#5

The bad day bag-1.

Sudah jam 00:02 pagi sekarang, tapi Aliana tak dapat tidur sedari tadi. Bahkan kerjaan yang menumpuk sudah selesai semua karena ia bergadang. Tapi juga tak dapat membantu Aliana memejamkan matanya.

Berguling sana, berguling sini, terlentang, squad jump, lari sana-sini, minum susu, semua sudah ia lakukan agar ia kelelahan kemudian tertidur. Namun semuanya sia-sia.

Pasrah, Aliana membawa susu hangatnya dan selimut ke balkon dan duduk dibalkon tersebut. Menyangga kepalanya dengan boneka karakter Pola (yang secara limited ia beli langsung di Jepang melalui tantenya- Indri) Aliana tidur menatap beberapa bintang di langit malam.

"Semoga aja kembaran lucifer itu cuma omong kosong doang, kalo benaran kasihan gue dong, makin mumet :(" harap Aliana.

Angin malam yang menyapu lembut kulitnya tak membuat Aliana kedinginan, tapi malah terbuai dan terlelap menuju alam mimpi.

~¤~

Alarm terus terdengar memenuhi isi kamar Aliana. Dengan berat hati Aliana membuka matanya perlahan.

Melirik jam dinding, matanya membulat melihat pukul berapa sakarang. 08:15. Good ia memang telat.

"Ya Robb!! Gue telat!!" Jerit Aliana dan langsung mengambil cangcut, beha, serta handuknya menuju kamar mandi.

Di dalam kamar mandipun Aliana tetap heboh. Sambil menggosok gigi, tangan yang satunya ia buat untuk menyabuni tubuhnya. Masa bodoh dengan dengan kata wangi atau apapun itu yang penting ia merasa bersih. Mengeramas rambutnya dan setelah itu berbilas.

Melirik pakaiannya yang ada di almarinya. "Bluss biru soft, sama rok pensil hitam bagus juga" pikir Aliana dan langsung memakainya.

Menggerai rambutnya yang setengah kering dan memoles make up di wajah serta segala hal-hal wajib bagi wanita bila ingin tampil cantik. Cantik dihadapan bos-nya. Aliana harus memberikan kesan yang baik untuk sang bos besar, biar gajinya naik, pangkatnya naik trus dijadiin atasannya Mike, biar Mike rasain apa yang ia rasakan! Aliana kan masih dendam dengan pria bernama Mike Mike itu! Semoga aja Mike lemes pas ngegempur Betty the Butter!

Mengambil selembar roti dan susu kotak dikulkas.

Langkah kakinya begitu cepat sampai dibasement. Sepeda motor Variou putihnya sudah menunggu, untuk tancap gas habis menuju kantor.

~¤~

Dengan nafas terputus-putus Aliana berlari menuju Filja yang sedang berjalan di lobby.

"Woy!!" Seru Aliana mengagetkan Filja.

"Astagfir Al.. lo ngagetin banget sih! Lo tau gak, babe gue ada penyakit jantung, lah kalo ampe penyakit jantungnya turunan gimana dong? Lo mau tanggung jawab?" Cerocos Filja.

Menetralkan deru nafas dan detak jantungnya, Aliana terkekeh kecil. Filja yang menatap Aliana, menyerngit.

"Ya Allah Al.. tampilan lo itu... ngaca deh!" Saran Filja.

Ya.. sekarang tampilan Aliana sungguh mengerikan. Wajah yang penuh keringat karna berlari, bedak yang mulai luntur dan rambut yang sengaja ia gerai kusut gara-gara memakai helm tadi. Padahal masih pagi, tapi mungkin karena efek macet jadi Aliana terlihat kusyel banget.

Memberengut Aliana menatap Filja, "Eh Fil, ini jam berapa?" Tanya Aliana.

"Eumm Jam 08:45 emang napa?" Tanya Filja balik.

Begitu mendengarnya Aliana pun langsung ngacir ke toilet yang tak jauh dari lobby sekadar merapikan penampilan. Sebentar lagi kan bos besar mau datang, ia harus touch up biar kelihatan mendingan. Merapikan dirinya, Aliana memoleskan lipstick pink di bibirnya. Sambil bergumam.

"Hmmm~~ ooohoo~~" gumam Aliana, asik mengoleskan lipstick.

Sambil memonyong-monyongkan bibirnya. Matanya, ia sapu dengan maskara agar lebih lentik tak lupa dengan kedipan centil ala-ala Syahrini. Kebiasaan buruk. Banget.

Sampai matanya tertuju pada seorang pria di belakangnya yang baru saja keluar dari bilik toilet.

Alia membulatkan matanya untuk kesekian kalinya. Begitu juga dengan sang pria yang hendak menresleting celananya pun speechless. Hingga...

"Woy! Ngapain lo masuk toilet wanita? Mau ngintip ya lo? Wah wah lo emang pengen gue hajar beneran nih kayaknya! Sini lo! Gue hajar habis-habisan! Hiat! Hiat!!" Teriakan Aliana. Dan menimpuk-nimpuk pria itu memakai tasnya. Gerakannya brutal banget kayak mau tawuran, yah Aliana kan pengalaman hidupnya banyak, salah satunya pernah ikut tawuran sewaktu SMA, tawuran antar cecabean gitu loh, Alhamdulillah sekarang beliau sudah taubat ya teman-teman.

"Hentikan! Hentikan!" Racau pria itu. Tapi Aliana yang emang pada dasarnya brutal, semakin menimpuk pria itu keras. Hingga Aliana terpeletok karena sepatu 6cm-nya sampai jatuh.

Terduduk bagai suster ngesot, mata bulat Aliana secara langsung menatap sesuatu yang ada dibalik resleting terbuka atau lupa ditutup pria itu. Wajahnya merah padam. Bukan! Bukan karena ia baru pertama kali lihat atau marah. Kalo yang liat anak lelaki bugil seperti keponakannya yang berusia lima tahun sih ia pernah melihat bentuk 'burung papilo' itu seperti apa. Tapi... ini... lebih.. besar (walau terhalang cangcut merk Kalvin Clein tapi tetep ajakan rada gimana gitu).

Oh. My. Gosh.

Dan yang terakhir kali ia lakukan adalah berteriak histeris dan kabur dari toilet 'itu', Aliana berjanji tidak akan pernah lagi kesana untuk selama-lama-lama-lamanya. Tergantung situasi. (Siapa tau gitu, ia khilaf dan gak sengaja masuk lagi).

Dan begitu keluar toilet ia melihat tanda itu. Ya. Rupanya. Memang dia lah yang salah masuk toilet pria.

Baiklah, mungkin memang betul ia takkan lagi masuk ketoilet itu. Untuk. Selama-lamanya.

####

Karna ini panjang aku buat dua part dibaca ya kelanjutannya.

Btw jangan lupa kasih vomment ya😁

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top