Bab 13

Ranulf rasa mengeksekusi rencananya malam ini. Ia akan masuk rumah Camden sendirian, biarlah Jack menunggu di luar dengan rencana cadangan. Lebih efisien begitu. Ranulf akan mudah menyelinap di antara keheningan malam. Rumah Camden memang besar dan ketat akan penjagaan. Salah langkah ia bisa langsung tertangkap.

Pertama Ranulf memanjat dinding rumah bagian samping, karena itu lebih minim penjaganya. Dari sini ia akan bergerak masuk ke ruang kerja Marquess Camden. Tapi ada hal lain yang ia selidiki terlebih dulu. Ranulf memilih masuk melalui gudang anggur. Di sana ia harus mengendap-endap karena ada orang. Nampaknya di sini sering terjadi pertemuan rahasia antar pelayan. Laki-laki dengan perempuan. Ranulf menutup mata terus bergerak turun lebih ruang bawah tanah. Ruang ini sudah lama tak terpakai.

Rantai-rantainya sudah aus. Tapi tulang belulang banyak terkumpul di pojokan. Bisa dijelaskan jika ini adalah ruang penyiksaan milik Marquess sebelumnya. Ranulf penasaran. Ia mengetuk dinding. Ada ruang kosong di sebelah tapi untuk mengetahui apa rahasianya, ia butuh waktu dan bukan sekarang.

Ranulf menyusuri Tangga ke atas yang entah menuju ke mana tapi yang jelas Tangga ini pun sudah lama tidak digunakan. Ia sampai ke pintu kayu yang sepertinya terkunci rapat. Ranulf membukanya dengan sebuah trik yang dipelajarinya dari pencuri Spanyol. Pintu itu terbuka dan kenyataannya ia sekarang berada di lantai dua. Dekat kamar para anggota keluarga Camden. Beruntunglah dia. Tinggal mencari ruang kerja sang Marquess. Sulit dipercaya di selasar ini tak ada orang, kosong. Ranulf menyusup dengan mudah lalu masuk mencari kertas gulungan.

Ranulf bergerak cepat menggeledah, membuka laci-laci. Tak ada barang berharga. Hanya surat-surat undangan dan surat cinta yang usang. Ranulf membacanya, isinya pertanyaan cinta sang Marquess pada istrinya saat mereka masih remaja. Romantis sekaligus menggelikan. Surat ini bisa menjadi skandal dan  kenangan.Camden yang sangat mencintai keluarganya hingga menggadaikan negara. Sulit dimengerti. Ranulf meraba dinding, meneliti lukisan, tak ada ruang rahasia, tak ada brangkas rahasia namun ia menemukan keganjilan. Keganjilan dari suara langkahnya yang dibuat sepelan mungkin. Ranulf berjongkok lalu menyibak karpet. Ada bekas persegi aneh di lantai kayu. Ia mencongkelnya menggunakan belati. Nah barang yang dicarinya mungkin ada di kotak ini dan dugaannya benar.

Ranulf segera mengambil kertas gulungannya namun terlambab terdengar  bunyi pintu diputar. Sialan ia ketahuan. Tak mungkin membereskan tempat ini dalam sekejap mata.

“Siapa Kau! “yang memergokinya adalah Marques of Camden sendiri. Sang Marquess lalu mengeluarkan pedangnya ketika melihat gulungan yang Ranulf curi. “Kau tidak akan hidup setelah ini! “

Pertarungan dimulai. Camden yang berusia lanjut bukan tandingannya namun bunyi dentingan pedang pasti mendatangkan segerombolan penjaga. Ranulf bergerak ke pintu sembari bertarung lalu dengan sekali gerakan cepat, ia berhasil melukai lengan Camden.

Benar apa yang diperhitungkannya. Di luar sudah ada empat penjaga yang ia harus lumpuhkan. Ranulf dengan sekuat tenaga melawan pedang mereka. Denting pedang berbunyi.  Kemahiran bermain pedang beradu. Jelas Ranulf seorang ahli, ia dengan secepat kilat mampu menumbangkan dua penjaga sedang sisanya ia lukai hingga kesulitan untuk mengejarnya. Namun Ranulf masih terpojok sebab penjaga yang menuju lantai atas akan semakin bertambah. Ranulf mencari jendela, sayang ia tidak menemukannya. Berpikir kilat, Ranulf dengan terpaksa membuka ruangan secara acak. Sayangnya ruangannya rata-rata terkunci. Ia beruntung menemukan satu ruang yang bisa dibuka pintunya.

“Tak usah membantuku Marry, “suara itu membuat Ranulf berhenti melangkah. Pemandangan apa ini? Ia melihat siluet punggung telanjang seorang perempuan yang sedang menarik resleting gaun tidurnya. “Aku sudah berganti pakaian.”

Godaan macam apa ini. Ranulf melihat rambut panjang Francesca tergerai indah. Tubuh wanita itu sungguh menggoda, menampakkan lekukan sempurna dibalik gaun sutra tipisnya. Tapi kesadarannya pulih ketika melihat wanita itu berbalik. Ranulf harus dapat meredam teriakan Francesca kalau ingin selamat.

Francesca yang ia bekap mulutnya melotot marah. Ranulf harus bisa menenangkannya atau ini saatnya calon istrinya tahu beban apa yang Ranulf tanggung untuk masa depan mereka.

“Ini aku, tenanglah. “Francesca cerdas. Dengan singkat langsung tahu siapa yang berbicara. “Aku akan melepas bekapanmu tapi janji aku tidak akan berteriak? “ wanita itu mengangguk.

“Beraninya Kau! “

“Kecilkan suaramu! “perintah Ranulf sembari melepas topengnya.

“Kau mencuri? “tanyanya sambil berbisik.

“Iya tapi aku punya alasan. Akan ku jelaskan. “Namun belum juga Ranulf sempat melanjutkan ucapannya. Pintu kamar tidur Francesca digedor dengan keras.

“Buka pintunya Francesca dan kenakan jubahmu tidurmu. “Francesca ingin marah karena Ranulf melihatnya dengan gaun yang sangat tipis. Dengan kasar ia mengambil jubah tebalnya yang ada di ranjang.

Francesca mengatur nafas agar terlihat tenang, sedang Ranulf bersembunyi di balik selimut tebal tempat tidur sang tunangan.

“Ada apa kau mengetuk pintu kamarku dengan keras? “

“Maaf My Lady. Ada pencuri!” ujar sang penjaga.

“Apa! “Francesca setengah pura-pura terkejut. “Di mana pencurinya? Apa sudah tertangkap? “

“Belum My Lady. Maka dari itu kami sarankan agar anda segera turun ke bawah untuk berkumpul dengan yang lainnya. Bisa saja pencuri itu berbahaya. “Francesca menahan nafas. Ia lebih takut jika kamarnya akan di geledah.

“O baiklah. Aku akan segera turun tapi aku harus memakai gaun yang pantas. “

Sang penjaga mengangguk paham “Kalau begitu saya akan tunggu di luar. Saya akan mengawal anda ke bawah.  “

“Terima kasih sudah mau memberitahuku dan menjagaku. “ucap Francesca sebelum menutup pintu.

Kini matanya yang nyalang sudah siap mencacah Ranulf yang kini sudah berdiri di sisi ranjang. Francesca langsung mengacungkan jari. Tanpa bicara ia menuduh Ranulf dan murka.

“Kau mencuri, kemarin kau menumbangkan perampok. Siapa sebenarnya dirimu? Seorang Earl tidak melakukan pekerjaan rendahan seperti ini! “

Kenapa tuduhan Francesca membuatnya marah. Jack mencuri dianggap pahlawan dan ditolong sedang ia dipandang dengan jijik.

“Akan ku jelaskan. Besok kita bertemu di reruntuhan kastil dekat hulu sungai Thyme. Bertemu secara sopan, “ucapnya sembari mengenakan topengnya lagi.

“aku pamit pergi. “

“Jangan lewat pintu. Ada penjaga di depan. “

Ranulf tersenyum penuh arti. Dengan tangannya yang kuat ia meraba dagu Francesca lalu meraih bibirnya untuk dicium. Sialan Ranulf mengambil ciuman pertamanya. Francesca untuk beberapa saat hilang kesadaran, kakinya seolah jadi lunglai dan tak sanggup menginjak lantai. Hingga ciuman itu terlepas. Ia baru sadar jika Ranulf membuka Jendela kamarnya dan keluar lewat sana lalu dengan mudah Naik ke  atap.

Francesca jadi berpikir siapa Ranulf jika pria itu dengan mudah bisa mencongkel pintu, mengecoh penjaga, bertarung lalu memanjat bangunan terjal. Ranulf jelas bukan mencuri karena uang. Pria itu seingatnya mencuri sebuah gulungan dan ciuman. Lalu kenapa Francesca malah tersenyum mengetahui jika Ranulf berhasil kabur dengan meninggalkan kenangan indah pada bibirnya. Ia menepuk kepalanya dengan keras supaya membuat otaknya kembali ke tempatnya. Lebih baik segera berganti gaun lalu turun ke bawah. Agar tidak menimbulkan kecurigaan.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Sebelum berangkat ke tempat janjiannya dengan Ranulf, Francesca lebih dulu ke tempat Jack tapi pria itu ternyata tidak ada. Ke mana sahabatnya itu. Apa sengaja menghindari Francesca. Awas saja jika Jack kembali.

Ia akan menuju hulu namun tidak dengan kereta melainkan dengan kuda. Marry untungnya terlatih Naik kuda. Ranulf harus mau membuka siapa dirinya. Tak mungkin Francesca menikah dengan penjahat. Bisa digulung skandal bila kegiatan malam Ranulf ketahuan. Pria itu harus segera berhenti kalau pertunangan mereka mau dilanjutkan.
Apa sekarang Francesca memikirkan tentang melanjutkan hubungan.

Bukannya gagasan itu beberapa hari lalu begitu memuakkan. Ranulf bukan pria pesolek manja, makanya ia mempertimbangkan untuk berhubungan dengan pria itu. Apa bisa dipertimbangkan juga untuk menuju jalur pernikahan. Francesca menggeleng keras, kenapa juga dengan dirinya tiba-tiba setuju. Bukan berarti karena mengetahui sisi Ranulf yang lain ia jadi dengan mudah setuju menikahi pria itu.

Lihatlah penampilan Ranulf semakin menyilaukan mata dan hatinya. Ranulf berdiri di Padang bunga ilalang. Pria itu terlihat terhormat dengan mengenakan jas hijau tua dan kemeja senada. Krafatnya ditali rapi, rambutnya juga diikat dan diberi minyak. Sepatu bootnya menutup kaki Ranulf yang kuat serta besar. Mereka terlihat seperti akan pergi kencan dengan berjalan-jalan.

“Seperti biasa, kau terlihat sangat menawan Francesca dengan gaun berkuda berwarna ungu tua. Tapi lebih indah gaun tidurmu semalam. “ Ranulf berkata jujur. Semalam ia tak bisa tidur membayangkan Francesca dengan gaun tipisnya tidur di ranjangnya. Rambut panjang wanita itu pasti indah tergerai di atas tumpukan bantal.

Francesca mengulurkan tangan, menerima bantuan Ranulf untuk turun dari kuda tapi matanya tak berhenti memberi pelototan. “Kau juga My lord. “

Ranulf menyeringai ketika mendengar nada sinis dari suara sang tunangan. Ia memberikan tangannya untuk digandeng. Marry dan Roger mengikuti mereka dari belakang tapi itu pun tak lama sebab pada pendamping itu malah tengah asyik mengobrol.

“Kau mau berkata terus terang. Apa yang kau lakukan di rumah Bea? “

“Sabarlah. “

“Dan Partnermu Jack tidak ada di rumah. Pasti ini juga ada hubungannya denganmu. “Ada sengatan cemburu di hati Ranulf saat nama Jack disebut.

“Dia mendapatkan imbalannya. Jack pergi ke Kent untuk mengunjungi kerabat. Dia tak bercerita padamu? “

Francesca masih bingung dengan kata imbalan yang Ranulf sebut. “Kerabat yang mana? “

“Kenapa tidak kau tanyakan pada kekasihmu itu? “akhirnya keluarlah nada sinis dari Ranulf.

“Lupakan masalah Jack. Aku bisa mencari tahu sendiri. Kenapa kau mencuri di rumah Bea, rumah Marques of Camden. “

Raut wajah Ranulf berubah serius. Kali inginkan mengaku agar Francesca tahu Mada depan apa yang akan mereka hadapi. “Negara memberikan tugas untukku. Tepatnya kementrian pertahanan memintaku mengambil gulungan dari beberapa bangsawan. Salah satunya Marquess of Camden. “

“Oh kau juga mencuri di rumah Duke of Nothingham. Kau Tentara kerajaan? “

“Bisa dibilang seperti itu tapi aku tentara khusus yang ditugaskan secara rahasia. “

Francesca mulai mengerti sekarang. Kenapa Ranulf begitu mahir menggunakan pedang, bertarung serta memanjat seahli monyet. “Jadi soal Grand tour itu semua bohong? Ke mana kau selama ini? “

“Aku ikut menjadi tentara angkatan darat selama setahun selebihnya aku berkeliling Eropa menjadi mata-mata Inggris atau manusia buangan. Aku bisa menjadi siapa saja di luar sana demi negara. “

“Dan bisa dengan wanita yang mana saja demi negara. “ Francesca melanjutkan. Kenapa ia seolah menjadi posesif dan tak terima dengan kebebasan Ranulf. “Kau mungkin juga bisa kembali semaumu dan melupakan seorang tunangan. “ Di sini Francesca juga tahu kenapa Ranulf langsung mengajukan pemutusan pertunangan ketika baru kembali pulang.

“Kau terbiasa hidup penuh adrenalin lalu apa alasanmu ingin melanjutkan hubungan kita My lord. Lebih mudah jika kau melaksanakan keputusanmu dari awal. “

“Apa setelah aku menceritakan semuanya kau tidak menemukan pencerahan. Aku bukan pria manja tidak berguna seperti yang kau duga Francesca! Aku pasangan yang pas untuk dirimu. Lady petualang. “

“Itu Nilai positif. Walau aku gemar berpetualang tapi aku tetap wanita normal yang menginginkan hidup makmur, aman, di bawah perlindungan seorang suami. Seorang pria manja bisa diterima tapi tidak untuk suami yang nasibnya setiap detiknya dinaungi kematian. “ Membayangkan itu membuat hati Francesca menjadi sedih serta sesak. Ia mulai menyadari punya perasaan lebih tapi harus pupus ketika tahu pria yang ia pedulikan ternyata berbahaya.

“Kita akan cocok Francesca. Jadi tidak ku harapkan jika kau mundur seperti pengecut! “ Francesca memang melangkah mundur tapi untuk melindungi hatinya. Keadaannya rapuh mengetahui siapa Ranulf mendatangkan perasaan ganjil sekaligus sayang namun sepertinya Francesca harus memadamkannya.

“Sebagai warna negara yang baik. Aku wajib melindungi rahasiamu My lord. Sebab kau salah satu aset negara tapi sebagai wanita biasa aku harus menjaga diri agar tak terseret dalam konflik yang ditimbulkanmu di kemudian hari. “Jelas ini bukan Francesca.

Francesca kuat tidak lemah namun ketika ia menaruh perasaan pada seorang pria yang sewaktu-waktu dapat dicabut nyawanya, ia menjadi sangat takut, takut hidup sendirian seperti waktu yang dilaluinya tanpa sang ibu.
“Anggap saja aku pengecut. “

Ia hendak berbalik, menyembunyikan riak air mata dan suaranya yang mulai serak tapi Ranulf mencekal tangannya. “Kita belum selesai Francesca. “

Ranulf mengeluarkan gulungan kertas yang disimpannya di balik Jas. “Kau tidak ingin tahu apa yang ku curi kemarin? Ini adalah sebuah surat dari pemerintah Prancis untuk Marquess of Camden. Bukti jika sang Marquess telah menerima hadiah berupa perhiasan dan uang. “

Francesca membaca tulisan di dalam gulungan ini dengan hati-hati. Marquess of Camden menerima sebuah peti berisi harta, sejumlah uang yang dikirim teratur sejak Lima tahun lalu. Tapi ketika surat itu mau ia ambil, Ranulf menariknya dengan cepat. “Kau tahu betul bagaimana jika Raja menerima surat ini? Maka keluarga temanmu akan tamat. “

“Kau mengancamku? “

“Lebih tepatnya memaksamu.” Karena Ranulf tahu bagaimana kesetiaan yang dimiliki Francesca pada teman-temannya. “ Apakah kau tega melihat temanmu Bea menderita, kemungkinan akan hidup miskin setelah hartanya disita negara?

“Ku mohon jangan lakukan itu. Aku tahu kau tidak akan setega ini. “

“Semua tergantung pada dirimu. “Ranulf mengambil tangan Francesca lalu meletakkan cincin milik keluarga Wichester pada jari manisnya. “Kalau kau mau bekerja sama, maka surat ini akan ku simpan. “

Ranulf mengambil resiko mengkhianati kepercayaan Devonshire serta melalaikan tugasnya hanya untuk mendapatkan Francesca. “Kau bisa menjamin kalau tidak akan ada yang menyentuh keluarga Camden? “

Francesca harus berkorban, menukarkan kebebasannya dengan kebahagiaan Bea.

“Ku jamin itu, “ jawab Ranulf yakin.

“Aku bersedia menuruti apa maumu, “ujarnya lesu sembari menatap cincin yang dihiasi batu safir yang kini terpasang di jari manisnya.

Ranulf tak mau bersikap otoriter apalagi mengancam untuk mendapatkan hati Francesca. Entahlah apa yang mendorongnya melakukan pengkhianat hanya untuk mempertahankan Francesca sebagai calon istrinya. Ranulf tak mau membayangi Francesca dengan awan mendung kesedihan. Ia ikut hancur ketika mengangkat dagu Francesca dan mendapatinya gadis itu menangis. Oh Ranulf telah menghancurkan kepercayaan dan hati gadis ini menjadi berkeping-keping.

Namun kadang kemauan hati nurani dan logika tidak sejalan. Ranulf malah menekan bahu Francesca agar merapat ke dinding reruntuhan kastil lalu mendekatkan bibir mereka. Ranulf melumatnya, mengharap sebuah balasan. Mulut sang gadis terbuka, Ranulf tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk memasukkan lidahnya. Mendesak saliva mereka saling bertukar. Ia membuat Francesca kewalahan dan kesusahan mengambil nafas. Namun keintiman itu harus terlepas tatkala Ranulf mendengar suara Marry dan Roger yang memanggil nama mereka. Rupanya para pelayan khawatir ketika kehilangan jejak keduanya.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘

Yang nunggu Juan sabar ya. Francesca lancar kalau mau nulis. Padahal masih punya tugas banyak di KBM maupun karya karsa.

Jangan lupa vote dan komentarnya

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top