9. Jangan Teriak, Kamu Berisik!
- - -
Setelah selesai membantu mama menyiapkan makan malam, aku langsung bergegas ke kamar untuk memanggil Mas Sehan. Tadi dia sedang mandi, pasti sekarang sudah selesai.
Tanpa mengetuk pintu kamar aku langsung masuk, betapa terkejutnya aku saat melihat Mas Sehan dalam keadaan shirtless, dia hanya mengenakan handuk sebatas pinggang.
Aku diam membeku sebelum akhirnya berteriak kencang. "Aaaaaa!" Oh my god mataku!
"Rivera jangan teriak, kamu berisik!" Mas Sehan datang menghampiriku lalu dia membekap mulutku yang masih berteriak dengan tangannya, aku hanya bisa melotot melihat tubuhnya yang berada dengan jarak yang sedekat ini denganku.
"Kenapa?" Mas Sehan menatapku heran.
Aku langsung memejamkan mataku dan menghempaskan tangannya yang masih menutup mulutku, "M-mas k-kenapa ga pake b-baju?" Saking gugupnya aku jadi gagap begini, pasti sekarang pipiku sudah semerah tomat, emang malu-maluin kamu Rivera! Mana Mas Sehan menggoda iman sekali, gila roti sobeknya sudah sama seperti aktor-aktor Korea yang sering aku lihat di drama.
"Saya baru selesai mandi."
"Ya aku juga tau, tapi kenapa gak pakai baju di kamar mandi aja sih?" Masih dengan mata tertutup aku menyahutinya, bikin hatiku deg-degan aja sih.
"Bajunya ketinggalan, kamu kenapa merem begitu?"
Perlahan-lahan aku mulai membuka mataku kembali, "Y-ya a-aku kan gak terbiasa liat orang ga p-pake b-baju kaya gitu," jawabku dengan terbata-bata lagi.
Dapat kulihat Mas Sehan tersenyum sekilas, seperti mengejek. "Mulai sekarang dibiasakan," ucapnya.
Hah? Aku melongo, apa aku tidak salah dengar? Maksud Mas Sehan apa coba? Maksudnya dia mau lebih sering nggak pakai baju di depanku gitu? Hiiih jangan sampe, bisa gila aku lama-lama liat roti sobeknya yang menggoda iman itu.
"Kenapa masih di sini? Kamu mau liat saya ganti baju ya?"
"Dih enggak ya!" Aku membelalakkan mataku padanya, langsung saja aku keluar dari sana, malu banget sumpah.
"Kalau udah selesai langsung aja ke dapur," teriakku padanya.
- - -
Saat ini aku sedang menonton televisi bersama mama dan adikku, Regina. Mas Sehan sendiri setelah makan malam tadi hanya mengobrol sedikit dengan mama lalu setelah itu dia langsung masuk kembali ke kamarku, katanya masih ada beberapa nilai mahasiswa yang belum dia periksa.
Aku sengaja berdiam lama-lama di ruang tengah menemani mama nonton televisi agar aku tidak berduaan saja dengan Mas Sehan di dalam kamar, walau kami serumah hanya tinggal berdua tetap saja aku gugup jika harus sekamar dengannya.
"Kamu nggak mau nemenin suamimu? Kasian tuh dia sendirian," ucap mama.
"Gak papa Ma, Mas Sehannya juga lagi kerja kok, nanti malah ganggu, aku masih mau nonton tipi lagi seru gitu tuh." Aku menatap televisi dengan antusias, seolah-olah aku sangat menyukai sinetron yang sekarang sedang mama dan Regina tonton, aslinya mah aku sama sekali tidak tertarik.
"Biasanya juga gak suka nonton sinetron, tontonan Kak Vera kan drakor." Regina menyeletuk membuat aku melotot padanya.
Nyebelin sekali kan adikku itu? Tidak bisa diajak kompromi sama sekali, aku kan tidak mau berduaan dengan Mas Sehan di dalam kamar, makanya betah diam di sini.
"Apa?" tanyanya menantang aku yang masih memelototinya.
"Sok tau kamu, siapa bilang aku suka nonton drakor aja? Aku juga suka film-film Indonesia." Kalau ada mama begini mana bisa kami ber lo-gue, yang ada pasti bakal kena marah, kata mama sesama saudara harus akur, ngomongnya juga harus sopan.
"Film kan bukan sinetron?" Bukannya diam Regina malah nyahut lagi, dia tuh emang suka cari gara-gara sama aku.
"Sama aja lah."
"Beda!"
"Sama!"
"Beda!''
Jadilah aku adu mulut dengan Regina, aku sudah lama tidak pulang ke rumah, sekalinya pulang malah diajak berantem gini, dia kangen berantem denganku atau apa? Ngeselin banget punya adik satu!
"Sudah jangan berantem, kayak anak kecil aja." Mama menegur kami berdua, "Vera kamu bikinin suamimu minum sana," suruh mama.
Aku sudah tidak bisa mencari alasan lagi, segera saja aku melaksanakan perintah mama dari pada nanti malah kena ceramah dadakan yang panjang lebar, ini gara-gara Regina sih!
- - -
Aku seneng deh dikasih semangat sama readers, walaupun cuma satu dua orang ya aku tetep seneng, makasih yaa udah mau baca cerita ini!♡
TBC...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top