Bab 5

Ranulf memang masuk dengan undangan namun ia bersyukur nama serta gelarnya tidak disebutkan dengan keras. Ia datang seperti tamu yang lainnya menikmati pemandangan serta brendi. Musik sudah mengalun lembut.

Beberapa orang bercakap-cakap, tak ada yang mengajaknya berbicara karena ia tak dikenali. Ia memakai topeng perak, topeng perak yang membelah wajahnya.
Jack, orang bayarannya sudah ia suruh berkeliling meneliti rumah Marquess of Camden. Ia percaya pada pencuri itu. Jack membutuhkan uang selain rahasianya telah banyak Ranulf pegang.

“Kau datang Ranulf? “

Itu suara Anthony, dia datang mengenakan topeng kayu yang dihiasi ukiran. Pria itu melenggang layaknya bujang yang paling diminati. Anthony memang pulang untuk mencari istri, istri potensial yang memenuhi ambisinya yang ingin menaikkan kariernya di pemerintahan.

“kau tahu aku padahal aku mengenakan topeng. “

“Rambutmu masih abu kan? “ jika Ranulf ada di London, kewaspadaannya menurun. Biasanya ia akan mengecat rambutnya menjadi hitam, coklat tua, pirang atau merah menyala untuk mengelabuhi musuhnya.

“Rambutku mencolok? “

“Tidak juga. Di pesta banyak yang mengenakan wig serupa dengan rambutmu. Ada sesuatu hingga kau mau ikut pesta? Para bangsawan tidak tahu kalau Ranulf Hamilton, Earl of Wichester sudah kembali. “

Ranulf tak bisa membagi misi rahasianya. Anthony juga tak begitu saja mudah dipercaya. “Aku ingin menikmati pesta dansa. “

Anthony menyeringai, ketika melihat adiknya Katherine berada di sudut ruangan tentu bersama Francesca. Tiba-tiba ia jadi memiliki sebuah ide. “bagaimana kalau kita berdansa. Aku akan mencarikan seorang Lady yang akan cocok berdansa dengan kita “

Ranulf acuh, tak mengiyakan atau menolak namun ia mengikuti ke mana kaki Anthony melangkah. Anthony tersenyum bangga lalu memperlihatkannya sekumpulan Lady yang masih muda. Ranulf bukan tidak tertarik ia mempunyai misi lain yang jauh lebih penting. Lagi pula untuk apa memilih calon istri kalau ia sudah punya tunangan. Mengingat Francesca, apa ia juga datang ke mari.

“Para Lady, kami belum memiliki pasangan untuk berdansa. Apakah kalian bersedia menuliskan nama kami di urutan pertama? “

Katherine memutar bola matanya ke atas, sebab mengenali suara siapa yang berbicara. “Yang benar saja Anthony. Aku memberikan dansa pertamaku padamu, terakhir kali saat aku debut. “

“Dengan senang hati My lord. Akan ku tulis namamu anda pada kartu dansaku, “jawab Francesca sambil terkekeh geli.

“Bukan namaku yang mengisi kartu dansamu di barisan pertama. Nama temanku yang akan kau tuliskan nona. “

Ranulf sendiri melebarkan mata, berusaha memusatkan perhatian pada gadis bertopeng bulu yang mempunyai desain yang sama dengannya. Mata gadis itu nampak tak asing. Biru sedalam lautan namun sinarnya seindah mentari. Ditambah suaranya yang mampu memukul mundur Ranulf. Yang ada di hadapannya adalah wanita yang menolongnya kemarin. Wanita yang dipanggil Jack dengan sebutan red. Sulit dipercaya seorang pencuri jalanan seperti Jack menjalin hubungan dengan seorang Lady, wanita bangsawan dari keluarga terhormat. Menilik cerita Anthony tadi, Lady ini seorang perempuan yang belum bersuami. Bukannya cukup ceroboh menjalin hubungan pria dengan status lebih rendah.

“Nama anda Tuan? “ ulang Francesca sampai dua kali.

“Namaku.... Romeo. “itu nama lainnya ketika menyamar di Italia.

“Oh kalau begitu perkenalkan aku Juliet, “jawab Francesca penuh dengan gurauan. Padahal Ranulf ingin mencari tahu nama asli wanita di hadapannya ini dan dari keluarga mana ia berasal.

Francesca seperti pernah melihat pria ini. Pria yang tinggi, tegap dan melihatnya dengan sorot penasaran. Matanya benar-benar tajam, warna birunya mengingatkannya pada warna Air laut yang membeku. Dingin, tak bisa disentuh bahkan ditatap lama-lama.

Musik wals mengalun lembut, keluarga Camden sengaja menyewa orkestra yang paling termasyhur di Inggris. Dansa di mulai. Anthony harus menahan gerutuan sang adik perempuan. Ia penasaran dua anak manusia yang sudah ditunangkan dari kecil itu tak menyadari telah bertemu satu sama lain.

Ranulf jarang berdansa kecuali saat masih muda, sebelum masuk eton. Ia jelas tidak lupa cara berdansa dan bersikap gentleman namun mata Juliet ini sungguh menakjubkan. Ada semangat, nyala api kehidupan yang membara. Ia penasaran kenapa perempuan ini dipanggil red. Rambutnya coklat gelap, tak ada warna merah sama sekali atau Juliet dipanggil red karena memiliki bibir yang indah, segar serta merekah. Jack pasti kerap menikmati bibir kekasihnya ini. Memikirkan itu Ranulf hampir mengerang ketika membayangkan bibir itu menyentuh bibirnya sendiri. Aroma lilac bercampur mawar membuatnya mabuk kepayang. Wanita yang ia tak ketahui asal muasalnya ini berbahaya, dapat membutakan pikiran dan hati Ranulf.

“kita pernah bertemu di suatu tempat atau acara? “tanya Francesca penasaran. Ranulf agak kaget, wanita ini punya insting yang tajam.

“Tidak. Aku baru saja tiba di London seminggu lalu, belum menghadiri pesta mana pun. “

Bulu kuduk Francesca berdiri, merasakan sentuhan pria asing ini. siapakah dia? Suaranya terdengar berat serta serak. Melalui matanya yang sedingin es, Francesca seolah ditelanjangi sampai ke Tulang-tulang. Pria ini sekejap menelitinya, sekejap kemudian acuh seolah takut topengnya retak dan terlepas. Dansa wals kali ini membuatnya pening, pening akibat aroma yang ke luar dari tubuh maskulin serta keras ini.

Bea tak pernah merasakan dipegang erat serta kencang. Ia seperti diajak berdansa di awan. Pria bertangan kokoh ini memimpin dansa tanpa peduli dengan bobot tubuh Bea yang mengganggu pergerakan mereka berdua. Lelaki yang diketahui namanya sebagai Jacob ini cukup kuat, serta tangguh. Bea merasa lunglai saat Jacob memegang erat pinggang atasnya.

“maaf, beberapa kali aku menginjakkan. Aku tidak pandai berdansa. “

“Tidak apa-apa. “ Bea tersenyum maklum. Pria ini sangat gugup seolah menganggap Bea kaca tipis yang patut diperlakukan istimewa.

Keringat keluar dari dahi Jack. Selain topengnya membuat wajah kepanasan. Ia lupa-lupa ingat cara berdansa. Jack bukan bangsawan, pelajaran dansa yang ia dapat ketika masih di panti asuhan. Ia hanya melihat serta meniru pergerakan orang di sekitarnya. Sudah untung, Jack tidak mengacaukan barisan.

“Maaf, aku tadi tidak menanyakan namamu? “

“Namaku Beatrice, panggil saja Bea. “

“Nama yang cantik, secantik orangnya. “nampaknya Jacob bukan pria pemburu harta. Pertanyaannya begitu alami, tak mengenal Bea sebagai putri Marquess of Camden atau Jacob seperti pria yang lain yang memburu mas kawinnya.

Musik Wals berhenti, saat itu Ranulf tak ingin berbuat kasar atau keterlaluan dengan tiba-tiba melepas sang Juliet ketika melihat Jack ikut dalam barisan dansa. Pria itu berbaur dengan baik, berdansa dengan seorang lady. Tapi pria itu harus diperingatkan sebab sang gadis pengendara pheiton ada di sini juga. Insting gadis itu cukup kuat, gawat jika Jack dikenali.

“Kau menemukan sesuatu? “tanya Ranulf setelah menggiring Jack di dekat pohon palm dalam pot.

“Banyak hal. Ruangan di rumah ini saling terhubung secara acak, ada beberapa tuas rahasia lalu seperti yang kau suruh, aku mengetuk dindingnya. Sepertinya dibalik dinding setiap lorong ada ruangan. Kemungkinan di sini juga ada ruangan bawah tanah. “

Analisis yang menarik. Ranulf akan menelitinya sekali lagi informasi Jack sebelum teringat dengan sesuatu. “kekasihmu tadi di sini? “

“Siapa?” tanya Jack bingung. Ranulf banyak tahu tentang dirinya. Ia bekerja dengan pria ini karena tertarik dengan uang Serta rahasia yang Ranulf pegang.

“Wanita yang menyelamatkan kita kemarin, yang kau panggil Red. Dia kekasihmu kan? “

“Kami dekat secara emosional namun bukan hubungan romantis. “Oh syukurlah. Tapi kenapa hati Ranulf merasa lega luar biasa? Ah Tak ada hati untuk seorang wanita. Ia akan menikah karena perjanjiannya dengan Francesca. Red itu entah siapa, Ranulf penasaran namun seolah tak berhak menjangkau terlalu jauh.

“Dia terlalu tinggi untuk dijangkau kan? “
Jack menggeleng lalu tersenyum santai. Red baginya lebih dari sekedar kekasih. Mereka bersahabat, menitipkan rahasia satu sama lain, berbagi Masa lalu yang rumit. Hubungan yang orang lain sendiri tak akan mengerti.

“Mari kita selesaikan tugas. Membicarakan wanita bisa dilakukan nanti. “

Ranulf tak mendesak. Jack benar rumah Camden menyimpan sesuatu yang menarik. Camden terkenal kaya raya tak sulit membuat rumah yang rumit dan banyak jalan rahasia. Namun untuk apa semua itu, Camden tidak menyimpan sesuatu yang bisa menempatkannya di posisi paling berbahaya kan.

Harta sebanyak ini pun tidak didapatkan dari pengolahan properti dan tanah. Ranulf tahu mungkin Camden terlalu banyak mendapatkan suap. Uang suap yang telah Prancis berikan hingga bisa menyeret sang Marquess pada tiang gantungan.

🍍🍍🍍🍍

Francesca, apa kau masih terlibat dalam membantu para anak tidak mampu. Memberikan gandum, selimut lalu bantuan-bantuan yang lainnya? “ Francesca menoleh pada Bea. Matanya berbinar indah ketika melihat temannya yang nampak peduli dengan membahas kegiatannya amalnya.

“Tentu saja masih. “

“Aku mau ikut menyumbang sekaligus melihat anak-anak itu. “

FFrancesca terperanjat, benarkah yang Bea katakan. Bea memang baik dan murah hati namun kehadirannya nanti bisa mendatangkan berita yang menghebohkan. Kadang majalah gosip itu kejam. Seorang putri Marquess berada di sudut kota london. Bea akan dilahap para pencari skandal.

“Kau tahu kan resikonya? Kita akan berkunjung ke bagian kota london yang tidak akan dijangkau oleh kaum bangsawan. “

Bea tersenyum tenang. “aku selalu penasaran kenapa kau bisa ke sana tanpa diketahui orang atau menimbulkan gosip. Aku ingin sedikit berpetualang. Hidup kita membosankan. Tak apalah sekali-kali menjadi orang lain. “secara tak langsung Bea setuju kalau mereka harus memalsukan identitas.

“Baiklah. Kita akan ke sana. Tentang harinya nanti akan ku beritahu. Kalau bisa kau sendiri saja. Pendampingmu pasti mengadu pada Ibumu kalau kau main terlalu jauh. “

BBea mengangguk yakin. Pipinya yang penuh bersemu merah karena bahagia. Akhirnya Bea bisa sedikit menikmati hidup. “Tapi Jangan beritahu Katherine. Dia akan sangat rewel sekali kalau tahu kita jalan-jalan ke tempat begitu. Oh dia datang. “

Katherine baru selesai bercakap dengan Lord Grawson lalu melihat mereka yang sepertinya mengobrol dengan akrab. Katherine bosan, lord Grawson selalu membicarakan cuaca, taman yang indah atau bunga apa yang Katherine sukai. Ia pamit dengan sopan meninggalkan Lord Grawson dan memilih bergabung dengan Francesca dan Beatrice selain itu Katherine juga membawa kabar yang dapat membuat Francesca meradang.

“Kalian membicarakan apa ketika aku tidak di sini? “

Mata Francesca memicing, Katherine berpikir jika membicarakannya padahal itu buang-buang waktu. “Oh banyak hal yang kami rundingkan. Apa yang lord Grawson bicarakan denganmu? Ia mengejarmu semenjak season tahun lalu tapi baru kali ini kau mau mengobrol dengannya. “

Katherine memutar bola matanya ke atas lalu mengibaskan kipas seolah ruangan sekitarnya panas. “Dia membosankan seperti pria yang lainnya. Dia lebih sering menanyai apa yang ku sukai. Kadang ku bosan bertemu dengan lelaki yang monoton. “

Francesca mengibaskan kipasnya, sembari berdecak seba. “Bukannya itu yang kau mau seseorang yang memujamu, hingga menjilat sepatumu. Seseorang yang datang dengan bunga lalu membacakan puisi untukmu?”

Katherine tahu jika Francesca kadang sinis padanya. Tapi lihat saja kabar yang ia bawa akan memukul ego Francesca. “lupakan soal aku. Ku dengar Earl of Wichester sudah tiba. Tunanganmu mengakhiri grand tournya. “

Nafas Francesca tercekat, ia butuh udara. Kenapa jantungnya jadi memompa dengan sangat cepat. Jangan sampai ayahnya tahu tentang kepulangan tunangannya. Pernikahannya bisa dipercepat. “Itu Cuma rumor Kat. “

“Dan ternyata itu kenyataan. Beberapa orang telah melihatnya di London beberapa waktu lalu. Ada yang melihatnya bersama Anthony di kedai minuman. Aku belum bertanya pada Anthony secara langsung . “

“Tolong tanyakan kejelasan berita ini pada Anthony.”pintanya tergesa-gesa dengan wajah dipenuhi mimik panik. Ranulf seorang pesolek tak mungkin kedatangannya tak membuat kehebohan. Pria itu pasti ingin disebutkan namanya dengan keras. Tanpa sadar Francesca meminum sherrynya sekali teguk. Ia merasa sangat kehausan.

“Besok akan ku tanyakan. Anthony sudah tak terlihat lagi di pesta. Mungkin para lelaki lebih suka berada di ruangan samping, tempat perjudian. “

Di mana pun Anthony sebaiknya pria itu segera muncul. Wichester kembali, kembali untuk meminta apa yang dijanjikan ayahnya lalu Francesca harus berbuat apa. Bukannya wajar jika seorang lady akhirnya akan menikah.

💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓

Sebenarnya cerita ini pingin ku simpan buat ku baca sendiri.... sampai akhirnya ku upload. Eh aku dah nulis banyak loh. Alurnya juga udah ku bikin dengan baik. Gak ku kirim kemana-mana. Di sini aja

Jangan lupa vote dan komentarnya

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top