-14-

"assalamualaikum ibu" Pelangi menelfon Ibu Friska untuk mengajak nya makan di rumah Matahari

"wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh,gimana Pelangi lombanya?" jawab Ibu Friska dari sebrang sana lewat telepon genggam

"alhamdulilah Matahari frist bu..."

"alhamdulilah syukur allah. oh ya maaf ibu gak bisa datang langsung ke tempat lomba dikarenakan anak ibu sakit dan harus cek up..."

"...oh anak ibu sakit ya,cepet sehat bu untuk anaknya"

"...iya pelangi terimakasih sayang."

"...sebenarnya gini bu jadi,ayah nya Matahari itu ngundang kita satu kelas buat acara makan makan ngerayain Matahari frist dan ulang tahunnya Tante Lulu"

"...kapan itu?"

"...besok bu,tapi karena anak ibu sakit gapapa kok bu kita semua maklumi" ucap Pelangi lewat telepon

"...aduh sayang sekali,tolong sampaikan maaf ibu ke Pak Ismail dan Ibu Lulu ya Pelangi"

"...iya bu, assalamualaikum bu"

"...terimakasih Pelangi,wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh" lalu panggilan di tutup sepihak

Pelang langsung menuju ke tempat mereka berkumpul tadi setelah dari kamar mandi memberi kabar kepada Ibu Friska.

"gimana Ngi?" tanya Matahari

"Bu Friska gak bisa dateng Ri,katanya anak nya sakit" ucap Pelangi sedikit kecewa

Ismail yang mendengarnya langsung menghampiri Matahari dan Pelangi.

"yaudah tidak apa-apa jika Ibu Friska tidak datang,yang penting teman satu kelas usahakan datang semua ya. setelah acara makan makan jika kalian ingin membuat acara sendiri silahkan" ucap Ismail hangat sambil tersenyum

"iyaa om terimakasih"

~~~

Keesokan harinya di siang hari sekitar jam 2 siang Lulu dan Matahari menyiapkan segala jenis makanan dan minuman di meja makan. Karena acara akan dimulai sekitar jam 4 sore,dengan lihai Matahari menyimpan kue dan makanan penutup lainnya di meja makan.Sambil melakukan pekerjaan nya Matahari tersenyum senyum sendiri seperti orang kurang waras.

Tiba tiba ada yang mengetuk pintu. Segera Lulu menuju pintu depan dan menyambut baik tamunya. Yang datang ternyata adalah Pelangi.

"assalamualaikum Tante" ucap Pelangi ramah sambil mencium punggung tangan Lulu

"wa'alaikumussalam,getol banget kamu Ngi" ucap Lulu hangat sambil mengelus puncak kepala Pelangi

"kan mau bantuin Tante hehe...Matahari ada kan Tan?"

"ada tuh,daritadi dia senyum senyum sendiri gak jelas gak tau lagi berhayal apa" ucap Lulu sambil sedikit terkekeh

Lulu mempersilahkan Pelangi masuk dan Pelangi segera menuju ke arah Matahari yang masih setia dengan senyum tidak jelasnya itu.

"heh lo" Pelangi mengagetkan Matahari

Matahari terlonjak kaget,kue dinampan yang sedang ia pegang hampir terjatuh tetapi berhasil diselamatkan oleh Ismail.

"gatca! hayo Matahari kerja nya gak fokus lagi" ucap Ismail sambil memegang hidung Matahari

"Ayah sakit,lagian Matahari fokus kok...Pelang nih ngagetin" ucap Pelangi sambil menyingkirkan kan tangan Ayah nya dari hidung nya

"eheheh ya maap Ri,abisnya lo kenapa si senyum senyum sendiri gitu?" tanya Pelangi sambil menyenggol pundak kiri Matahari

"temen temen sekelas bakal kesini kan?..." ucap Matahari

"iya..."

"...ya Pelangi taulah"

"...oooo" ucap Pelangi sambil tersenyum kuda

Lulu datang dan langsung menyuruh Matahari membuat minuman untuk Pelangi ke dapur.

"Ri buatin Pelangi minum sana" ucap Lulu sambil mengambil nampan berisi kue dari tangan Matahari

"oke mah...ikut gak Ngi?"

"ikut"

Di dapur mereka berdua sibuk membuat minuman untuk diri mereka masing-masing. Ya maklum Pelangi sangat sering bermain di rumah Matahari jadi Pelangi sudah tau letak tempat tempat penyimpanan gula dan kawan-kawannnya. Matahari pun sudah menganggap Pelangi seperti saudaranya sendiri. Intinya mereka berdua sangat akrab.

"ya ya,gue tau. lo kenapa dari tadi senyum senyum gajelas kaya orang kurang waras" ucap Pelangi sambil menuangkan gula ke gelasnya

"aahh Angin akan datang kesini,kerumah ku,kerumah Matahari Ngi..." ucap Matahari sambil berputar putar tidak jelas berasa sedang terbang ke langit ketujuh

Tiba tiba Matahari menghentikan gerakan berputar putar tidak jelasnya dan memasang mode berfikir keras seperti ada yang menganjal pikiran dan hatinya.

"...tunggu Angin akan kesini,kerumah ku,kerumah Matahari berarti...ANGIN AKAN KERUMAH MATAHARI GAAAAKKKK INI SEBUAH BENCANAAA!!! MATAHARI HARUS BERSIHIN KAMAR!!!" ucap Matahari yang membesarkan oktaf suara nya pada kata ke 9 setelah titik

"nah itu yang daritadi gue pengen ngomong,ya lo nya cengar-cengir senyam-senyum kaya orang kurang waras" ucap Pelangi

"pokonya Pelangi harus bantuin Matahari lepasin foto nya Angin semuanya tanpa terkecuali karena yang punya ide buat ngehias kamar Matahari pakai foto Angin adalah Pelangi!" ucap Matahari keras

"yee tapi lo seneng kan?" tanya Pelangi dengan nada menggoda

"iyaa hehe" jawab Matahari cengengesan

"yeu lo"

"udah ah ayo! keburu jam 4 terus Angin dateng dan lihat semua fotonya tergantung di light tumblr Matahari kan galucu!" ucap Matahari sambil menarik tangan Pelangi menuju kamarnya

2 jam telah berlalu dan semua makanan telah siap dihidangkan di meja makan,tinggal menunggu teman teman Matahari datang. Tidak menunggu lama semua teman teman Matahari telah datang dan telah duduk manis di meja makan.

Tetapi Matahari merasa kurang,kalian tahu kan siapa yang Matahari tunggu? Ya,Angin. Angin belum datang padahal teman teman Matahari yang lain sudah datang bahkan telah menikmati jamuan yang disediakan.

Matahari terdiam di depan pintu rumah mengharapkan laki-laki yang ia sukai itu datang. Mondar-mandir sampai 30 menit tetapi Angin tak kunjung tiba.

~~~

Angin ternyata sedang les piano dirumahnya,Ya kalian tahu siapa Angin. Anak model terkenal,model sampul majalah remaja,selebgram yang pasti nya terkenal sibuk. Angin menyegerakan les piano nya agar bisa datang ke acara di rumah Matahari karena Bunda nya pun sudah mengizinkan nya untuk pergi.

"bagus Angin bagus,kemampuan kamu setiap minggunya selalu bertambah saya salut dengan kepandaian kamu" ucap Mr.Alamsyah guru les piano Angin

"terimakasih Mr" ucap Angin sambil tersenyum

"les hari ini selesai...belajar terus nak yang rajin saya pamit pulang. Sampaikan salam saya untuk Nyonya Zakiya" ucap Mr.Alamsyah sambil membereskan barang-barangnya dan keluar dari kamar Angin

"ya Mr"

Angin segera bersiap siap untuk pergi ke rumah Matahari karena dia sudah telat 30 menit lebih,pasti teman teman nya dan Matahari juga orang tua Matahari telah menunggunya isi pikiran Angin saat ini.

Saat sedang menuju ke pintu depan,suara Zakiya Bunda Angin mengintrupsi dari belakang.

"mau pergi kemana kamu Angin?" tanya Zakiya datar

"Angin mau dateng ke acara yang semalam Angin bilang Bun. Angin pergi dulu ya Bun udah telat nih" ucap Angin sambil melanjutkan langkahnya namun ditahan

"tunggu!... Natasha! sebutkan perubahan jadwal les Angin!" perintah Zakiya kepada Natasha Alszour asisten pribadi Zakiya yang mengatur semua kegiatan Angin. Ya seperti itulah karena terlalu sibuk Zakiya sampai tidak bisa mengurus anak semata wayangnya itu.

"Senin:sepulang sekolah dari jam 2 siang-4 sore Angin les Matematika. Selasa:sepulang sekolah Angin latihan Taekwondo dimulai dari jam 3 siang-5 sore. Rabu:sepulang sekolah Angin belajar tajwid,kitab kuning,tafsir isi Al-Qur'an dari jam 2 siang-4 sore. Kamis dan Jumat:pemotretan rutin waktu tergantung tidak bisa ditentukan. Sabtu:Angin les Bahasa Inggris dari jam 10-12 siang,dilanjutkan les Bahasa Arab dari jam 1 siang-2 siang,dilanjutkan lagi les piano dari jam 3 siang sampai jam setengah 5 sore,dilanjutkan dengan les bahasa Jepang dari jam setengah 6 sore-7 malam. Minggu:latihan basket di sekolah. Selesai" Natasha menyebutkan satu persatu kegiatan Angin yang benar benar padat,Natasha memang terkenal sangat detail dan disiplin orang nya. Jadi maklum kalau ia memang sangat rinci dalam mengerjakan tugas

"kamu dengar apa yang Natasha sebutkan? sekarang kamu masuk kamar tunggu Zara sensei datang. setelah les bahasa jepang kamu tidak boleh keluar rumah. Mengerti Angin?" ucap Zakiya sangat mengintrogasi

"tapi Bunda,Bunda udah izinin Angin semalam" ucap Angin kecewa tak terima

"karena ada perubahan jadwal kegiatan kamu Bunda tarik perizinan itu. Sekarang,masuk kamar tunggu Zara sensei datang" ucap Zakiya sedikit menyentak

"baik Bunda" ucap Angin murung

Semenjak Ayah nya meninggal sekitar 5 tahun yang lalu sikap Bunda Zakiya menjadi lebih overprotektif kepada Angin. Menjadi seorang Ibu yang overprotektif berkharisma sedingin es. Melarang apa yang ingin Angin lakukan.

~~~

Matahari tetap setia di depan pintu menunggu laki laki yang ia sukai datang. Sudah sekitar satu jam Matahari menunggu dan ia belum memakan hidangan yang disajikan.

"Matahari" ucap Pelangi menghampiri Matahari yang murung dan mungkin sudah bad mood

"iya" jawab Matahari pelan

"masih nunggu Angin?" tanya Pelangi sambil memegang kedua pundak Matahari

"Angin gak datang kan?" tanya Matahari kecewa

Tiba tiba Elang datang membawa kabar kurang mengenakkan

"Angin baru ngabarin gue,dia bilang gak bisa datang dia ada les bahasa jepang dia juga minta maaf ngabarin nya telat" ucap Elang sambil menatap lamat Matahari

"gimana kalo kita nonton lagi? ajak anak-anak yang lain,kalo sebagian pada pengen pulang ya gak apa-apa,yang mau ikut ya ayo ikut. Gue yang bayarin" ucap Pelangi sambil tersenyum berharap bisa mengurangi rasa kecewa Matahari

"iya ayo" ucap Matahari lirih tersenyum penuh kekecewaan

"yaudah ayo ke meja makan lagi" ajak Elang

"untuk teman teman Matahari terimakasih banyak telah mau datang ke acara dirumah saya Pak Ismail selaku Ayah nya Matahari" ucap terimakasih Ismail

"sama sama om" jawab teman teman Matahari serempak

"nah karena acara disini udah selesai kalian mau pada ikut nonton atau mau pada langsung pulang aja? tenang nonton gue yang bayarin,tapi kalo kalian mau pulang juga gak apa apa kok. Jadi siapa yang mau?" ucap Pelangi

"kaya nya gue ngga deh Ngi"

"makasih Ngi tapi gue ga dibolehin pulang dari jam 10 malam"

Setelah semua teman teman Matahari menyimpulkan akhirnya yang ikut pergi nonton film adalah Alicia,Vika,Nadhifa,Zulaikha dan Elang. Selebihnya pulang kerumahnya masing-masing dengan alasan yang beragam.

Mereka langsung menuju ke mall tempat biasa mereka nonton film. Sekitar 30 menit mereka sudah sampai di mall namun,Matahari tetap murung wajahnya masam sedih sepertinya Matahari benar-benar ingin Angin datang.

"udah dong jangan sedih lagi,senyum dong lo cantik tau kalo senyum" goda Elang sambil merangkul pundak Matahari

"berati sekarang jelek ya?" ucap Matahari pelan

"iya. jelek banget kaya badut mampang" ucap Elang meledek sambil cekikikan

"ih badut mampang tuh gemuk,tinggi,pipinya tembem beda lah sama Matahari" ucap Matahari sambil menyingkirkan tangan Elang dari pundak nya

"ooh kalo gitu lo kaya kurcaci ya" ucap Elang yang dilanjutkan dengan tertawa terbahak-bahak

"daripada Elang kaya Thanos marah marah terus pantes gak laku" ucap Matahari meledek sambil tertawa

"haha anjir" ucap Elang sambil menoyor kepala Matahari

"aduuuhh udah difitrah nih" ucap Matahari sambil mengusap kepalanya yang ditoyor Elang

"yela mba lo fitrah dari kapan boa,puasanya ge udahan lebaran ge udah lewat buset,udah mau lebaran haji ieu masih we ngomong tu pala udah di fitrah" ucap Elang cengengesan

Tiba-tiba Matahari menyuruh mereka semua untuk pergi duluan ke tempat pembelian tiket. Entah apa yang ingin Matahari lakukan.

"kalian duluan aja ke tempat beli tiket nya Matahari nyusul nanti" ucap Matahari mengintrupsi dari belakang

"oke Ri" jawab mereka serempak

Ternyata Matahari melihat dompet seorang laki-laki jatuh,jadi Matahari ingin mengambilnya dan memberikannya kepada pemilik nya. Matahari menyuruh mereka untuk pergi duluan karena disana posisinya sedang ramai Matahari takut jika mereka disuruh menunggu karena pasti lama dan akan merepotkan ya jadi lebih baik mereka pergi duluan ya kan.

Matahari menyalip keramaian dan dengan sigap mengambil dompet yang jatuh itu. Dompet berwarna coklat tua yang lumayan tebal. Jika ditemukan oleh orang yang salah bisa rumit urusannya.

"tunggu kak!" Matahari memberanikan diri untuk memanggil si pemilik dompet

Si pemilik dompet hanya menengok sambil memasang wajah bertanya 'kenapa kamu panggil saya?'

"eum...ini dompet nya jatuh kak tadi..." ucap Matahari sambil memberikan dompetnya dengan memasang senyum tulus

"...bisa dicek kak isinya masih lengkap atau nggak aku sama sekali gak buka dompetnya ya kak", sambung Matahari

Si pemilik dompet langsung mengecek dompetnya,dan ternyata benar isi nya masih lengkap masih tertata dengan rapih. Oh iya penampilan si pemilik dompet ini tinggi (sangat tinggi),manis,tampan,cool,kalem dan kelihatannya lebih tua setahun dari Matahari.

"iya masih lengkap. makasih ya" ucap laki-laki si pemilik dompet

"iya sama-sama kak..eum aku permisi ya"ucap Matahari ramah

Ketika Matahari sudah berbalik arah dan berjalan satu langkah dari tempat semulanya,suara si laki-laki itu mengintrupsi dari belakang.

"tunggu"

Matahari seketika berhenti dan berbalik arah.

"e'h"

Dengan wajah sedikit panik,pipinya memerah Matahari berusaha menyesuaikan dirinya dengan keadaan. si laki-laki pemilik dompet itu menjulurkan tangan kanannya dan...

"Langit"

Dengan ragu Matahari juga menjulurkan tangan kanannya dan juga menyebutkan namanya.

"Matahari"

Mereka saling berjabat tangan dan beradu pandang sepersekian menit,dan tak terduga senyuman terukir di wajah si pemilik dompet itu. Langit. Sangat manis ketika tersenyum. Matahari pun tersenyum dan merasakan kehangatan yang lebih ketika berjabat tangan dengan Langit.

~To Be Countinue~

Hai! Para readers ku:v(punya readers emg?:v) setelah kalian baca cerita gaje ini jangan lupa di vote ya,mau di share juga silahkan:v.

Maaf bgtt,baru up lagi,udah berapa lama mumut gantungin ni cerita?:v seminggu?:v dua minggu?:v//plakk//ditabok readers:v

Dan untuk para dark readers tinggalkanlah jejak
gais:v jangan gitu deh kelian ni ah:v//plakk//ditabok dark readers.

maaf juga ya kalo misalnya ceritanya gaje dan banyak typo maklum penulis amatir baru belajar.

pokonya Terimakasih,Atur nuhun,Arigatou buat yang udah mau baca dan vote cerita ini semoga kalian suka:)

Happy Reading!:)

~mumutsn~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top