Bab 31
Bala bantuan datang, Adik Ian membawa sang ahli pengobatan. Mereka kira yang dibawa adalah seorang wanita tua atau dokter tua berkaca mata tapi yang hadir di hadapan mereka adalah seorang wanita muda, mengenakan gaun serba hitam dengan membawa tas besar yang diduga adalah alat medis dan juga obat.
“Dia Emma. Ahli pengobatan yang biasanya mengobati kami.”
Emma begitu cantik, sintal, bertinggi sedang, berkulit bersih serta bermata violet. Ia wanita muda berusia dua puluhan awal. “Aku butuh bantuan kalian para gentlemen. Tolong pegangi pasienku,” ucapnya setelah melihat luka yang Ranulf derita.
“Aku bisa menolongmu,” tawar Francesca.
“Maaf, aku butuh beberapa pria. Sebaiknya anda beristirahat. Anda sepertinya juga membutuhkan bantuan medis.”
Francesca hendak menyanggah tapi ia kalah dengan pegangan Katherine. Kawannya sangat khawatir ketika melihat Francesca kelelahan. Wanita ini lebih butuh istirahat.
Dengan bantuan Ian , Sebastian dan Angus. Emma mulai mengobati. Mula-mula ia melihat luka Ranulf, ajaibnya luka ini belum membusuk walau ditutup dengan kain sembarangan. Emma mengambil pisau bedah, ia mulai melebarkan luka Ranulf lalu mengeluarkan racun dari dalam darah. Ranulf berteriak kesakitan, ia mencengkeram erat otot lengan Ian dan hampir mengigitnya kalau tak Sebastian sumpalkan kain ke mulutnya.
Rasanya sakit sekali setiap Emma menekan lukanya untuk mengeluarkan darah.
“Racunnya sudah masuk terlalu dalam. Aku akan menjahit lukanya dan membebatkan kain bersih. Tolong ambilkan air panas.”
Katherine bergerak cepat, ia mengambilkan apa yang Emma pinta dan tidak membiarkan Francesca bergerak dari kursi.
“Aku akan meracik obat penawar. “
Emma dengan gaun gelapnya bergerak cepat menuju tungku perapian. Ia mengambil tanaman dalam tasnya lalu menggerusnya untuk di masak di kuali bersih. Emma meliirk Francesca lalu mengeluarkan akar-akaran untuk direbus juga. Setelah semuanya matang. Ia menyeduh ramuannya di wadah keramik yang Katherine punya.
“Ramuan ini rasanya sangat pahit tapi ku sarankan kau minum sambil menutup mata dari pada kau muntahkan.”
Yang Emma katakan benar, Ramuan itu membakar lidahnya lalu menguasai mulut Ranulf dengan rasa getirnya. Ia belum pernah minum obat sepahit ini hingga mau muntah dan hampir pingsan saat mencium baunya.
“Kau minum obat ini tiga kali sehari,”
Ranulf tak yakin dapat melakukannya tapi mengingat nyawanya hampir melayang. Ia paksakan saja menelan ramuannya. Ia tak sengaja melirik Francesca yang bertumpu pada bahu Katherine. Sang tunangan itu sedang pingsan atau tidur.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Ini potongan bab 31, seutuhnya dan selanjutnya akan di up di karya karsa. Perbab harganya 2 rb, gabungan dua bab panjang 5rb. Di karya karsa insyaallah sampai tamat.
Pdf akan ada jika sudah tamat. Kemungkinan ada di google play book kalau akunku sudah diperbaiki.
Kenapa pindah? Yang nulis butuh cuan. Sekian dan terima kasih.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top