-5-

Pagi ini Angin berangkat ke sekolah sedikit lebih pagi dari biasanya,tidak ada apapun sebenarnya tapi Angin hanya memang ingin berangkat lebih pagi.

Sesampainya Angin di sekolah Angin langsung menuju kelasnya,di kelas belum ada siapapun yang datang hanya Angin sendiri

Angin menerawang seluruh penjuru kelas dengan matanya,matanya yang berwarna biru Shappire itu menunjukkan sorot penyesalan

Apa yang Angin rasakan sehingga matanya memancarkan sorot mata yang seolah menyesali keadaan?

"apa yang gue lakuin kemarin? kenapa gue harus telat datang ke Matahari sama Pelangi! gue nyesel,kalo gue kemarin gk datang telat pasti mereka berdua gk akan kaya gini,gue harus tebus kesalahan gue" gumam Angin dengan lirih sambil memasang wajah yang menyesal dan merasa bersalah

Atmosfer menghening udara terasa semakin dingin,keheningan melanda menemani rasa penyesalan yang Angin rasakan

Tiba tiba suara sepatu seseorang datang menuju kelas Angin,suara sepatu itu memecah keheningan yang ada

tap

tap

tap

"Angin!" suara seorang laki-laki yang tidak lain adalah suara Elang berhasil membuat Angin terlonjak dari lamunannya

"eh lo,Lang" jawab Angin dengan suara yang lirih

"kenapa lo? pagi pagi udah ngelamun,gk baik tau!" tegur Elang sambil duduk di sebelah Angin

"eh btw si Pelangi sama Matahari mana,tumbenan amat jam segini belom ada dikelas?" sambung Elang

"masih pagi tau ini" jawab Angin masih setia dengan wajah menyesal dan merasa bersalah

"tapi kan biasanya udah dateng tuh mereka berdua" sambil menatap Angin sejenak

"lo kenapa sih Ngin? buset,daritadi lo masang muka hidup segan mati pun tak mau,ngapa si cerita atuh" sambung Elang dengan nada khawatir

"kemarin...kemarin Matahari sama Pelangi di bully Princess Lang" jawab Angin dengan nada yang lirih

"lah ko bisa? oh iya maafin gue kemarin gk ke GOR buat liat lo latihan,kemarin Ayah gue mendadak telfon ada urusan keluarga mendadak,gue langsung pulang,gue pengen ngasih tau lo kuota gue keburu abis" penjelasan Elang untuk meyakinkan Angin

"iya gapapa Lang,lagian kemarin juga gue gk jadi latihan,Coach Indra ada urusan mendadak dan dia ngasih tau nya telat,dan alasan gue daritadi masang muka nyesel+merasa bersalah tuh gara-gara kemarin gue telat bantuin Matahari sama Pelangi,mereka udah di bully parah sama Princess gue baru datang sama Amar,alat bantu dengar Matahari Princess cabut sampe telinga nya berdarah,kakinya Pelangi Princess injek sampe memar dan lecet" jelas Angin yang sekarang semakin menyesal dan merasa bersalah

"gue nyesel bgt Lang,gue harus tebus kesalahan gue" sambung Angin lirih

"ini bukan sepenuhnya salah lo ko Ngin,jangan nyalahin diri lo sendiri Ngin" ucap Elang untuk menyemangati Angin

"nanti Tante Lulu Mamahnya Matahari,mau lapor ke Bu Sadiah,gue bakalan jadi saksi,dan Tante Lulu bilang gue harus bantuin Matahari buat ngerubah kepribadian dia,karena saat ini dia butuh orang buat bantu dia buat berubah,gue akan tebus kesalahan gue dengan ini" ucap Angin dengan yakin namun nada nya sedikit lirih

KRIINGGG

Bel masuk kelas pun berbunyi,Elang langsung menuju ke tempat duduknya

Setelah melewati 1 jam pelajaran wali kelas 11 ipa 3 yaitu Ibu Friska datang dan memanggil Angin


Dengan sigap Angin berdiri dari tempat duduknya dan menuju Ibu Friska,yang memanggil nya untuk ke ruang BK karena Angin sudah siap sedia untuk menjadi saksi atas kejadian kemarin

***

Di ruang BK sudah terdapat Lulu dan Princess yang sedang duduk didepan meja guru BK,suasana ruang BK itu menjadi menegang dengan datangnya Pak Broto Seno pemilik yayasan sekolah ini

Princess yang sedang duduk didepan meja Bu Sadiah itu memasang muka malas,sangat malah menyenderkan tubuhnya ke tumpuan belakang kursi


"silahkan duduk Angin" silah Bu Sadiah

"Terimakasih Bu" Angin segera menduduki kursi yang telah disediakan


Lulu memulai pembicaraan

"assalamualaikum Pak Bu,saya orang tua dari Matahari Alfarizqa 11 ipa 3,saya ingin melaporkan bahwa anak saya telah di perlakukan tidak senonok,kemarin oleh Princess Daniella 11 ipa 7,atas pelaporan ini saya membawa saksi dari kelas 11 ipa 3 yaitu Angin Fazrian" Lulu memulai pembicaraan dan seketika suasana tambah menegang

"assalamualaikum selamat pagi,Bapak ketua yayasan Bapak Broto Seno dan Ibu Guru BK Sadiah Almaraputri,saya Angin
Fazrian dari kelas 11 ipa 3,disini selaku saksi akan menjelaskan kejadian tidak senonok yang dilakukan oleh Princess Daniella 11 ipa 7 kepada Matahari Alfarizqa dan Pelangi Denata kelas 11 ipa 3 kemarin,saya melihat Princess mem-bully dengan cara fisik dan psikis menghina dan membuat Matahari dan Pelangi terluka,saya harap Bapak dan Ibu bertindak tegas terhadap kejadian ini" penjelasan Angin dengan panjang lebar

Seketika Bapak Broto Seno,langsung berdiri dan menjawab pernyataan Angin dengan tegas

"Princess sudah berapa kali kamu berbuat seperti itu?!" dengan nada yang keras

Princess yang disentak,langsung menundukkan kepalanya karena merasa takut atas sentakan yang dilayangkan oleh Pak Broto Seno,kakeknya sendiri

"saya beri peringatan dan saksi keras untuk kamu Princess,kamu di scors sampai selesai Ujian Tengah Semester nanti" sambung Laki-laki paruh baya yang setengah dari rambutnya sudah memutih itu dengan tegas

"apa? berati Princess gk ikut UTS Kek?" tanya Princess kaget sekaligus takut

"Tidak! dan jika kamu melakukan perbuatan itu sekali lagi kamu terancam tidak naik kelas atau di D.O dari sekolah ini" jawab Pak Broto Seno

"Kek,tapi kan Princess ini cucu Kakek" ucap Princess dengan nada yang lirih sambil menahan cairan bening untuk tidak keluar dari matanya

"saya tidak memandang siapa kamu,karena sanksi tetap sanksi!" ucap Pak Broto Seno dengan nada yang keras dan marah

"saya juga akan berbicara kepada kedua orang tua kamu agar menyita handphone dan kartu kredit kamu agar kamu tidak tidak melakukan sesuatu hal dengan sesuka hati" sambung Pak Broto Seno

"GA ADIL KEK,INI GA ADIL! DIA YANG UDAH NGERAMPAS HAK YANG AKU PUNYA!" ucap Princess dengan nada yang keras dan cairan bening dari matanya sudah tidak tertahan lagi,pipi nya di basahi dengan cairan bening yang keluar dari matanya

Princess lari keluar meninggalkan ruangan BK tersebut dengan air mata yang sekarang sudah penuh membasahi wajahnya,wajahnya memerah menahan marah

"sekarang apa yang akan kita lakukan Pak?" tanya Bu Sadiah

"sudah,biarkan dia,memang sudah sepantasnya dia di berikan sanksi seperti ini,semakin lama kita tinggal diam,makin tidak karuan sifat dan sikapnya" jawab Pak Broto Seno dengan nada yang memelan lebih pelan dari ketika ia memberikan sanksi pada Princess

"sekarang Angin boleh balik ke kelas,Terimakasih atas penjelasannya" ucap Bu Sadiah sambil tersenyum

"Terimakasih Pak Bu" sambil berdiri dan mencium tangan Pak Broto Seno dan Ibu Sadiah Almaraputri

Angin meninggalkan ruangan BK itu,sambil menghela nafas rasa bersalahnya sedikit mulai mereda sambil bergumam menuju kelasnya

"kasian juga Princess,tapi kan emang ini salahnya,setiap perbuatan pasti bakal dimintai pertanggungjawaban" gumam Angin

***

Dikelas Angin langsung duduk di kursinya dan kelihatannya kelas free class karena tidak ada guru di depan,lalu Elang menghampiri Angin dengan tergesa-gesa dan memasang wajah khawatir

"tadi gimana Ngin?" tanya Elang dengan nada khawatir

"sanksi yang dikasih Pak Broto ke Princess gk main main Lang,Princess terancam di D.O dari sekolah ini kalo dia ngelakuin hal yang kemarin dia lakuin ke Matahari sama Pelangi sekali lagi" jawab Angin

"gk habis fikir gue Ngin,padahal Princess cucunya sendiri ya 'kan?" ucap Elang sambil meyakinkan Angin

"Pak Broto bener-bener tegas Lang,lo tau dia bilang apa tadi? dia bilang katanya dia gk pandang siapapun,karena sanksi tetap sanksi" kata Angin dengan nada yang sedikit keras

Elang menggangguk anggukan kepala dan seperti nya dia tengah berfikir untuk melakukan sesuatu lalu dia berkata

"jenguk Pelangi sama Matahari yuk nanti pulang sekolah?" ajak Elang

"boleh tuh,nanti gue ajak Amar sekalian" jawab Angin

***

Setelah pulang sekolah mereka bertiga langsung menggas motornya masing masing menuju rumah Pelangi

Sesampainya mereka di rumah Pelangi,mereka langsung mengucap salam dan mengetuk pintu rumah Pelangi

"Assalamualaikum!" kata Elang dengan suara keras agar terdengar oleh penghuni rumah Pelangi

Lalu knop pintu rumah Pelangi pun bergerak dan pintu dibukakan oleh pembantu rumah Pelangi

"wa'alaikumsalam,eh Den,temen nya Non Pelangi ya? ayo sini masuk dulu,tak Mbok buatin minum" ucap pembantu rumah Pelangi dengan nada jawa kental

"terimakasih Mbok" jawab mereka serempak

Didalam rumah Pelangi mereka duduk di sofa yang terbilang empuk dan nyaman untuk di duduki,Pelangi memang anak orang kaya,Ayah dan Ibunya pun jarang pulang kerumah,karena sibuk bekerja diluar negeri,sebab itu Pelangi ditemani oleh seorang pembantu rumah nya

"nah ini Den,monggo diminum dulu,Mbok panggilin Non Pelangi nya dulu" sambil menyimpan gelas ke meja satu persatu

Pelangi turun dari kamar nya dengan jari jari kakinya yang diperban

"eh kalian" ucap Pelangi sambil menghampiri mereka bertiga dan duduk di sofa

"gimana lo udah gapapa?" tanya Amar

"gapapa gue,ini aja ni kaki gue gabisa pake sepatu,jadinya gue gk sekolah,tadi ada tugas gk?" jawaban Pelangi dan dia bertanya balik tentang tugas disekolah

"gk ada,orang tadi 4 jam free,sisanya ada guru tapi gk belajar cuma ngoreksi doang" jawab Elang

Pelangi hanya ber 'oh' ria dan Angin mulai berbicara kepadanya

"tadi Tante Lulu Mamahnya Matahari lapor tentang kejadian kemarin Ngi,gue jadi saksi buat nebus kesalahan gue,maafin gue ya Ngi" ucap Angin dengan pelan

"gapapa kali Ngin,santai aja,ini bukan kesalahan lo kok,ini tuh salahnya si Princess" jawab Pelangi dengan lembut sambil tersenyum manis

"Princess diancam bakal di D.O dari sekolah kalo dia ngelakuin itu lagi,tadi tuh bener bener tegang Ngi,sampe ketua yayasan turun tangan" sambung Angin

"serius lo? bagus kalo dia di D.O biarin aja musnah tuh Grandes Team,gedek bgt gue sama tuh IP3M" ucap Pelangi dengan nada kesal

"eh lo mau ikut jenguk Matahari gk? dari rumah lo kita mau kerumah Matahari" ajak Elang

"lo tuh gimana si Lang! liat kakinya Pelangi lagi kenapa segala diajak lagi,kalo dia tambah parah gimana?!" ucap Amar dengan nada kesal

"yelah,walaupun dia gk bisa ikut seenganya ngajak kali" jawab Elang dengan nada sedikit keras

"kalo dia pengen ikut tapi gk bisa,trs dia sedih gimana?" ucap Amar lagi dengan nada bertambah kesal

"aduh! bisa gasi kalian gausa ribut! ribut tau tempat kek,gk dimana mana kalian kalo disatuin tuh ribut mulu sih heran gue" lerai Angin dengan nada keras yang membuat Amar dan Elang seketika diam

Memang,Amar dan Elang jarang bertemu tetapi sekalinya bertemu mereka pasti akan bertengkar dan alasan mereka bertengkar adalah alasan yang sepele,mereka selalu bertengkar every time dan every where ketika bertemu

"maaf nih gue gk bisa ikut,gue ngga bisa jalan lama lama,kalo jalan lama lama sakit kaki gue,gue kan pengen cepet sembuh biar bisa sekolah lagi dan gue gamau ketinggalan pelajaran banyak" tolak Pelangi dengan lembut sambil tersenyum

"yauda Ngi,kita pamit ya,nih buah buat lo,maaf juga nih kita jenguk nya sebentar" ucap Angin sambil menyimpan parsel buah ke meja

"ya Allah,gausa repot-repot,gue cuma sakit kaki,dibawain buah kaya gini:v" kata Pelangi

"ya gapapa Ngi" ucap Amar

"yauda dah,Pelangi kita duluan ya" kata Elang sambil berdiri dari duduknya menuju ke pintu depan

"assalamualaikum Ngi" ucap mereka serempak ketika sudah di dekat motor nya

"wa'alaikumsalam,hati hati!" Pelangi menjawab salam mereka

~To Be Continue~

Hai! para readers ku,(punya readers emg?:v) setelah kalian baca cerita gaje ini jangan lupa di vote juga ya,kalo mau di share juga silahkan:v

maaf ya kalo misalnya cerita nya gaje dan banyak typo juga,maklum penulis amatir yang baru belajar.

pokonya Terimakasih,Atur nuhun,Arigatou yang udah mau baca dan vote cerita ini,semoga kalian suka:)

Happy Reading!:)

~mumutsn~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top