Bab 2
Pesta season London. Setiap tahun Francesca hadir sebagai tamu undangan terhormat. Memakai gaun cantik seperti gadis lain namun takdirnya seolah sudah digariskan. Ia bukan penyuka majalah gosip, atau skandal yang beredar. Tapi Francesca tahu siapa yang menikah dengan siapa atau siapa yang paling menarik di season ini. Sedang ia merupakan seorang gadis cantik dengan garis keturunan keluarga yang tua dan terhormat namun sayang jodohnya di tangan sang ayah. Ia hanya menikmati season sebagai penonton.
,
“Francesca, bagaimana cara mendapat suami yang seperti kita inginkan. Bagaimana mengetahui jika dia pria yang tepat? “
Francesca mendengar kawannya Beatrice, putri Marquess of Camden. Beatrice sangat mempesona, jauh dari kata angkuh bahkan gadis ini berhati lembut. “pastikan dia tidak memiliki utang judi di suatu tempat atau ia punya wanita simpanan yang membutuhkan dana yang besar. Tidak lucu jika masih kawin kita digunakan untuk membiayai kecantikan wanita lain. Aku bisa mencarikan infonya untukmu. Siapa lelaki itu? “ Tidak ada jawaban, Beatrice malah duduk dengan tangan lunglai. Tak bisakah mas kawinnya yang besar menjadi beban mental untuk memperoleh suami. Tubuhnya bak karung kentang ini juga menjadi masalah utama. Para pria tidak tertarik padanya yang bertubuh gemuk, berkulit pucat disertai bintik dengan rambut berwarna pirang menyala. Matanya tampak biasa, dengan warna hijau terang.
“Dia bukan pria yang tepat. Aku tidak aman mendapatkan suami sampai acara season ini berakhir. Seperti sebelum-sebelumnya. Usiaku tahun depan sudah 21. Aku dianggap terlalu tua untuk ikut pasar perjodohan. Ayah mengancam, akan menerima pinangan Viscount of Kendal. Usianya bahkan lebih tua dari ayah. Bisakah aku hidup dengannya? Dengan pria membosankan, setidaknya Viscount of Kendal tidak mengincar masa kawinku. “Francesca meringis ketika menyadari temannya mulai putus asa. “lalu kapan tunanganmu, akan pulang dari grand tour? “
Bukan rahasia lagi kalau Francesca Harley, putri Earl of Lecester telah dijodohkan dengan putra kedua Earl of Wichester. Dua gelar tertua akan menyatukan darah mereka. Ia sudah ditunangkan sejak usia Lima tahun dan tunangannya berusia 13 tahun. Tunangannya itu entah ke mana, bersenang-senang keliling Eropa, menjalani hidup bagai pemuda bebas berbanding terbalik dengan Francesca yang selalu dikekang, disuruh mempelajari berbagai hal, disiapkan menjadi istri teladan sedang calon suaminya dipersiapkan untuk hal yang sama? Dunia tidak adil. Dunia ideal yang pernah diceritakan padanya Cuma omong kosong tapi omong kosong itu mampu mengisi impiannya. Walau sekarang itu perlahan menjadi racun dan mencekik Francesca.
“Aku tidak tahu. “
“Kalian tidak berkirim surat? “
Francesca menggeleng sembari meringis pedih. “aku saja lupa bagaimana wajahnya. “
Beatrice mengatupkan mulut. Lalu menggeleng keras. “paling tidak dia masih muda Kan? Mungkin dia tampan, mungkin dia baik. “
“yang jelas dia seorang pesolek. Pria mana yang tak pulang-pulang melaksanakan kewajibannya setelah ayah dan kakaknya meninggal. Pria yang lebih memilih menghabiskan waktu dengan bersenang-senang. Aku ragu dia baik tapi nasibku sudah diatur sedemikian rupa. “Beatrice turut prihatin tapi mereka perempuan yang Cuma bisa pasrah saat perjanjian ditanda tangani oleh para orang tua. Masih mending ia yang kerap berdansa, Francesca jarang berdansa karena di jidatnya seperti ada tulisan barang milik Earl of Wichester akan diambil jika waktunya tiba.
“Bea... “panggilan lembut dari kawannya yang bernama Katherine, putri Earl of Kent. Bea sangat cantik dengan mata coklat madu, dan rambut coklat mengkilat, hidungnya tinggi, kulitnya putih bersih tanpa bintik. Kate harusnya sudah menikah beberapa tahun yang lalu. “Kau juga di sini Frances? “
“Siapa lagi yang mengagumimu malam ini Kate? Siapa saja yang sudah mengajukan lamaran pada season ini? “Kate tersenyum Malu-malu sambil memainkan kipas.
“Kau tahu kan apa yang ku cari. Cinta sejati. aku akan menemukan seorang suami yang mencintaiku dengan segenap hatinya. Memujaku dengan kasih sayang, tidak berkhianat, tidak punya wanita simpanan, karena aku benci berbagi suamiku dengan wanita lain. Dia akan melamarku dengan bertangkai-tangkai mawar besar, dia berlutut lalu mengajakku menikah. Dia akan mengatakan... “
“Cukup Kate. Kau akan menghafal dialog milik romeo dan Juliet lagi. Kau tidak mencari pria bangsawan kau lebih cocok menikah dengan aktor saja atau jadi aktris. Khayalanmu terlalu tinggi. Kau cantik Kate bahkan mempesona. Kenapa kau sia-siakan usiamu untuk mengejar pria yang tidak ada. Seorang bangsawan tidak memiliki cinta, egois dan dia akan mengambil wanita simpanan setelah menikah beberapa bulan. “itu memang terdengar kasar namun mereka tahu yang Francesca katakan benar. Tidak ada pria ideal untuk mereka berdua. Mereka hanya akan jadi wallflower lalu layu termakan usia namun itu pun tak membuat mereka putus asa dan memilih pengantin pria sekenanya. “maaf tapi dunia kita ini memang begitu aturannya. Kita menikah karena keuntungan politik, garis keturunan, mas kawin atau dijodohkan. “
Beatrice semakin menekuk wajah, Katherine lebih memilih membuka kipas lalu menyembunyikan wajahnya. Francesca tahu itu adalah Katherine dalam mode menebar gosip. “Kau terlalu pesimis. Akan ada pria yang aku inginkan entah di season ini atau season nanti. “
“Apa orang tuamu tidak khawatir? “
“khawatir jelas namun Anthony selalu membelaku lagi pula dia belum menikah. “ dibahas tentang Anthony, wajah Bea menjadi merah. Ia tersipu malu. Bukan rahasia lagi jika Bea menaruh hati pada Anthony namun sangat jelas jika perasaan Bea tidak terbalas. “dari kita semua hanya Frances yang jelas terikat dan tidak akan memiliki cara untuk ke luar dari hubungan itu. Dia bersikap ketus karena iri pada kita yang bebas memilih suami. “
Francesca hendak membalas, memberi jawaban pada Katherine agar wanita ini sadar namun terlambat, Marry datang mencarinya dengan raut muka khawatir.
“My Lady, ada yang mencari anda. “
Francesca tak bertanya siapa. Ia meminta Marry mengantarkannya pada si pencari. Meninggalkan temannya yang menganga tak percaya. Lagi-lagi Francesca menghilang di tengah pesta padahal acara belum selesai. Tapi keduanya berusaha tutup mulut, Francesca mempunyai urusan rahasia yang orang lain tak perlu tahu.
“John? “si kecil John datang namun tak bisa masuk karena penjaga tidak memperkenankan anak kecil berpakaian kumuh masuk pesta para bangsawan.
“Maaf Lady, aku terlambat mengabari. Jack mendapat pekerjaan yang amat berbahaya. “Francesca merendahkan tubuhnya, mendengar bisikan John. Matanya yang sebiru samudra itu membulat saking kagetnya. Apa yang lebih berbahaya dari mencuri barang dari seorang Duke. Pesta dansa di kediaman Viscount malborg bisa mengalihkan sedikit perhatian para kalangan. Biasanya Jack melakukan aksinya kala pesta season berlangsung.
“Marry, aku butuh bantuanmu. Bisa kita bertukar pakaian? “
Marry rasanya akan pingsan. Kini apalagi yang akan ladynya minta dan lakukan. Jangan ada tindakan di luar kendalinya. Marry Cuma pendamping serta pelayan. Janganlah disuruh untuk memanjat atau bahkan Naik kuda.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Mengambil surat berharga dari tempat Duke of Nothingham. Surat rahasia yang pasti disimpan rapat-rapat. Ruang kerja sang Duke begitu luas. Di lengkapi koleksi buku yang diurutkan secara abjad serta beberapa lukisan karya pelukis Prancis. Foto sang Duke dan duchess terpampang nyata seolah melotot ke arah Jack dan kawannya yang mengobrak-abrik laci dan meja.
Partner Jack, sekaligus pria yang membayarnya mengetuk dinding di dekat lukisan sang Duke. Ia diam sejenak, seolah menemukan ruangan kosong. Jack mengerutkan kening tatkala sang kawan mundur lalu mengusap janggut seolah mencari sesuatu. Ia menggeser lukisan dan benar saja di balik lukisan ada lemari kecil yang terbuat dari mahoni. Tak sulit membuka lemari itu tanpa kunci. Jack sudah terbiasa membobol pintu jenis apa pun.
Dan benda yang mereka cari ketemu, kawan Jack tersenyum penuh arti lalu mengambil gulungan itu. Tugas Jack selesai namun semua yang ia kira berjalan mulus, terganggu oleh teriakan seorang pelayan yang berjumpa dengan mereka di koridor depan ruang kerja.
“Pencuri! Ada pencuri! “
Jack memejamkan mata, ia lari tunggang langgang bersama kawannya. Jack lebih lihai memanjat jendela atau berjalan melalui atap namun jarak antara selasar dengan atap terlalu jauh. Mereka juga ada di tengah ruangan, mungkin akan terkepung sebab pelayan serta pengawal sudah bersiap menghadang mereka dari bawah serta segala arah jalan masuk. Hanya ada satu jalan yaitu melalui atap. Namun ia harus berpikir cepat. Jendela mana yang akan ia dobrak dan panjat. Kawannya begitu lihai memainkan pedang melawan beberapa orang sambil bergerak mundur. Kawannya melempar gulungan kertas pada Jack karena tahu jika Jack sudah menemukan jendela yang hendak di terobos.
Jack berhasil membuka paksa salah satu jendela, lalu menemukan kayu pijakan untuk melayang ke atas. Gulungan kertas ia gigit supaya tidak jatuh barulah ketika sampai di atap, gulungan itu selipkan ke ikat pinggang. Jack berlari, untunglah atap Milik Duke of Nothingham cukup kuat menyangga pergerakannya. Namun sialnya ada penjaga di bawah membawa pistol dan menembakinya. Jack berdoa supaya sang penembak bukan salah satu penembak jitu yang dimiliki Inggris Raya.
Jack juga bisa bernafas lega sebab kawannya juga sudah bisa menyelamatkan diri. Sama dengan caranya Naik ke atap. Keduanya masih menjadi buronan pihak berwajib, Jack agaknya bisa berlari lebih cepat karena sudah terbiasa mencuri. Ia dapat turun dari atap lalu melewati gang-gang sempit untuk kabur namun baru hendak menapak jalanan Raya. Sebuah kereta kuda bak terbuka mencegahnya.
“Cepat naik! “perintah seorang wanita yang mengenakan jubah hitam dan tudung serupa. Wajahnya tak terlihat namun dari suaranya Jack tahu siapa itu. Jack langsung naik, dengan nafas ngos-ngosan ia mengambil kemudi yang dikendalikan Francesca.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top