhan yang sedari tadi ia tahan.

Yang membuat pria itu merasakan perasaan yang bercampur aduk, antara marah, senang, dan sarat akan hasrat dalam dirinya. Marah karena ia merasa ditolak oleh wanita itu, senang dan penuh hasrat karena tanpa sadar wanita itu merespon perbuatannya dengan lenguhan yang membuatnya semakin bergairah. Ingin saat itu juga dirinya mengklaim wanita itu sebagai miliknya.

Pria itu menghentikan aktivitasnya namun, dengan cepat memutar tubuh mungil itu untuk menghadapnya. Tanpa melepaskan rengkuhannya yang erat seakan jika ia lengah sedikit saja wanita itu akan hilang. Sungguh, itu sangat gila!

Wanita itu meringis pelan saat tubuhnya diputar paksa. Ia tercenung untuk sesaat, kala melihat rupa dari pria brengsek yang berani menyentuhnya. Wajah pria itu sangat tampan, hidung yang mancung, mata yang tajam seperti elang, rahang yang keras, bibir yang penuh dan terkesan sexy.. ugh sepertinya untuk yang satu itu harus dilupakan. Anggap saja ia tak pernah berpikir seperti itu, kembali lagi ia memperhatikan wajah pria itu dengan intens ia kini menatap kedua mata yang diselimuti kabut gairah sekilas ia melihat bola mata pria itu berubah-ubah, dari berwarna perak beku menjadi emas terang dengan gilter berwarna perak yang bertaburan dan sesaat kemudian berubah menggelap.

"Kau tahu dear, saat kau menatapku seperti itu dengan mulut yang terbuka kecil. Aku berpikir jika bibirmu itu ingin ku telusuri.."seringai Pria itu dengan suara serak dan parau. Membuat wanita itu menegang sesaat dan kemudia mengerjap bingung. Jujur saja pria itu kini sedang menahan hasratnya mati-matian, bagaimana pula ia pria normal terlebih didepannya adalah matenya. Wanita itu tampak sangat cantik, manis dan imut di waktu bersamaan. Bibir tipisnya yang penuh dan berwarna merah muda itu membuatnya ingin melahapnya habis. Bahkan tubuh mungil itu hanya dibaluti dress tipis tanpa lengan yang berwarna putih samar-samar sedikit transparan kala terkena cahaya bulan. Memperlihatkan lekuk tubuh yang indah. Membuatnya menggeram pelan. Ia tak ingin pemandangan indah ini yang hanya ia saja boleh melihat dan menikmatinya bisa dilihat orang lain.

"Eh?"

Bibir wanita itu yang makin terbuka saat bingung, mau tak mau langsung membuat pria itu meraupnya. Awalnya penuh penuntutan dan gairah, membuat wanita itu terbelakak kaget saat ingin melepaskan ciuman itu tengkuknya di tahan oleh tangan kekar yang malah membuatnya semakin mendekat. Semakin lama ciuman itu melembut saat sadar sang wanita tak merespon, pria itu melumat pelan sesekali ia menggigit kecil bibir gadis itu rasanya manis seperti coklat dan vanilla, saat mulut gadis itu mulai terbuka ia buru-buru memasuki lidahnya kedalam sana mencoba mencari lidah lain untuk bermain.

"Eunghh.. Egh..."tanpa sadar wanita itu melenguh nikmat. Namun, jauh dari hatinya ia sadar. Dengan sekuat tenaga wanita itu tak ingin ikut hanyut dan membalas ciuman pria itu yang bertubi-tubi.


Saat sadar wanita itu sudah kehabisan nafas pria itu berhenti dan menatap lembut wanita itu dengan nafasnya yang terengah-engah begitu juga wanita itu yang kini menatapnya tajam dan membunuh.

"Hosh..hosh..kau!"

"Kenapa dear? Kau menikmatinya bukan?"wanita itu membelakakkan kedua matanya. Apa-apaan pria ini!? Memang dirinya wanita seperti apa!

"Apa maksudmu! Bahkan aku tak membalas ciumanmu itu!"pekik wanita itu marah. Pria itu hanya menyeringai.

"Tapi kau melenguh nikmat sayang..."


Bolehkan wanita itu mengumpankan pria gila ini kepada para siren wanita di laut mati sana!?

Rasanya wanita itu benar-benar kesal sekarang.

"Kau sungguh-sungguh menyebalkan!!! Pertama! Kau memelukku! Kedua, kau menciumi bahkan menghisap leherku bahkan bahuku! Ketiga, kau menciumku!!! Kau pria brengsek! Sungguh!"pria itu terdiam sesaat, namun tak lama kembali menyeringai membuat wanita itu mendelik kesal.

"Ah sayang.. Namun aku berhak melakukan itu bahkan lebih dari itu padamu..."ucap pria itu yang membuat wanita itu bingung.

Wanita itu menatap penuh tanya, "Apa maksudmu pria kurang ajar?!"

Pria itu menaikkan alisnya saat mendengar panggilan wanita itu kepadanya. Sangat menggemaskan menurutnya. Anggap ia gila! Tapi itu faktanya.



"Hei, jangan panggil aku seperti itu. Aku punya nama hm. Mario, panggil aku Mario sweatheart...."protes pria itu. Wanita itu menggeram pelan, dan menghela nafas penuh sabar.

"Kau tahu! Aku tak menanyakan namamu! Jawab pertanyaanku!"seru wanita itu tak terbantah. Pria itu tersenyum tipis, namun saat ingin menjawab sebuah suara menyerukan nama wanita itu. Saat melihat siapa yang memanggil wanita itu adalah seorang pria ia menggeram marah dan tak suka. Terlebih melihat binar bahagia dan senang dari wajah wanita itu.



"Karena kau itu ma-.."


"IFYYY!!!"



↭↭↭

REPUBLISH :
Monday - March 05, 2018

FIRST PUBLISH :
25 MAY 2016


Amour, VeeWillson




Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top