03
AYOK SPAM KOMEN!
🍓🍓
Younghoon lagi-lagi menguap, matanya menatap sang fotografer dengan tajam. "Sampe kapan pemotretannya?" tanya Younghoon dengan ketus.
"Dibilangin dua baju lagi," kata sang fotografer bergaya metal itu. "dan kalo kamu nurut sama saya, pemotretan ini pasti selesai lebih cepat."
Mendengar jawaban fotografer itu, Younghoon hanya bisa mendengus kesal. "Saya enggak mau. Ngapain juga saya harus meluk dia? Ck ini tuh pemotretan untuk baju atau iklan aplikasi kencan?" tanya Younghoon sembari menunjuk model sekaligus aktris cantik yang menjadi teman pemotretannya kali ini, Jinsoul Indyra.
Younghoon emang enggak begitu suka kalo harus berpose mesra, kecuali itu memang dibutuhkan untuk drama, film, dan semacamnya. Masalahnya ini cuman pemotretan baju loh, ngapain kudu mesra?
DIPIKIR APAAN ELAH YOUNGHOON EMOSI JADINYA.
Iya sih Younghoon tau, yang ngeship dia sama Jinsoul cukup banyak karena dulu mereka pernah main bareng di drama. Ratingnya cukup tinggi, makannya shippernya bertebaran.
Tapi Younghoon enggak suka hal itu, dia emang enggak pernah suka dipasangin sama orang yang enggak dia suka.
Dan lagi, Younghoon takut Hana melihat pemotretan ini. Abis seinget Younghoon, Hana suka pakai baju dari merk Zinnia ini.
Kan ga lucu kalo Hana beli katalog terbarunya terus liat Younghoon foto sama Jinsoul, makin aja Hana ngehindarin Younghoon karena nyangka Younghoon dah ada yang punya.
Padahal sih itu mah Younghoon aja yang terlalu overthinking.
"Yaudah pose biasa aja, Kak," ucap Jinsoul pada sang fotografer. Sebenarnya sih sebelum Younghoon kesini Jinsoul request pose yang cukup mesra karena ini pemotretan baju couple, ya ga ada salahnya kan?
Lagian Younghoon itu ganteng, sedikit modus sama mantan lawan mainnya di Drama Wannabe enggak apa-apa mereun. Sayang aja respon Younghoon jauh dari perkiraan Jinsoul.
Boro-boro setuju, itu manusia nolak mentah-mentah. Malah dia ngambek dan ngacam ngebatalin kontrak kalo posenya mesra.
Anjing bener-bener emang si Younghoon ini.
Fotografer itu akhirnya mengangguk, yaudah lah kalo maunya gitu. Daripada ini pemotretan enggak kelar-kelar. Capek juga berurusan sama Younghoon dia.
"Yaudah, ganti baju kalian."
Pada akhirnya pemotretan yang dilaksanakan terlalu pagi ini selesai dengan kemenangan Younghoon. Lelaki bertubuh jangkung itu lantas menghampiri Juyeon, asisten pribadi yang merangkap sebagai bodyguardnya.
Jisoo enggak ada disini, toh Jisoo cuman ngurus Younghoon dibagian ngemanage jadwal, sama datang ke acara yang gede. Kalo cuman pemotretan gini mah Jisoo serahin ke Juyeon aja.
Lagian emang Juyeon emang dibutuhkan buat ngejaga Younghoon ketimbang Jisoo, kadang malah orang-orang nyangkanya manager Younghoon itu Juyeon bukan Jisoo.
Orang-orang mikir enggak mungkin Jisoo yang jadi istrinya Jinyoung itu manager artis, padahal alasan Jisoo jadi manager Younghoon itu biar gampang ngatur Younghoonnya.
Kalo Juyeon yang jadi manager, dia pasti udah sering dikibulin Younghoon, jadwal pasti berantakan dan enggak akan sesuai, Younghoon kabur-kaburan mulu.
"Ini minum dulu Hoon," Juyeon menyodorkan air mineral pada Younghoon yang baru duduk disampingnya.
Younghoon menerima botol air tesebut tentunya, "Thanks bro."
Karena umur Juyeon itu lebih muda dari Younghoon, jadi Younghoon lebih santai sama Juyeon. Malah beberapa orang ngiranya Juyeon sobatnya Younghoon. Orang yang gantengnya setara sama Younghoon agak aneh kalo disebut asisten pribadi, apalgi bodyguard.
Heran juga sih, ga ngerti Jisoo nemu dimana orang modelan Juyeon yang ganteng-ganteng mau dibabuin sama Younghoon. Padahal kalo diliat-liat, Juyeon bisa aja jadi kaya Younghoon.
"Urwell, habis ini kita makan dulu ya baru lanjut ke gedung Dalla buat syuting iklan Study Room."
"Oke," balas Younghoon tanpa mengalihkan matanya dari ponsel. Dia lagi ngeliatin snapgram temen-temennya. Ga ada yang seru sih, gitu-gitu aja.
Sampe atensi Younghoon terfokus pada snapgram Changmin, mantan adik kelasnya semasa SMA. 'Kok ada Hana?' pikir Younghoon bingung.
Lelaki itu sampai-sampai memutar berulang kali video yang cuman berdurasi 15 detik itu.
"Yeyy PKS dimulaii, wuhuww!" di video tersebut terdengar suara nyaring milik Changmin. Lalu lelaki yang memiliki leher panjang seperti jerapah itu lantas memutarkan ponselnya, sehingga terlihat teman-temannya.
Dan ada Hana diantara teman-teman seperguruannya, cuman lagi senyum senang dan dadah-dadah ke kamera.
Anjir, jelas lah Younghoon langsung nelpon Changmin, kaga pake ngechat karena takut lama.
Selama ini Younghoon emang taunya Hana jadi guru, tapi ga tau Hana ngajar dimana. Hana enggak pernah ngeliatin murid-muridnya pas pake seragam khusus sekolah, enggak pernah naro dimana lokasi dia ngajar, cuman ngeliatin karya muridnya pas praktek dan itupun bajunya bebas.
Untung aja telponnya tersambung. "H-halo Changmin."
"Halo Younghoon ma bro, apa kabar Kak? Tumbenan nih nelpon. Biasanya kan elo nelpon kalo ada reuni klub bolutangkis doang," cerocos Changmin seperti biasa. Mereka emang deket karena Younghoon satu eskul dengannya.
"Eum gua nelpon mau nanya sesuatu sama elo."
"Nanya apa?"
"Lo ngajar dimana?" tanya Younghoon, semoga Changmin ga mikir macem-macem.
"Di SMA Baswara, Hoon. Kenapa emang?"
"Ah enggak apa-apa. Makasih ya Min."
"Iya Hoon tapi--"
"Dah."
Bangke emang, Changmin masih kepo kenapa kakelnya nanya gitu eh malah dimatiin. Iya soalnya Younghoon langsung nyari profil SMA Baswara di google.
"Oh sekolah swasta ya. Segolongan Pelita Harapan versi rada lokal," ucap Younghoon pelan, lelaki itu lalu mencolek Juyeon. "Juy, mau nanya dong. Jadwal gua ada yang di SMA Baswara enggak?"
Juyeon segera melihat jadwal milik Younghoon, "SMA Baswara ya?" tangan besarnya Juyeon ngescroll layar tablet, mata elangnya fokus mencari nama SMA swasta itu.
Seinget Juyeon sih ada jadwal Younghoon jadi gueststar acara PKS di Salah satu SMA, cuman karena itu enggak hanya satu Juyeon tetep ga bisa langsung bilang iya.
"Gimana Juy?" Younghoon mengigit bibirnya. Harap-harap cemas dia, 'ada dong, please.'
"Ada, jadwalnya minggu depan hari kamis, lo jadi gueststar di PKS SMA Baswara."
Mendengar itu Younghoon enggak bisa menyembunyikan rasa senangnya. "Yes!" dia bahkan berseru sampe Juyeon bingung sendiri.
"Kenapa lo?"
"Enggak, seneng aja gua. Bentar lagi bakal ketemu temen lama."
Juyeon manggukan kepalanya, "Ohh." percaya aja dia tuh, padahal Younghoon seneng bukan perkara ketemu temen lama, dia seneng karena bisa ketemu Hana.
🍓🍓
Ini udah akhir semester, hampir semua siswa berbahagia dengan hal ini karena sebentar lagi mereka akan liburan selama 2 minggu.
Tapi enggak dengan Hana, dia masih disibukan urusan input nilai. Mana ada siswa yang nilainya di bawah KKM, ngebuatnya mikir gimana caranya biar ini anak ga dapet nilai dibawah KKM.
Maklum Hana guru baru, baru beberapa bulan malah jadi guru tetap di salah satu SMA swasta di ibu kota ini. Makannya dia ga bisa ngasih nilai kasih sayang.
"Yaudah suruh remedial aja Bu," saran salah satu guru senior yang Hana hormati, Wendy guru bahasa Inggris.
Wendy enggak senior amat, nyatanya dia seumuran kakaknya Hana, Suga. Tapi Hana menganggapnya senior karena Wendy lebih dahulu bekerja disini. WWendy juga orangnya baik banget, enggak ngebedain guru baru dan lama. Hana seneng pokoknya kalo ada dideket Wendy.
"Telat enggak sih? Sekarang kan lagi PKS bu?" tanya Hana. Dia sebenernya ga mau ngejar anak yang butuh nilai, pengennya anak aja yang ngejar dia.
Tapi sadar juga, dia pernah muda, kalo lagi pekan kreatifitas siswa gini mah pasti anaknya ga mau nemuin Hana. Apalagi Hana cuman guru Seni Rupa, pelajaran yang bukan jadi prioritas anak SMA.
"Enggak kok Bu, baru hari pertama," balas Wendy dengan baiknya. "lagian PKS kan bareng sama pekan remedial."
"Ah iya," Hana menganggukan kepalanya. "yaudah saya buat daftar anak yang sekiranya harus mengikuti remedial deh."
Hana kembali sibuk dengan masalah penginputan nilainya, soalnya Hana mau menikmati hari terakhir PKS dan enggak mau bergadang cuman karena mengurusi nilai anak-anak.
Gadang Hana harus sedikit bermanfaat, ngerjain commission misalnya, kan lumayan ngehasilin duit. Karena Hana sadar, dia enggak bisa bergantung hanya pada satu pekerjaan, dia harus mempunyai banyak pekerjaan lainnya agar kebutuhan--terutama urusan perut--bisa terpenuhi.
Gaji Hana bekerja di SMA Baswara memang enggak sedikit, tapi Hana sadar diri kalo dia boros dikala sedang strss, gofood mulu dia kalo stres. Makannya Hana nyari kerjaan sampingan lain, tapi kerjaan yang bisa dilakukan di apartemennya, salah satunya ya open commission art.
Pemilik nama pena Infinity_Ze ini emang cukup terkenal di instagram, cakupan pasarnya udah sampai luar.
Lagi asik-asiknya masukin nilai sambil ngedengerin lagu Feast, malah ada murid yang menghampirinya. "Siang Bu Hana."
Hana lantas melepaskan earphonenya, menatap salah satu muridnya yang kayanya sih masih kelas 11. Soalnya mukanya enggak keliatan stres. "Iya ada apa Junghwan?"
Hana enggak apal namanya, tapi kebetulan anak itu pake baju jersey bola yang ada namanya, jadi yah dia baca aja.
"Eum itu bu, saya mau konsultasi masalah tari," kata anak bernama Junghwan itu dengan wajah memerah.
Ini anak kepanasan apa gimana? Padahal ruang guru acnya nyala.
Hana jelas menatapnya bingung. "Eung emang Pak Changmin enggak ada?" soalnya setau Hana kalo masalah tari mah konsulnya sama Changmin.
Hana mah ngurus seni rupa doang. Astaga, kenapa ada yang salah lapak?! Mau dimarahin takut mewek.
Anak itu nampak memainkan jarinya, "Eum itu," Junghwan sepertinya kebingungan sendiri.
"Pak Changmin ada di ruangan sebelah kok," Eunwoo tiba-tiba aja menghampirinya, guru Matematika yang semula cuman nguping pembicaraan Hana dan Junghwan akhirnya ngomong juga. "coba kesana aja."
"Eh Pak Eunwoo, selamat siang Pak," sapa Hana dengan sopan. Iya dong harus sopan, lelaki bernama lengkap Eunwoo Satya Baswara itu adalah anak dari pemilik SMA Baswara.
Lelaki itu juga membantu Hana untuk bekerja disini, mungkin kalo enggak ada Eunwoo Hana masih luntang-lantung ga jelas.
Yah ada untungnya sih kenal baik sama Eunwoo dari masa syuting series Kisah Kasih di SMA.
"Siang juga bu Hana," balas Eunwoo sembari tersenyum. Membuat Junghwan sebal sendiri. Aelah kenapa saingannya seberat ini?
Mana keliatannya rumor kalo Eunwoo enggak suka Hana deketan sama murid cowok itu bener. Lelaki itu malah merangkul tubuh Hana, lalu menatap Junghwan. "Jadi ... Mau Bapak anter buat ketemu Pak Changmin?"
"Ah enggak usah Pak, saya pergi sendiri aja. Permisi Pak, Bu," Junghwan akhirnya keluar dari ruang guru dengan wajah masamnya.
Eunwoo tersenyum penuh kemenangan. "Dasar anak jaman sekarang, masih kecil udah modus. Mentang-mentang kamu mantan artis."
Hana sedikit terkekeh. "Enggak ngaruh sebenarnya sih, Pak."
"Astaga Hana, kalo berdua sama gua panggilnya jangan Bapak dong, gua enggak setua Pak Shindong ya," ujar Eunwoo sembari memanyunkan bibirnya. "jangan terlalu formal juga."
"Ini sekolah, Pak. Saya hanya menjalankan peran. Lagian enggak mungkin saya ngomong yang aneh-aneh sama anak pemilik sekolah ini."
"Ck dasar," Eunwoo mencubit pipi Hana. "yaudah ayo keluar biar lo ngomongnya ga formal lagi."
"Kerjaan saya belum selesai--"
"Nanti aja kerjainnya, sekarang keluar dulu yu temenin gua makan, lo juga belum makan siang kan? Denger-denger KFC ada promo."
Iya sih, Hana belum makan siang, daritadi perutnya berdisko ria pula. Hana akhirnya menyetujui ajakan Eunwoo setelah mematikan komputernya. "Oke."
"Yeyy ayo!" waktu terasa terhenti ketika Eunwoo menunjukan senyuman lebarnya, lelaki berwajah manis itu sekilas terlihat seperti Younghoon.
Ah elah, kenapa juga Hana harus kepikiran Younghoon, kaya yang enggak bisa move on aja?
'Udah jangan mikirin Younghoon, tu orang ga akan mikirin elo, Han.'
Padahal Hana ga tau aja, tiap malem pikiran Younghoon dipenuhi oleh dirinya.
...
Hayo kira-kira saingan pangeran Younghoon yang mana ya?
Atas atau bawah
Maapin ya abis nonton generation Z malah mikir keknya Juyeon cocok jadi bodyguard atau babunya Younghoon wkwk.
Sroll lagi, aku double update ^ω^
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top