#03
Hal buruk kedua yang terjadi dalam hidup Laras adalah ketika ia harus kehilangan ayahnya. Pak Brata meninggal dunia dua tahun yang lalu. Laki-laki itu terkena serangan jantung dan tak bisa diselamatkan meskipun sudah dilarikan ke rumah sakit.
Laras kembali berduka. Gadis itu seolah kehilangan pegangan dalam hidup. Sekalipun ada ibu tiri dan dua saudari perempuan, tak lantas membuat Laras tabah menghadapi semua ini. Ia merasa goyah. Terlebih lagi sikap ibu tirinya berubah dalam sekejap. Laras bagaikan Cinderella yang harus menerima perlakuan buruk dari ibu tirinya.
Hingga pada suatu ketika, Laras mengalami kecelakaan mobil hebat yang disebabkan oleh rem yang tidak berfungsi. Beruntung ia masih selamat meskipun kedua kakinya harus mengalami mati syaraf. Gadis itu lumpuh.
Mengetahui Laras lumpuh, Sandra memutuskan untuk mengirim gadis itu kembali ke pedesaan, tempat di mana ia berasal. Bisnis yang dirintis Pak Brata di kota, di ambil alih sepenuhnya oleh Sandra dan kedua putrinya. Jelas-jelas Sandra tidak ingin terbebani oleh Laras. Biaya pengobatan dan perawatan Laras tidaklah sedikit. Sandra tidak mau menjadi miskin gara-gara gadis itu.
Sampai sekarang Laras masih bertanya-tanya, apakah kecelakaan itu direkayasa? Sandra dan kedua putrinya memiliki motif kuat jikalau memang benar mereka yang melakukannya. Namun, sayangnya Laras tidak memiliki satupun bukti.
Kini Laras telah kembali ke tanah kelahirannya. Tapi, ia bukanlah Laras yang dulu. Laras yang sekarang hanyalah seorang gadis cacat yang tak memiliki harapan. Hidupnya hanya bergantung pada kebaikan hati orang-orang di sekitarnya. Mampukah ia bertahan dan tegar menghadapi semuanya?
Kalau dulu Laras bisa sesuka hati merentangkan jarak antara dirinya dan Pandu atas dasar tidak suka, tapi kini ia tidak bisa melakukannya lagi. Jarak itu pupus dengan sendirinya. Keadaan yang memaksa gadis itu untuk bergantung pada Pandu sekarang dan kelak. Entah sampai kapan. Laras tidak ingin memikirkannya terlalu jauh.
Laras hanya bisa pasrah ketika kedua lengan kokoh milik Pandu menopang beban berat tubuhnya. Pasca kecelakaan itu, bobot tubuh Laras menurun drastis. Pandu tidak akan kepayahan mengangkatnya dari anak tangga lantai bawah hingga ke kamar. Akan tetapi tetap saja Laras merasa tidak nyaman. Sangat tidak nyaman. Apalagi saat kepalanya menyentuh dada laki-laki itu. Gadis itu merasa risih bukan main.
Pandu membaringkan tubuh Laras di atas tempat tidur begitu tiba di kamar baru yang telah disiapkan Pak Brata untuk putrinya.
Kamar tidur itu cukup luas. Tempat tidurnya baru dan berukuran besar. Muat untuk empat orang sekaligus. Meja rias, lemari pakaian, sofa tunggal yang menghadap ke arah dinding kaca, dan peralatan elektronik seperti televisi dan audio player, semuanya masih tampak baru. Seakan-akan Pak Brata memiliki firasat jika suatu hari nanti Laras akan kembali ke sana. Dan laki-laki itu benar.
Bi Tinah muncul sejurus kemudian dengan membawa koper-koper milik Laras. Sedangkan Pandu kembali ke lantai bawah untuk mengambil kursi roda kepunyaan gadis itu.
"Apa Non Laras butuh sesuatu?" tanya Bi Tinah menawarkan bantuan seraya membentangkan selembar selimut ke tubuh Laras. "Air minum mungkin?"
"Tidak. Nanti saja. Bi Tinah pergi saja. Aku ingin istirahat," ucap Laras yang terlihat kelelahan. Perjalanan panjang tadi cukup menyita energinya. Rasa kantuk mulai menggelayuti sepasang matanya.
"Baiklah. Bibi akan pergi. Oh ya, kopernya mau dibongkar sekarang?" Bi Tinah sedianya akan pergi, tapi urung begitu melihat koper-koper milik Laras terabai di atas lantai.
"Besok saja."
"Baiklah kalau begitu. Bibi pergi dulu."
Selepas Bi Tinah keluar meninggalkan ruangan, Pandu masuk dengan membawa kursi roda milik Laras. Laki-laki itu menatap ke arah Laras yang telah memejamkan kedua matanya. Gadis itu tampak kelelahan. Pandu tak ingin mengganggunya dan memutuskan untuk pergi.
"Bawakan Laras air minum dan makanan, Bi. Barangkali dia terbangun dan merasa haus," suruh Pandu ketika langkahnya sampai di pintu dapur dan mendapati Bi Tinah sedang sibuk merebus air.
"Baik, Mas Pandu."
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top