Bab 16


Hari kedua Francesca di Kent dan calon mempelai Katherine belum juga datang. Kuda dan kekuatan para highlander terkenal tangguh, tak mungkin mereka mudah tersesat atau kelelahan sebelum sampai tujuan. Kemarin ia berhasil menghindari Ranulf. Kali ini Francesca memilih berjalan-jalan bersama Beatrice, hanya berdua. Tentu dengan alasan urusan wanita, sedang Kate yang mereka ajak tidak diperbolehkan ke luar rumah karena akan menikah.

"Kate seharian di gereja. Dia berdoa, memohon supaya sang Lord Highland tidak datang."

Francesca menggandeng lengan Bea untuk diajak jalan bersama, menyusuri jalanan kota Kent yang dipenuhi kereta. Putri Earl of Kent akan menikah, pastinya toko-toko di sini sudah dihias dan terlihat sangat bersih.

"Kate lebih baik berdoa diberi suami pengertian dan baik. Semua sudah diatur. Kita juga begitu kan?"

"Aku terkejut dengan perubahan tunanganmu. Dia ingin kau memandangnya Francesca tapi kau dari kemarin seperti menghindarinya."

Francesca tersenyum tipis, "penggemar Ranulf sangat banyak. Dia tak butuh ku kagumi."

"Justru itu. Wanita yang Ranulf inginkan sama sekali tak tertarik padanya. Itu yang membanting harga diri sang Earl." Sayangnya Francesca tertarik namun enggan mengakui. "Ku dengar Anthony akan menyewa orkestra terbaik dan mengundang Nathalie di pernikahan Katherine, tentunya untuk menyanyi. Kau tidak terganggu?"

Francesca menegakkan punggung, bibirnya tiba-tiba kering dan ia kehilangan pikiran serta tak dapat bicara untuk beberapa saat. Apakah ini yang dinamakan cemburu, nurani terusik hingga kita tak mampu merespon sebuah pertanyaan.

"Ini pesta pernikahan Katherine. Anthony berhak mengundang siapa saja." Pilihan jawaban yang bijak.

"Kalau aku jadi kau. Ku gandeng terus lengan Wichester hingga setiap perempuan tahu bahwa kalian akan segera menikah." Bea berbicara dengan berapi-api lalu tersenyum malu-malu. "Andai aku mempunyai hak yang sama pada Anthony. Sayangnya dia belum melamarku."

"Dia akan segera melakukannya."

"Aku tidak sabar menantikan itu. Apa kelihatan jika Anthony benar serius?"

Francesca yakin tapi ia masih menyimpan tanya pada motif Anthony. Semoga saja bukan motif yang buruk.
"Anthony pria terhormat. Dia mendekatimu dengan tujuan yang jelas yaitu lonceng pernikahan."

Francesca memberi semangat agar sahabatnya percaya diri. Bea jelas tertarik pada Anthony semenjak kecil dan Anthony mungkin baru akhir-akhir ini menyadari jika Bea menarik atau sesuatu yang Bea miliki menarik prospeknya menuju kalung kematian yang bernama pernikahan.

Brukk

Seorang anak kecil jatuh saat menabrak Francesca. Anak itu mungkin baru berusia enam tahun dengan pakaian yang cukup pantas untuk ukuran rakyat biasa. Anak itu menatap Francesca takut-takut lalu dengan perlahan ia menunduk. Entah melihat reaksi yang begitu hatinya menjadi sakit. Ia ingat ketika pertama kali bertemu ayahnya, Earl of Lecester. William menatapnya dengan galak lalu mengangkat dagunya, menilai wajah Rosalind pantas tidak menggantikan Francesca.

Kali ini Francesca bertindak lain.
"Kau tidak apa-apa?"
Ia membantu sang anak berdiri.

"Maaf, My lady."

"Lain kali hati-hati. Mana ibumu, apa kau sendirian?"

"My lady jangan adukan aku pada Ma. Ma tidak bersalah. Jangan hukum Ma karena kesalahanku. "

Beatrice dan Francesca hanya saling menatap lalu mengerut bingung. "Siapa yang mau menghukum ibumu. Kau berjalan sendirian. Mana Ibumu? Aku mengkhawatirkan keselamatanmu."

"Julian!" Teriak seseorang yang membuat kedua lady itu menyipit.

"Jack?" Teriak Francesca setengah girang. "Kau ada di sini?"

"Iya. Aku pergi bersama Julian, keponakanku."

"Sejak kapan kau memiliki keponakan Jack?"

"Ceritanya panjang Red. Kita bisa bicara sembari minum teh."

Namun acara mereka terganggu ketika Marry datang dengan setengah berlari. "Lady, pelayan rumah Earl Of Kent mengabarkan jika para highlander. Eh maksud saya calon suami Lady Katherine akan tiba beberapa jam lagi."

Francesca mendesah kecewa. "Maaf Jack. Besok kita bisa bertemu di sini lagi. Di waktu yang sama. Kami pergi dulu."

Jack tak dapat mencegah sebab Francesca memang ada urusan yang lebih penting. "Baiklah. Sampai jumpa besok." Seperti biasa Jack itu jenaka. Ia mengangkat topinya untuk mengucapkan selamat tinggal.

🐵🐰🦊🐰🏵️🏵️🏵️🏵️

"Berhentilah berjalan tak tentu arah dan berhentilah meneliti. Iparku akan datang sebentar lagi." Anthony muak Melihat Ranulf seperti seseorang yang kehilangan kendali.

"Aku tidak akan begini kalau tahu di mana Francesca. Aku tidak menemukannya sejak sarapan."

Anthony menengadahkan tangannya ke atas seolah meminta bantuan Tuhan. "Banyak perempuan melihatmu kenapa kau mencari yang tidak ada?"

"Kau tahu dia di mana?"

"Dia berjalan-jalan, melihat toko-toko di Halloward Street." Ranulf sudah siap balik badan dan Anthony mencoba memperingatkan. "Jangan coba-coba menyusulnya. Sebentar lagi para highlander akan datang. Dia sudah ku suruh pulang untuk menemani Katherine untuk menemui calon suaminya. Francesca mungkin sudah sampai bersama Bea. Kau ingat tugasmu di sini untuk apa Kan? Yang jelas bukan mengekori ke mana tunanganmu pergi."

Ranulf ingat ia di sini untuk sebuah misi. Ia ditugaskan untuk memastikan pernikahan ini benar terjadi dan mengawal pengantin baru ini sampai ke perbatasan Inggris dan Skotlandia dengan selamat. "Aku mengerti Anthony."

Tak berapa lama seorang pelayan mengabarkan bahwa para highlander sudah sampai di gerbang wilayah Kent. Pernikahan ini harus berhasil, itulah yang sekarang menjadi prioritas Anthony. Ia membenahi pakaian begitu juga dengan Ranulf. Pernikahan Katherine dua hari dari sekarang. Persiapannya sudah siap. 

☘️☘️☘️☘️☘️🌿

"Aku sangat gugup!" Ujar Kate. Kalau tidak ada Francesca maupun Bea, ia akan memilih berteriak sekarang. Mereka berjalan di lorong rumah peristirahatan, bermaksud turun untuk menyambut calon suami Kate.

"Bagaimana wajah calon suamiku?"

"Kita akan tahu nanti."

Para pria sudah berkumpul di bagian depan rumah. Anthony selaku tuan rumah memberi sambutan yang meriah. Ranulf bersamanya, mengawasi sekitar. Belum ada tamu yang mencurigakan, yang berada di sini rata-rata kerabat dekat dan teman sejawat. Tamu-tamu dari luar akan hadir besok dan Earl serta countess berhalangan menyambut karena kesehatan ayah Anthony mulai memburuk.

Ada sepuluh orang yang datang menggunakan kuda besar khas Highland. Sepuluh orang pria itu rata-rata berbadan seperti raksasa dan memiliki rambut yang panjang layaknya pria yang baru saja tak bercukur selama satu tahun lebih.

"Selamat datang di rumah peristirahatan kami."

Para highlander nampak beradab, menggunakan jas kemeja tanpa kravat. Mereka tak mengenakan bawahan kilt, malah menggantikannya dengan celana. Plaid mereka yang merupakan simbol klan disampirkan ke bahu. Mereka  besar dan postur yang kokoh, membuat para Lady meneguk ludah kasar karena ngeri.

Salah satu pria maju, pria itu bertubuh lebih tinggi dari yang lain. Warna rambut pria itu coklat kepirangan dan rahangnya berbentuk persegi yang dipenuhi jambang. "Aku Sebastian Mcgregor. Terima kasih telah menyambut kedatangan kami My Lord."

Katherine menahan nafas. Oh seram sekali penampilan calon suaminya. Pria itu bahkan tak mau repot-repot menata rambut. Pria itu mempunyai tinggi badan dua kali lipat tinggi Katherine sendiri. Kate bukan cuma terlihat mungil tapi juga mini dibandingkan dengan suaminya nanti. Impiannya memiliki suami yang mencintainya pupus sudah. Sebastian lebih mirip dengan pria penjagal daging atau pria yang ke luar dari hutan belantara.

"Bagaimana perjalanan anda My Lord?" tanya Anthony mencoba bersikap sopan.

"Aku baik dan sehat walau ada kecelakaan sedikit. Salah satu temanku hampir terjatuh dari kuda saat melintasi perbatasan. Tapi tak apa. Kami segera bisa mengurusnya."

"Aku turut prihatin. Kalian pasti lelah sekali setelah menempuh perjalanan beribu-ribu mil jauhnya."

"Aku mau melihat calon istriku." Mata Sebastian berbinar lalu mulai memindai para Lady yang ada di barisan depan. Untungnya gigi Sebastian utuh, itu dapat dianggap nilai positifnya.

"Oh kebetulan dia ada di sini juga."

Anthony mengarahkan pandangannya ke samping tapi di sebelahnya ada tiga orang Lady yang berdiri. Francesca, katherine dan juga Beatrice. Mcgregor tak akan salah mengenali calon istrinya. Sebab dalam surat yang Anthony kirim, pria itu mengatakan bahwa sang adik sangat cantik, bermata indah dan juga bertubuh proposional.

Tapi mungkin cantik di pikiran highlander dengan pria Inggris berbeda. Sebastian malah mengangkat tangan Beatrice untuk dicium. "Aku tahu My Lord. Anda pasti memilihkan istri yang sangat subur dan menawan untukku. Ku yakin kau akan memberikannya banyak sekali anak."

Mata indah Bea melebar. Apa lelaki ini kira dia sapi ternak yang dikembang biakkan. Bea bingung harus tersinggung atau marah. Baru pertama kali ada pria yang menyanjung kelebihan berat badannya dan menganggap sebagai berkah.

"Bukan aku My Lord mempelaimu." Senyum Sebastian turun digantikan tawa yang berusaha ia tutupi agar terlihat sopan.

"Apa kau mempelaiku ?" Kini giliran Francesca yang dipandangi. Francesca terlihat cukup kuat dan tinggi. Sebastian merasa akan memiliki istri yang mampu mengendalikan pekerja rumah tangganya.

"Dia calon istriku My Lord." Jawaban itu ke luar dari mulut Ranulf. Ia langsung merapatkan bahunya pada Francesca, menyatakan kepemilikan.

Sebastian mengatupkan bibir, ia tersenyum kecut. "Bukan juga. Lalu yang mana?"

"Aku My Lord."

Katherine yang semula mencoba berlindung di bawah tubuh tinggi Francesca kini maju selangkah. Mengulurkan tangan. Katherine seperti kehilangan separuh nyawa saat Sebastian mencium tangannya. Wajah calon suaminya masam, menandakan kalau sang Lord Mcgregor merasa kecewa dan tidak puas. Katherine sendiri merasa tersinggung karena selama ini banyak yang mengejarnya untuk dijadikan istri dan lord Highland ini selain miskin juga seorang yang pemilih dan sulit dipuaskan.

Sebastian mengerutkan hidung saat melihat Katherine. Pengantinnya begitu putih, kecil dan rapuh. Bagaimana wanita seperti ini dapat melahirkan anak yang banyak untuknya. Ditambah lagi Katherine akan jadi pipih sekali gencet. Apa lady ini juga akan menangis ketika dibawa pergi ke tanah tinggi. Sebastian bertanggung jawab atas kelangsungan hidup satu klan, satu wanita merepotkan menambah daftar pekerjaannya.

Terlihat kan kalau sepasang calon pengantin yang baru saja bertatap muka itu memendam rasa saling tidak suka. Keduanya mendapati ekspektasi pada masing-masing yang berbeda. Mcgregor lebih baik memiliki istri gemuk serta terlihat seperti sapi dari pada istri seperti kelinci yang terlihat putih tapi sebenarnya gemar mengigit.

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

Jangan lupa vote dan komentarnya

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top