MFG 43 - She Has Gone
Prankk
Brukkk
Brakkk
Semalaman penuh, Anthony terlihat mengamuk didalam kamarnya dengan membanting semua barang yang ada disana.
Berpuluh-puluh botol minuman utuh dilemparnya asal hingga pecah berserakan dilantai.
Ia tidak percaya. Istrinya, wanita yang sangat dicintainya itu tega mengkhianatinya dengan bercumbu bersama temannya sendiri.
"Aaaarrrgghhh !! SIAL !!!"
Tangan Anthony sendiri sudah terluka dimana-mana karena terkena pecahan kaca dan barang-barang yang sudah dibantingnya.
Berulang kali ia bahkan sengaja meninju dinding seolah ingin membuat tangannya sendiri terluka dan patah.
'Aku ingin menghilangkan bekas tubuhnya yang hina itu dari tanganku. SIAL !!!!'
Tubuh Anthony seketika merosot kelantai seolah kehilangan kekuatannya disana. Terlihat pria itu meremas kepalanya sendiri dengan kuat saat bayangan indah dimana hari-hari yang sudah dilaluinya dengan Lucy selama ini mendadak kembali terputar begitu saja didalam kepalanya.
'Apa tidak cukup hanya dengan aku saja yang mencintaimu ? Apa kekuranganku sehingga membuatmu mengkhianatiku seperti ini ?'
Tanpa sadar setetes air mata jatuh disana. Ya, Anthony menangis.
Untuk pertama kalinya pria itu menangis.
Wanita yang dicintainya.
Hidupnya.
Belahan jiwanya.
Rasanya baru sebentar ia merasakan bagaimana bahagianya menjadi seorang suami dan sebentar lagi bahkan ia akan menjadi seorang Daddy.
Tunggu ?!!
'Bagaimanapun dia tengah mengandung anakku saat ini. Ini sudah cukup siang. Aku akan mencarinya dulu, sekarang. Setidaknya anakku harus tetap tumbuh dengan baik didalam perutnya. Dan setelah dia melahirkan nanti, aku akan langsung berpisah dengannya.'
Anthony terlihat berjalan dengan santai melewati barang-barang yang berserakan disana keluar dari kamar.
Tujuannya bukan mencari Lucy. Anthony sudah tidak peduli pada wanita itu lagi, hanya saja anaknya. Lucy tengah mengandung anaknya sekarang. Setidaknya Anthony ingin anaknya lahir dan bisa tumbuh dengan sehat bersama dengannya nanti. Buah hatinya itu harus dan akan menjadi miliknya. Pasti.
Sepanjang perjalanannya mencari Lucy semua orang-orang yang berpapasan dengannya menatapnya aneh.
Ya mungkin karena penampilannya saat ini sedang kacau dan terlihat bercak noda darah dibeberapa tempat dibaju dan celananya.
Dan disana, Anthony melihat Johny dibalkon terbuka tengah menelfon seseorang dengan memegang botol minuman ditangannya yang lain.
Anthony langsung saja berjalan ingin menghampiri temannya itu. Ya, ia ingin menanyakan dimana keberadaan Lucy pada temannya itu. Mungkin saja temannya itu tahu.
"Astaga ?! Kecilkan suara musiknya dulu, baru kau bisa mendengarkan aku. Kubilang tadi, Anthony sedang menggila didalam kamarnya sekarang. Ya, itu karena dia melihatku bersama istrinya didalam kamarnya tadi malam."
Anthony menghentikan langkahnya disana saat mendengar temannya itu membicarakannya didalam telfon. Entah dengan siapa.
"Tidak. Sebenarnya aku juga tidak bermaksud mengerjai istrinya itu seperti itu, hanya saja aku tidak tahan saat istrinya itu tiba-tiba memelukku dan mengira aku adalah Anthony."
Deg
Anthony tentu saja langsung terhenyak saat mendengar ucapan temannya itu.
'Jadi.....'
"Bagaimana lagi, ya aku langsung mengancamnya agar dia mau menurutiku saat itu. Kau tahu, bibirnya sangat lembut dan dua bongkahan dada itu. Meski dalam kegelapan, aku yakin jika keduanya itu sangat seksi. Aku merasa sangat beruntung setidaknya bisa merasakannya meski hanya sebentar. Andai saja Anthony datang terlambat sedikit, pasti aku sudah_____"
Prakkk
Mendengar suara gaduh tepat dibelakangnya, Jhony disana langsung terlihat berbalik dan betapa terkejutnya dia melihat ada Anthony didepannya saat ini.
Ya, tadi Anthony sengaja menyenggol vas bunga diatas meja hingga jatuh, agar Jhony mengetahui keberadaannya disana.
Jhony kemudian terlihat gugup langsung mematikan ponselnya disana.
"Jadi kau____"
"Hei, kawan. Aku bisa menjelaskannya. Kau tidak mungkin akan marah padaku hanya karena seorang wanita murahan yang____"
"Dia adalah istriku, BRENGSEK ! Beraninya kau mencoba bermain-main denganku !!!!!!" ucap Anthony yang kemudian terlihat berjalan maju mendekati Jhony dan mengangkat kerah pria itu tinggi, hingga terlihat kakinya tidak menapak lantai lagi sekarang.
Anthony dengan tanpa perasaan langsung memojokknya sampai dipinggiran pembatas balkon yang cukup dengan sedikit dorongan saja Jhony bisa langsung jatuh kelaut yang dalam itu.
"Tolong, An. Kumohon. Bukankah kita adalah teman sejak kecil. Kau tidak mungkin akan____"
"Karena itulah, Jhon. Kau adalah temanku sejak kecil. Bahkan kau lihat sendiri tadi malam jika aku sangat percaya padamu dan dengan kedua tanganku sendiri ini aku memukul istriku dengan keras. Karena kau. Semuanya adalah KARENAMU." ucap Anthony yang kemudian merampas paksa botol minuman yang tengah dipegang Johny itu dan memecahkan botol itu begitu saja dengan membenturkannya dipembatas balkon disana.
"Apa yang akan kau lakukan, An ?!!! Jangan gila ! Sadarlah ! Kita adalah teman. Ingat, kau, aku dan Rio. Kumohon jangan melakukan hal yang____"
"Apa tadi malam kau juga memikirkan semua itu ? Apa sebelum mengancam istriku, kau tidak memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu ?!!! Kau bilang apa tadi, bibir istriku lembut, 'kan ?!!!!"
Anthony disana langsung menusuk dalam mulut Jhony dengan botol yang sudah dipecahkannya tadi. Dan sedetik kemudian Anthony langsung menarik botol yang ditancapkannya itu dan telihatlah mulut Jhony sudah tidak berbentuk lagi disana.
Pria itu terlihat seperti monster, sekarang.
"Apa itu terasa sakit ? Kau mau kuobati ?" ucap Anthony dengan tersenyum lebar terlihat menakutkan disana setelah menurunkan tubuh Jhony.
Jhony berangsur melangkah mundur.
Ia tidak menyangka Anthony bisa berbuat sekejam itu. Ia tidak pernah melihat Anthony seperti ini, sebelumnya.
Melihat ada kesempatan, Jhony disana langsung berlari kabur menghindari Anthony.
Ya, ia masih sayang nyawanya.
Anthony tertawa keras melihat Jhony berlari melarikan diri seperti itu.
Dan tentu saja Anthony tidak akan melepaskan pria itu begitu saja.
'Aku belum selesai, Jhon. Masih belum.' batin Anthony dalam hati.
Anthony terlihat lebih memilih mengambil jalan lain untuk memberikan kejutan kecil pada temannya itu daripada mengejar Jhony.
Meski hanya mengelilingi Cruise ini sekali kemarin, tapi Anthony cukup mampu mengingat semua jalan yang saling berhubungan disana.
Ditengah perjalanannya, Anthony melihat sebuah kapak besar yang tersimpan rapi didalam rak dinding besar yang berisi alat-alat gawat darurat disana. Dan tanpa basa basi, Anthony langsung mengambil kapak itu dan sepertinya keberuntungan berpihak padanya karena rak itu kebetulan tidak terkunci.
Anthony melanjutkan jalannya dan siapa sangka jika Jhony bisa ditemukannya dengan mudah.
Disana. Pria bajingan itu terlihat berdiri membelakanginya dan berjalan mundur ketakutan sambil melihat kesana kemari.
"Jackpot !!!!!!" teriak Anthony membuat Jhony yang tadi menabraknya hingga jatuh terduduk dilantai itu terlihat melihatnya ketakutan disana.
Anthony terlihat seperti orang gila sekarang.
Tidak. Lebih tepatnya moster yang gila.
Jhony terlihat terus berangsur mundur sambil menggelengkan kepalanya kuat saat melihat Anthony terus berjalan kearahnya sambil menyeret kapak besar ditangannya.
"Rasa takut itu. Istriku tadi malam mungkin juga setakut itu dan kau, apa kau pernah sedikit saja memikirkannya ? Apa kau memiliki belas kasihan sedikit saja padanya ? Tidak, 'kan ?" ucap Anthony yang kemudian dengan santai mengangkat tinggi kapak besar itu dan,
Crakkk
Anthony terlihat memotong tangan kiri Jhony begitu saja, membuat pria itu terlihat kesakitan tanpa bisa menyuarakan suaranya disana.
Ya, mungkin saja tadi Anthony tanpa sengaja juga melukai lidah Jhony saat mereka beradu mulut di balkon. Dan itu bagus. Jadi tidak akan ada yang berisik selama penyiksaan ini berlangsung.
"Menangislah. Aku sungguh tidak peduli. Tangan hinamu itu sudah menyentuh istriku, bukan ? Dan ya, agar sama, lebih baik, aku memotong yang satunya lagi." ucap Anthony dingin dan masih tanpa ekspresi langsung memotong tangan Jhony yang satunya lagi dengan mudahnya disana.
Pria itu sudah tidak bisa berpikir jernih sekarang. Memikirkan bagaimana dan apa saja yang sudah dialami istrinya kemarin membuat kepalanya terasa panas karena amarah.
"Sekarang sempurna sudah. Apa ? Kau bilang apa ? Kau ingin berenang ? Baiklah. Karena aku baik aku akan membantumu masuk kedalam air." ucap Anthony yang kemudian membuang kapak besar yang sudah berlumur darah itu asal.
Anthony terlihat berjalan memutar dan langsung menarik kerah belakang kemeja yang digunakan Jhony disana.
Dengan mudahnya Anthony terlihat menyeret tubuh temannya itu bagaikan sehelai bulu yang sangat ringan.
Satu persatu orang yang ada dikapal datang dan melihat aksi gilanya itu.
Dan lihatlah, disepanjang jalan dari tempat Anthony menyeret Jhony, terlihat jejak darah yang sepertinya keluar dari tangan Jhony yang sudah tidak lengkap lagi itu.
"JIKA KALIAN TIDAK MAU BERNASIB SAMA DENGANNYA MAKA DIAM DAN TUTUP MULUT !!!!!" begitulah teriak Anthony mengancam orang-orang yang sedang menontoninya disana.
Sungguh, Jhony terlihat seperti mayat hidup sekarang. Matanya masih terbuka tapi tubuh dan wajahnya mulai memucat disana.
"Kita sudah sampai, teman. Sepertinya disinilah kali terkahir aku melihat wajahmu. Semoga perjalanan bawah lautmu menyenangkan, ya." ucap Anthony sebelum akhirnya mengangkat tubuh Johny dan dilemparnya melewati pembatas balkon sebuah kamar yang tadi dimasukinya disana dan,
Byurrrrrr
Tubuh Jhony terlihat terjun bebas kebawah dan tenggelam dikedalaman laut disana.
"Pasti luka-luka itu terasa semakin menyakitkan saat terkena air laut. Selamat menikmati sensasi menyakitkan itu sampai kau akhirnya nanti, mati." ucap Anthony sendiri sambil terus melihat kebawah sana, memastikan tubuh Jhony tidak kembali naik kepermukaan.
"Lucy ?!!!!!!!"
Anthony langsung berlari keluar dari kamar itu dan mencari keberadaan Lucy disetiap sudut tempat didalam Cruise itu.
"Apa kalian melihat istriku ? Dia sangat cantik dan setinggi ini." tanya Anthony kalut pada beberapa orang yang menatapnya takut dan kasihan disana.
"Tidak tuan, kami tidak melihatnya pagi ini. Tapi tadi malam, kami sempat melihatnya berjalan kearah dek belakang dalam keadaan yang terlihat kacau." ucap salah seornag awak kapal disana dengan suaranya yang pelan karena takut.
"Lalu dimana dia sekarang ? DIMANA DIA ?????!!!!!" teriak Anthony tidak sabar dan juga merasa panik karena kabar yang didengarnya itu tidak terdengar seperti kabar yang baik.
"Kami semua sungguh belum melihatnya lagi sejak pagi tuan, sungguh. Tapi saat melakukan pembersihan tadi salah seorang teman saya secara menemukan cincin ini didekat kursi pantai di dek belakang. Ini. Dan saat kami mengecek cctv untuk mencari tahu siapa pemiliknya, kami melihat....." ucapan awak kapal itu terhenti begitu saja karena tidak berani mengatakan kelanjutannya.
Anthony mengambil cincin dari awak kapal itu dan mengamatinya baik-baik disana.
'Ini cincin Lucy !!!!!!!!'
Anthony langsung kembali menatap para awak kapal disana dengan tatapan tajamnya. Ia takut sesuatu yang buruk terjadi pada wanitanya itu.
"APA ?!!!!! KATAKAN KAU MELIHAT APA ????!!!!!"
Sungguh, Anthony merasakan firasat yang amat buruk disana.
"Ini. Kami sengaja menyalin rekaman cctv ini dan berniat memperlihatkannya pada anda tadi pagi tapi, kami semua takut masuk karena mendengar suara gaduh dari dalam kamar anda. Ini. Silahkan melihatnya sendiri." ucap awak kapal itu sambil menyodorkan ponsel yang sepertinya miliknya disana.
Anthony dengan tidak sabar langsung merampas ponsel itu dan memutar rekaman cctv itu dengan cepat.
Diawal video itu terlihat hujan lebat yang disertai angin kencang sebelum akhirnya terlihat wanita yang dicintainya itu menerjang hujan berjalan menuju pembatas kapal.
Hatinya terasa perih saat melihat bagaimana darah mengalir bersama air hujan yang membasahi tubuh istrinya disana.
Anthony mengamati setiap gerak gerik istrinya disana disetiap detik rekaman cctv itu dan sungguh Anthony merasa sangat menyesal dan teramat sangat ingin memeluk istrinya didalam rekaman itu. Tidak. Jika perlu ia sangggup bersimpuh demi mendapatkan maaf dari istrinya saat itu juga.
Anthony merasa sangat bodoh sebagai pria. Pria macam apa yang bahkan tidak mau mendengarkan penjelasan istrinya dulu. Suami macam apa dia sebenarnya. Istrinya sudah menjadi korban mesum dari temannya sendiri kemarin dan dirinya, bukannya menenangkan istrinya, malah dengan tangannya sendiri ia memukul dan menyakiti istrinya bukan hanya fisik, tapi batinnya juga.
"TIDAKKKKKKKKKKKKK !!!!!!!!"
Anthony memutar sekali lagi rekaman dimana ia melihat istrinya melompat dari kapal. Berulang kali diputarnya bagian itu lagi dan lagi karena ia masih tidak percaya dengan apa yang sudah dilihatnya disana.
'Tidak. Ini tidak mungkin.'
Anthony langsung melempar ponsel milik awak kapal itu asal dan terlihat berlari cepat menuju dek belakang kapal. Setidaknya untuk mencari sisa-sisa jejak istrinya disana. Jika memang ada.
'Tidak sayang, kumohon jangan tinggalkan aku. Tidak. Rekaman itu pasti bohong.'
Anthony masih tidak ingin mempercayai rekaman yang sudah ditontonnya tadi.
Sesampainya disana, Anthony langsung mendekati pembatas dimana istrinya terlihat berada disana untuk terkahir kalinya dalam rekaman cctv yang dilihatnya.
Melihat lautan yang luas sepanjang mata memandang, Anthony menjadi teringat ucapan terakhir istrinya didalam pelukannya tadi malam.
'Aku ingin melihat lumba-lumba melompat-lompat dilautan yang luas. Pasti indah.'
Anthony juga ingat menjanjikan istrinya untuk melihat sunrise bersama pagi ini.
Tapi bahkan dimana keberadaan istrinya sekarang, ia sama sekali tidak tahu.
Cincin itu.
Sekali lagi Anthony menatap cincin pernikahan istrinya itu dengan mata yang berkaca-kaca.
'Aku tahu kau mungkin sekarang menjadi sangat benci dan kecewa padaku, tapi kumohon tetaplah hidup dimanapun kau berada sekarang. Kembalilah. Setidaknya jika memang sudah tidak ada cinta dalam hatimu untukku, kembalilah untuk menghukumku seberat mungkin. Sakiti aku semaumu. Pukul dan siksa aku sepuasmu. Tapi kumohon tetaplah hidup. Aku hanya ingin tahu jantungmu tetap berdetak dan kau masih tetap bernafas dimanapun kau berada sekarang.'
Bersambung.....
• • • • •
Kalo mau tau Lucy masih hidup ato nggak, di part selanjutnya ya 😁😁😁😁😁😁 dan palingan aku up paling cepet 2 hari lagi 😅😅
Cepetan vote yang banyak makannya 😋😋😋
Comment and Vote Guys ❤
Thanks for reading
LailaLk
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top