02. Gagal keren
"Halo Mitsuya!!"
Mitsuya menoleh dan mendengus mendapati (Name) yang ada diambang pintu tempatnya bekerja.
Pria itu hanya mengangguk singkat sebagai balasan salam, sebab kedua tangannya sibuk menari diatas buku sketsa.
(Name) tanpa permisi buru-buru mendekati sang pujaan hati.
"Ohayou Mitsuya!" Sapa (Name) riang.
"Ohayou!"
"Apa yang kau kerjakan?"
"Seperti yang kau lihat, aku akan menggambar desain gaun pernikahan." Jelas Mitsuya.
"Bagus sekali Mitsuya!" Puji (Name) terang-terangan.
Mitsuya cengo, padahal ia belum menggambar apapun.
"Boleh kubantu?" Tawar (Name).
"Tidak usah, itu merepot─"
"Bantu menonton."
Mitsuya terdiam, ia meletakkan pensilnya dan menatap (Name) yang tertawa geli.
"Apa yang kau perlukan (Name)?" Tanya Mitsuya to the point.
"Arara gomen, aku ingin pesan gaun Mitsuya."
"Iyakah? Gaun yang seperti apa?"
"Gaun pernikahanku denganmu."
Mitsuya mendadak tersedak ludahnya sendiri dan terbatuk, hal ini membuat (Name) panik.
Ia buru-buru mencari air minum disekitarnya.
Dikala ia menemukan sebotol air mineral, (Name) menyambarnya dan kembali pada Mitsuya.
"Ini minum minum!"
(Name) memaksa Mitsuya untuk meminum air. Tapi pria itu menggeleng.
Dengan tenaga gajah, (Name) bahkan mendorong botol air minum itu paksa padanya.
Mitsuya menahan (Name) dengan memegang kedua tangannya.
Jantung (Name) mendadak berhenti berdetak dan beberapa saat kemudian langsung berdetak kencang.
"Kyaaa Mitsuya menyentuhku!" Pekiknya girang dalam hati.
"Aku tidak apa."
"Begitu, gomen!" (Name) tetap stay cool, sok tsundere dengan memalingkan wajah.
Padahal dalam hati ia sedang berpesta.
"Taka-chan, aku datang─eh?"
Seorang pria masuk ke dalam tempat Mitsuya dan diikuti dengan seorang gadis cantik dibelakang.
"Kalian kesini lagi Hakkai, Yuzuha."
"Ah ya, Hakkai memaksa." Jawab Shiba Yuzuha, selaku asisten model terkenal.
Pria yang bernama Hakkai itulah modelnya, adik Yuzuha sendiri.
"Sedang ada pelanggan? Aku tidak akan mengganggu kok Taka-chan." Ujar Hakkai.
Pria itu mengajak kakaknya untuk duduk disofa.
"Yah dia.."
"Hajimemashite!" (Name) membungkuk sopan dihadapan Shiba bersaudara, "Aku istri Mitsuya."
Semuanya kaget bahkan Mitsuya juga ikut menjatuhkan rahangnya.
"T-taka-chan, kapan kau menikah?"
"Mitsuya.."
Mitsuya menghampiri (Name), "Hei (Name), mereka jadi salah paham."
"Aku tidak masalah kok." Balas (Name) nyengir.
"Bukan itu!"
"Mitsuya, ternyata kau diam-diam main dibelakang.." Seru Yuzuha.
"Aku bercanda kok hehe, hajimemashite! Aku (Full Name)!"
Mitsuya mendesah lega, untung saja (Name) bisa mengerti situasi.
"Tapi bercandanya serius." Lanjut (Name).
Oke, Mitsuya tidak bisa tenang.
"Ah ya, bagaimana kabar kalian?" Mitsuya mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
"Baik."
"Sangat baik Taka-chan!"
"Apanya yang baik, jadwal pemotretanmu bulan depan sangat padat. Jangan lupakan itu!"
Mitsuya terkekeh, "Mengurus Hakkai seperti mengurus anak kecil ya, Yuzuha?"
"Ya, dia keras kepala! Hakkai selalu meninggalkan jadwal pentingnya hanya untuk mampir di tempatmu." Kesal Yuzuha.
Disamping itu (Name) sesekali mengalihkan pandangannya pada Mitsuya dan Yuzuha bergantian, melihat mereka berbicara santai, dia jadi... ketempelan setan.
Dan berapi-api.
"Oh, Mitsuya! Gaun apa itu? Boleh ku lihat?" (Name) memotong obrolan ship Mitzuha.
"Oh itu, pesanan orang yang janji diambil besok." Mitsuya mendekati salah satu gaun dan membenarkan tampilannya.
Dalam otak (Name) terbesit ide yang luar binasa.
Ia menoleh ke arah Yuzuha yang asik dengan ponselnya sendiri. Wah, kesempatan yang bagus.
Gadis itu perlahan jalan mendekati Mitsuya, rencana dimulai, (Name) mulai sengaja membuat dirinya sendiri terpeleset dan berteriak.
"Kyahh!"
Seseorang menangkap dan menahan tubuhnya, sehingga (Name) tidak jadi jatuh.
"Mitsuya.." Batin (Name) doki doki.
Ngomong-ngomong matanya masih terpejam.
"(Name), kau baik-baik saja?" Tanya Mitsuya.
Tunggu, suara Mitsuya terdengar sedikit jauh.
(Name) membuka matanya dan melotot kaget sebab tahu Hakkai lah yang menahan tubuhnya.
Raut wajah Hakkai seperti tertekan, yah soalnya dia masih belum sepenuhnya terbiasa dengan perempuan kecuali kakaknya. Apalagi sampai berkontakan langsung seperti ini.
"Maaf!" (Name) buru-buru berdiri, "Terimakasih ya!"
(Name) sedikit memaksakan senyumnya pada Hakkai, dirinya berhasil membuat Hakkai salah tingkah grogi.
"Huh, gagal ya.." Gerutu (Name) dalam hati.
***
(Name) bosan, sebab daritadi ia hanya memandangi Mitsuya yang sibuk menggambar desain gaun baru.
Sesekali ia mendengus sebal mengingat idenya yang gagal.
"Oh ya, aku butuh model untuk mencoba pakaian baru." Celetuk Mitsuya.
Hakkai mulai bersemangat.
"Gaun pesta khusus wanita Hakkai, yakin?" Hakkai cemberut.
"Aku aku!!" (Name) unjuk diri.
"Yuzuha sedang keluar, yah nanti saja."
"Chotto! Aku! Aku mau!" (Name) sampai menggebrak meja kerja Mitsuya heboh.
Mitsuya memandangi tubuh (Name) dari atas sampai bawah.
"Eum.. sepertinya sizenya sama denganmu. Oke, gaunnya ada dibalik tirai tapi tunggu─" Ucapan Mitsuya terpotong sebab bunyi ponselnya. Dia mengisyaratkan (Name) untuk menunggunya selesai bertelepon.
Tapi (Name) tidak mengerti, gadis itu masuk ke ruang ganti untuk mencoba gaun yang dimaksud Mitsuya.
Beberapa menit kemudian, Mitsuya kembali namun dirinya tidak menemukan keberadaan Hakkai.
"Mungkin menyusul Yuzuha?"
Suara tirai dibuka, Mitsuya menoleh dan matanya melebar melihat (Name) yang berbalut gaun barunya.
"Bagaimana Mitsuya?" (Name) percaya diri.
Bukannya terpesona, Mitsuya malah membalalak panik dan segera menghampiri gadis itu.
"(Name).. kau?"
"Cantik."
Mitsuya tambah panik lagi.
"Aku belum selesai menjahitnya."
"Hah?"
"Sudah kubilang tunggu bukan, astaga."
(Name) memandangi gaunnya, "Tapi menurut ku sudah pas."
Namun, perkataannya berbanding terbalik dengan realita. Ketika (Name) mundur sedikit,
Krekk!!
Terengar bunyi robekan kain, (Name) memekik kaget begitu pula Mitsuya.
Bagian belakang gaun robek terbelah menjadi dua, dan perlahan gaun itu turun dari tubuh (Name).
"Ah!" (Name) kaget dan menutupi bagian atas tubuhnya dengan kedua tangan.
Sebab dalamannya kelihatan.
Jangan lupakan keberadaan Mitsuya yang tepat ada didepannya, pria itu langsung menutup mata. Padahal, terlambat. Dia melihat semuanya, secara tidak sengaja.
Wajah (Name) memanas, ia menyiapkan tinjunya dan dilayangkan ke pipi Mitsuya.
Bughh!!
"Hentai!"
Mitsuya sampai oleng ke belakang, tinju (Name) tenaganya tidak main-main berkat ajaran ayahanda Gojo.
Setelah kejadian memalukan itu, Shiba bersaudara baru saja pulang dari membeli makanan.
Mereka berdua kaget dengan keadaan Mitsuya yang telanjang dada duduk disofa.
"Taka-chan, apa yang terjadi?!" Panik Hakkai.
"Kau dicabuli?" Panik Yuzuha.
Mitsuya memijat pelipisnya pening.
"Bajuku dipakai (Name)."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top