Bab 12

“Aku semalam diserang! “ucap Ranulf begitu bertemu Duke of Devonshire di ruang staf kementerian pertahanan. Di sana juga ada Anthony yang kebetulan juga ada urusan tentang surat yang dikirimkan ke pihak Skotlandia yang kini mendapatkan balasan.

“Setelah pulang dari opera? Bukankah kau satu kereta dengan Francesca? “tanya Anthony khawatir.

“Kau diserang oleh siapa? “kali ini giliran sang Duke bertanya.

“Aku tidak tahu. Mereka mengaku sebagai perampok tapi ku yakin bukan. Mereka dikirim untuk menggertakku karena kebetulan tunanganku bersamaku. “

“Mungkinkah serangan kemarin untuk menakutimu melalui Francesca.” Sayang sekali bukan raut ketakutan yang Francesca tunjukkan tapi ekspresi berani sembari memang pedaNG. Ranulf tahu sudah memilih calon istri yang pas. Tak akan drama air mata atau jeritan mengerikan saat istrinya nanti melihatnya berlumuran darah atau terluka.

“Segeralah dapatkan gulungan kedua, “perintah sang Duke menekankan.

Ranulf benci harus melakukannya tapi bisa saja penyerangnya adalah pihak yang mengendus kelakuannya mencuri gulungan di rumah Nothingham.

“Gulungan apa? “Anthony yang di sini seolah merasa menjadi orang asing serta bodoh.

“Itu tugas Wichester, “jawab sang Duke pada Anthony lalu matanya melempar pertanyaan mengejutkan pada Ranulf.
“Ku dengar kau juga sudah memutuskan pertunangannya dengan putri Lecester. “

Ranulf menggeleng pelan. “Tidak. Kami masih bertunangan malah aku berencana memberinya cincin lambang keluarga Wichester yang diwariskan oleh ibuku. Setiap countes Wichester selalu memakainya. “

“Ah bukannya itu terlalu cepat. Kalau kau mempertimbangkan ulang pertunanganmu? Aku bersedia memberikan salah satu putriku padamu untuk menggantikan putri Lecester. “

Mata Ranulf melebar beberapa detik. Devonshire menawarkan sang putri padanya. Sayang Ranulf harus menolak karena merasa sang Duke ingin menguasai hidupnya sedang Anthony yang jadi pendengar mengepalkan tangan. Anthony telah meminta putri Devonshire untuk dijadikan istri namun sang Duke tak memberinya ijin. Kini Ranulf malah diberi Dengan cuma-Cuma.

“Tidak . Francesca lebih cocok untukku.” Ranulf tak mau istri yang dikendalikan ayahnya dari jauh. Jika ia menjadi menantu Devonshire, arah pandangan politiknya harus sama dengan pria itu. Ranulf tak suka dikekang, ia selalu memikirkan kepentingan orang banyak bukan semata-mata ingin memiliki kekuasaan agar bertambah kaya.

“Rupanya kau sangat menyukainya. Memang putri Lecester sangat cantik. “
Ranulf tak pernah menyukai wanita hanya dari kulit luarnya saja tapi tahu apa sang Duke tentang hal yang begitu. Sedang Anthony malah menyeringai seolah baru saja menangkap gelagat aneh dari kawannya ini.

“Kau mencintai Francesca?” pertanyaan ini mendapatkan gelak tawa dari Devonshire sedang yang ditanya tertegun sejenak karena terlalu terkejut. Anthony seolah melempar dadanya dengan belati tajam.

“Sejak kapan pernikahan di kalangan kita berdasarkan cinta. Kau memiliki perasaan lebih padanya Wichester sampai tak mau melepasnya. “

Pertanyaan ini harusnya mudah dijawab tapi Ranulf butuh waktu. Ia tak siap dibebani dengan perasaan lebih. Menyukai Francesca dengan segala keunikannya sudah mencekiknya apalagi memiliki perasaan cinta pada tunangannya itu. Jika yang ditanyakan Anthony benar maka matilah ia.

Saat menyerahkan seluruh hatinya maka Ranulf tak akan mungkin dapat kehilangannya. “Jatuh cinta tak cocok untuk profesi rahasia kita, “jawabnya bijak padahal jantungnya berdebar. Ia ingin memiliki Francesca utuh dan tak mau menggantikannya dengan gadis mana pun. Hanya sebatas itu.

“Terserah bagaimana jawabanmu. Aku butuh bantuan untuk mempersiapkan pernikahan Katherine. Sebastian Mcgregor sudah menyetujui tawaranku. “

Anthony nampaknya telah melangkah jauh untuk menggenggam masa depan sekaligus menggapai ambisinya.
“Kapan pernikahanmu akan dilakukan? “ lanjut Anthony bertanya.

“Segera setelah tugasku selesai. “Dan tentu jika Francesca bersedia.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Francesca membuka surat-surat ibunya. Dia sangat bahagia hingga menitikkan air mata. Ibunya berada di Hongaria, di bawah perlindungan seorang count. Ibunya bercerita bagaimana Hongaria, bagaimana sang Count memperlakukannya dan ia mengirimi Francesca sebuah lukisan sketsa kecil tentang pemandangan sungai di sana.
Rasa lega menyergap ketika tahu ibunya dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Ibunya mungkin wanita penuh gelora, namun Margaret sangat menyayang Francesca. Margaret juga menceritakan bagaimana keadaan politik di sana.

“Earl of Wichester sangat hebat kan Lady. Dengan pedangnya ia membabat habis perampok. Dia seorang gentleman yang diidamkan para gadis. Seorang pahlawan yang tak butuh lencana penghargaan. Anda sangat beruntung kalau menikah dengannya. Saya yakin anak-anak kalian akan dilindungi dan aman dalam kekuasaan Sang Earl. "

Kenapa dalam suasana yang indah ini harus dirusak oleh ucapan Marry. Kenapa pelayannya tak bosan memuji Ranulf. Francesca sudah tahu dan melihatnya sendiri tak berniat menambah pujian walau hatinya mengiyakan dan jantungnya tak bisa dikondisikan jika mengingat adegan pertarungan Ranulf kemarin malam.
Ia menutup surat ibunya dan meletakkan kembali ke amplop. “Sudah kau temukan buku yang ku minta. “

“Belum My Lady. Apa anda masih mencari buku dongeng ketika anda memiliki pahlawan sendiri? Bagaimana anda sekarang masih di perpustakaan. Tidak menulis surat pujian pada sang Earl lalu mengirimkannya. Anda tidak mengharapkan kunjungannya My Lady? “ Francesca menarik nafas menambah stok kesabaran.

“Sejak kapan kau jadi cerewet sekali, Marry?”

“Saya bukan cerewet tapi saya akan sangat gembira kalau anda benar-benar menikah dengan Earl of Wichester. Aku akan sering bertemu pelayannya juga yang bernama Roger. Mereka sama-sama hebat My Lady. Bisa Anda bayangkan, kita akan di bawah perlindungan pria-pria kuat. “

Francesca tak butuh dilindungi malah hatinya yang harus dilindungi dari pesona Ranulf. Cukup mengejutkan sekaligus mengesankan. Ranulf bertarung dengan sangat baik bahkan mendominasi. Dari mana pria seperti Ranulf belajar menggunakan pedang. Francesca jadi bertanya-tanya serta dipenuhi asumsi jika sifat asli yang Ranulf sembunyikan akan lebih mengejutkan.

“Jangan membicarakan tentang pernikahan, Marry. “lonceng pernikahan terdengar seperti lonceng kematian.
Pintu perpustakaan di ketuk. Kepala pelayannya yang bernama Harold memberinya sebuah surat. “ada surat untuk anda My Lady. Dari Lady Beatrice, putri Marquess of Camden. “

Francesca membukanya dengan perlahan. Untuk apa Beatrice mengiriminya surat, seolah sedang menghadapi hal genting dna berat.
“segeralah datang ke kediamanku, Francesca. Ada hal penting yang perlu diselesaikan. “ masalah apa yang mereka akan bahas ini. Beatrice tak mungkin mendesak jika memang tidak ada hal yang penting.

“Bersiaplah Marry kita akan ke tempat Beatrice.”

Setelah sampai di sana. Beatrice dengan wajah panik langsung menuntut Francesca ke lantai atas. Di ruang musik sudah ada Katherine yang duduk menghadap ke jendela besar. Katherine memegang sapu tangan dan sesekali menyeka air matanya.

“Francesca! “teriak Kate sembari memeluknya. “pernikahannya sudah ditentukan. Aku benar-benar akan menikah dengan manusia bar-bar daerah utara.  Anthony sungguh tega sekali padaku. Mereka akan datang beberapa hari lagi untuk mengadakan pernikahan. Aku mau pergi... tolong bawa aku kabur. Ke mana saja. “

Francesca menatap ke arah Bea yang meringis sembari mengangkat bahu. Ia tak bisa menjawab atau menghalangi niat Katherine. Kawannya yang satu ini sangat manja dan pemuja cinta. Tapi bukannya menikah sudah menjadi kewajiban para Lady.

“Kau sudah tahu ini dari lama kan? Anthony memberitahumu jauh-jauh hari. “

“Tapi aku tidak menyangka highlander itu bersedia. Ku kira penawaran Anthony akan ditolak! “ Mana ada pria yang tidak tertarik dengan wanita cantik yang disodorkan secara Cuma-Cuma.
Francesca melepas duluan pelukan Kate. Sahabatnya perlu disadarkan jika pada akhirnya mereka akan takluk dengan kewajiban dan takdir.

“Anthony memilihkan seseorang untukmu pastilah orang itu bukan lelaki sembarangan.”

“Tapi kenapa mesti Highlander yang tak beradab. ”

“kita belum tahu Katherine kalau belum melihatnya sendiri.”

Katherine mulai menunjukkan raut wajah tidak suka dan ketidak setujuan. “Kau dapat berkata begitu karena bukan kau yang dijodohkan. Bukan kau yang akan menikah dengan highlander, kau akan menikah dengan seorang earl yang tampan dan sopan.” Kalau saja Katerine tahu siapa ranulf . Bisa jadi itu akan jadi berita buruk dan baik. Ranulf bukan pria beradab dan romantis tapi seseorang yang penuh misteri yang mengejar Francesca seolah ia adalah hewan buruan. “Kau tidak tahu rasanya jadi aku!” Katherine sepertinya tambah marah, wanita itu memilih menghempaskan diri di kursi lalu melanjutkan tangisannya lagi.



“kau sudah menulis surat pada Anthony, memberitahunya jika sang adik ada di sini. “

Tanya Francesca pada Bea ketika mereka ke luar dari ruang musik. Meninggalkan Katherine yang menyelami masa depannya yang dinilai suram sendirian.

“Sudah. Anthony bilang dalam surat balasannya kalau dia akan menjemput Katherin besok. Jadi malam ini, biarkan Kate menginap di sini. Kau juga menginaplah, kita harus menghibur Kate sekali lagi.”

Francesca tidak yakin akan dapat menghibur Katherine. Yang gadis manja butuhkan adalah kesadaran penuh akan sikap bertanggung jawab bukan menangis sepanjang hari seolah dengan menangis maka keputusan akan dirubah.

Setelah itu cobaan Beatrice dan Francesca dimulai. Katherine sudah berhenti menangis. Gadis itu menemukan berbagai macam cara untuk kabur. Mulai dari lari dengan kuda yang dramatis, lari ke Prancis lalu menjadi aktris di teater, atau menjadi seniman, kebetulan Kate gemar melukis tapi Francesca tahu betul itu Cuma khayalan yang dimiliki oleh tuan putri. Yang sebenarnya terjadi dunia untuk seorang wanita terlalu keras.

“Aku mungkin bisa bertemu cinta sejatiku di luar sana. Mungkin saat menyusuri kanal Prancis, saat di tengah laut atau sebenarnya cinta sejatiku adalah kapten bajak laut yang kejam tapi berhati lembut. “

“Bagaimana kalau cinta sejatimu adalah suamimu. Highlander itu ternyata tidak kejam, ia sangat menyayangimu, memberimu cinta serta perlindungan. Kenapa kau ingin makan dari piring yang jauh kalau piringmu sendiri penuh dengan makanan? “

Katherine benci menghadapi kenyataan terutama menghadapi mulut sinis Francesca. Kenapa sahabatnya seolah tidak mendukungnya sama sekali. Harusnya Francesca membawanya pergi, Francesca diam-diam bisa mengendarai kereta bisa menjaganya, dapat menggunakan senjata. Kenapa kawannya tak menawarkan bantuan.

“Ku rasa yang Francesca katakan benar. Apa yang terlihat belum tentu yang sebenarnya. Ku rasa kau bisa mencoba menikah dengan pria pilihan Anthony. Katanya pernikahan ala Skotlandia bisa meminta perpisahan. “

“Apa kau mau aku menikah di gretna green, dengan pandai besi sebagai walinya? “

“Bukan ide yang buruk.” Francesca menambahi.

“Kalian gila. Aku mau pernikahanku istimewa, mewah, dengan gaun indah, disaksikan seluruh keluargaku tentu dengan pria yang mencintaiku. “

Francesca berusaha menormalkan bola matanya agar tak menggelinding. Ia mau makan malam ini segera berakhir tapi nyatanya Katherine malah menyeret mereka di atas tempat tidurnya,katanya mereka perlu saling mengungkapkan isi pikiran yang pada akhirnya Katherine yang banyak berkeluh kesah.

“Aku akan ke kamarku, berganti gaun. Tak usah membangunkan Marry. Aku bisa berganti gaun tidur sendiri.
“pamitnya pada Bea yang sama-sama letih karena menanggapi kesedihan Kate. Bea yang sudah mengantuk hanya mengangguk dan melambaikan tangan sebelum masuk ke kamarnya sendiri. Francesca harus sedikit berjalan karena kamarnya ada di selasar timur.

Mengganti baju dengan kancing depan mudah di atasi tapi ia harus menahan nafas ketika mencoba membuka korsetnya. Walau dengan susah payah akhirnya benda yang membuatnya kesulitan bernafas itu dapat dibuka. Francesca mengambil gaun tidurnya yang ada di wadah pakaian. Setelah selesai dan menggerai rambutnya ia siap tidur tapi pintu kamarnya tiba-tiba dibuka.

“Tak usah membantuku Marry, aku sudah berganti pakaian. “

Tapi begitu ia berbalik, Francesca dikejutkan dengan seorang pria asing yang masuk ke kamarnya. Baru saja ingin berteriak, mulut Francesca sudah dibekap. Matanya melebar. Pria yang ada di hadapannya adalah pria yang mencuri bersama Jack beberapa pekan lalu. Si Pria bertopeng hitam.

🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈🐈

Untungnya Francesca udah ganti baju waktu si abang Ranulf masuk..

Jangan lupa vote dan komentarnya



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top