Tujuh pt.2

Tuhan,
Maafkan diriku yang selalu menuntut kesempurnaan
:')
______________________________

“Ella,” jawab Tiva yakin. “Gue yakin dia yang ngelakuin itu,”

Reynand memiringkan kepalanya, seakan meminta penjelasan dari Tiva mengapa dia bisa menyimpulkan hal itu.

“Gue gak tahu, tapi feeling gue bilang kek gitu, dan gue percaya,” balasnya.

“Gue bakal cari tahu siapa biang semua ini,” omel Reynand sejenak.

“Siapapun dia, gak bakal pernah gue maafin sampai kapanpun,” sambungnya lalu beranjak pergi meninggalkan kelas XII IPA 2.

Baru saja Reynand ingin pergi menuju Ruang CCTV, ternyata petugas CCTV itu sedang mencarinya. Untung saja mereka sempat berpapasan, jika tidak, mereka pasti akan terus mencari satu sama lain.

“Sudah saya dapatkan, Tuan Muda,” katanya pada Reynand.

“Tunjukkan,” balas Reynand.

Petugas itu pun menuntun Reynand menuju Ruang CCTV, hendak menunjukkan apa yang baru saja didapatkannya. Betapa terkejutnya Reynand setelah melihat keseluruhan rekaman yang dimintanya pada petugas itu.

Siapapun dia, gak bakal pernah gue maafin sampai kapanpun. Itu yang gue bilang tadi, batin Reynand geram.

__oOo__

“Akhirnya siswi teladan mau bolos juga,” goda Raka sambil memantulkan bola basket di tangannya.

Bestie tersenyum. “Ya,” balasnya.

“Bes, inget ini, hanya jangan pedulikan,” henti Raka sejenak, ia ingin memasukkan bola basket ke dalam ring. Jedaannya itu membuat Bestie bingung dengan kalimatnya yang belum selesai itu.

“Sebelumnya gue pernah baca sebuah artikel Apabila kau tidak peduli terhadap apa yang dipikirkan orang lain, kau akan bahagia. Dari sanalah gue jadi gak memikirkan apa yang dipikirkan orang di sekitar gue. Gue lebih memilih keyakinan gue sendiri. Khususnya cowok aneh kaya gue. Gitu juga cewek teladan kaya lo. Kita bakal menerima banyak kritikan, baik atau buruk, menilai ini-itulah, itu sesuatu yang gak bisa dicegah. Kalo lo peduli pada salah satunya, maka lo bakal keluar dari jalur lo. Untuk mencegah itu terjadi, kita jadi harus memilih untuk gak peduli, alias cuek,” sambungnya sambil terus memantulkan bola basket di tangannya.

Bestie terus mendengar dan berusaha mencerna ucapan Raka tadi. Ketika sudah mengerti, kepalanya pun mengangguk tersenyum pada Raka.

“Lo udah berubah sekarang, ya,” senyum Bestie pada Raka.

Raka tak menjawab, dia hanya mengedikkan bahunya seraya bangga sambil tersenyum pada Bestie. Langkahnya kemudian mendekat menuju ring basket, hendak memasukkan lagi bola basket ke sana.

Lo aja yang gak tahu gue, Bes, batin Raka.

“Sejak kapan, Ka?” tanya Bestie menghentikan permainan tunggal Raka.

“Entahlah,” jawab Raka menyambung permainannya kembali, namun lagi-lagi terhenti karena seseorang memanggilnya dari pinggir lapangan.

Reynand sudah berdiri tegak di pinggir lapangan. Berteriak memanggil Raka sekuat tenaga dari sana. Sebelah tangannya melambai-lambai meminta Raka untuk segera menghampirinya.

Sepersekian detik kemudian Raka meletakkan bola basketnya di dekat Bestie lalu pergi meninggalkan Bestie dan menuju Reynand.

“Apa?” tanya Raka heran.

“Bestie udah mendingan?” balik Reynand bertanya.

“Udah, kenapa?”

“Lo tahu dia kenapa?”

“Tahu, kok,” Raka memalingkan sejenak pandangannya ke arah Bestie, terlihat Bestie tengah memegang bola basket sambil dilantunkan sedikit. “Dia dibully,” sambungnya.

“Karena kita,” timpal Reynand langsung mendapat anggukan dari Raka.

Kini keduanya tengah memperhatikan Bestie dari kejauhan. Entah apa yang dilihatnya, tapi pandangan kedua pria itu terlihat seperti iba pada Bestie.

“Sekarang harus apa?” tanya Reynand.

“Mau gimana lagi, biarin ajalah,”

“Meskipun kita udah tahu siapa pelakunya?” ucapan Reynand barusan membuat mata Raka sedikit terbelalak.

“Lo udah tahu pelakunya?!” tanyanya heboh, langsung dijawab dengan anggukan Reynand.

“Tadi gue liat di CCTV,” jawab Reynand santai.

“Astaga! Gue lupa kalo elo yang punya sekolah ini,” tawa Raka meledak, tangan kanannya memegang pundak kiri Reynand, sesekali menepuk-nepuk pundak itu.

Dari kejauhan, Bestie memandang kedua pria itu. Begitu ceria dan bahagia. Hubungan mereka alami, pikir Bestie. Dia tak pernah menyangka hubungan kedua orang itu, Raka dan Reynand, bisa begitu harmonis walaupun sempat hampir retak karena dirinya.

~ kcy ~

Alohaaa!!!
Kangen sekangen-kangennyaa🤗
Harusnya kcy (dibaca kaceye=kak ceye) mau update kemarin, but kcy terlalu terhanyut sama curhatannya orang yang udah bantuin Zaki, Safira, dan Ima buatin password, dan akhirnya lupa deh mau update, hehehe

But, sekarang kcy udah update, kan?😎
Jangan lupa tekan tanda bintang, yaa :)
Commentnya juga ditunggu :)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top