#2

Baju Aliana. Bukan Aliananya.

Kegalauan Aliana.

Jam digital yang sedari tadi berbunyi bising membangunkan Aliana dari tidurnya. Mata Aliana dikelilingi lingkar hitam yang mengerikan. Aliana memejamkan matanya kembali tetapi hanya sesaat sebelum ia menggaruk bokongnya dan kemudian menggaruk kepalanya yang berketombe dan mengupil.

Kebiasaan emang. Gak bisa Aliana pungkiri.

Toh semua orang didunia ini punya kebiasaan yang bahkan dia sendiri tidak menyadarinya. So, don't judge Aliana guys!

Dengan mengerang Aliana menuju wastafel yang ada dikamar mandi kecilnya. Menggosok gigi, mencuci muka, dan tidak mandi. Sambil mengeringkan wajahnya dengan handuk, Aliana memperhatikan pantulan wajahnya dari cermin yang ada didapannya. Mengedipkan mata centil, memonyong-monyongkan bibir, menggigit bibir sensual dan berakhir dengan bibirnya berdarah karena terlalu berhasrat menggigit bibirnya.

"Cantik, aku cantik" Aliana mengangguk-angguk setuju atas pendapatnya tentang wajahnya sendiri.

"Bahkan melebihi Selena Gomez... ahhh aku juga tinggi" dengan berjinjit Aliana mengatakan dirinya tinggi pada tingginya hanya 158cm.

"Tirus... pipiku tirus memesona" memukul pipinya yang tembam Aliana menangkup pipinya. Matanya yang besar semakin dibesarkan agar nendapatkan ekspresi imut nan menggemaskan. Tapi bukannya imut, yang ada malah amit. Dengan belek disana sini dan bekar aliran sungai lokal, bahkan Aliana sangat ingin muntah sekarang.

Tapi karena dia belum makan, muntah jijiknya dipending dulu.

"Aku sudah perfect, Lalu mengapa pria bodoh itu menikah dengan Betty!!???" Gerutu Aliana. Ia sungguh kesal dengan sikap Mike, atasan yang selalu dipujanya itu selalu memberikan perhatian lebih pada Aliana. Bahkan pria itu selalu memperlakukannya istimewa dan mendapat gosip dari beberapa temannya dikantor kalau mereka.
pa-ca-ran.

Tapi. Nyatanya. Mike menikah dengan Betty. Bahkan mereka tak pernah berbicara sekalipun!!! (Menurut pendapat Aliana). Ya Tuhan cobaan apa ini?.

Dan jangan tanyakan reaksi Aliana, karna ia hanya bisa tertawa ngakak mendengar pernyataan dari teman gosipnya yang mengasihani dirinya.
Menyedihkan.

Bahkan Alia menghabiskan satu gulungan tisu toilet dikantornya karna menangis diam-diam.

Mengingat hal itu Alia semakin kesal. Apalagi ini adalah hari pesta pernikahan si Tn. Php dengan si Nn. Pecicilan. Ukh! Bunuh saja ia hari ini dari pada ia harus mendatangi pesta pernikahan terkutuk itu. Aliana bersumpah takkan datang kepesta itu dan menghabiskan waktunya dengan bermalas-malasan sepanjang hari.

Namun...

Nyatanya Aliana sudah berada dihadapan pasangan itu sekarang. Dengan balutan dress berwarna kuning pastel diatas lutut, bermake up senatural mungkin serta menutupi lingkar hitam yang ia usahakan hilang. Kaku Aliana menyalam Betty yang tersenyum mengejek kearahnya, seolah mengatakan 'rasain lo, akhirnya lo kalah juga kan dari gue'. Dan Aliana bersumpah kalau ia bisa, Aliana akan menguliti Betty siboobies besar sekarang juga. Sabar Aliana sabar.... dan Aliana hanya menyalam Mike yang menatapnya penuh rasa bersalah. Sedangkan Aliana menampakkan ekspresi polosnya.

Iya... Polos polos bangsadh.
Yakali Aliana bisa ketawa didepan orang yang disukainya, dan orang itu bahkan sedang menikah dihadapan Aliana dengan wanita boobies besar ini.

Halah! Palsu! Dadamu itu palsu! Isinya silikon semua!. Jerit Aliana dalam hati.

"Selamat ya untuk kalian, doa'in gue cepet nyusul kalian nikah karena pacar gue belum pulang dari urusan kerjaannya" ucap Aliana tersenyum pongah. Betty mendesis tak percaya dan Mike penasaran.

"Siapa dia?" Tanya Mike menyalurkan rasa penasarannya dengan bertanya. Setahunya Aliana tak pernah dekat dengan siapapun selama mereka 'berteman'.

Aliana tersenyum miring, "Dia... orang yang berkarisma, tampan, kaya, punya mobil mewah, dan yang pasti mencintaiku dan berjanji akan menikahiku secepatnya! Tidak php!" oh tidak! Aliana hampir mati gila karena lancar berbohong seperti itu. Aliana merutuki dirinya karna kebiasaan buruknya terulang lagi. Mulut besar. Oh Tuhan padahal ia sudah bertobat. Namun Aliana berfikir, tak apalah. Begitu melihat Betty yang iri padanya dan Mike yang menatap Aliana tajam. Biarlah... peduli apa dia? Tidak ada. Mike saja meninggalkannya dan ia membalas dendam. Ia juga cukup senang dengan ekspresi yang ia harapkan sedari tadi.

Kau mengajakku bermain? Baiklah kutunjukkan cara mainnya. Batin Aliana dan berlalu dari pengantin baru itu.

"Tunggu!" Langkah Aliana terhenti dan sedikit memiringkan wajahnya sok cool.

"Kalau memang begitu adanya bawa pasanganmu itu bulan depan diacara berbeque dirumahku" ujar Betty tersenyum sinis.

Senyuman Aliana hilang seketika. Apa yang ia khawatirkan terjadi sekarang. Mulut besarnya ini malapetaka baginya. Sekarang...

Dimana ia harus mencari, pria berkharisma, kaya, tampan, dan punya banyak mobil mewah??? Tenggelamkan Aliana disaus tar tar sekarang juga!!!

#####

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top