43 - Rania Hilang

Tim building di Bandung yang rupanya hanya dua orang, semuanya laki-laki, menyewa satu rumah petak untuk mereka tinggali selama proses pembangunan gudang baru. Mereka menyambut Edas dengan baik, meski masih bingung dengan penambahan tenaga dari staf promosi yang agaknya tidak terlalu diperlukan. Namun, apa pun itu, mereka hanya menjalankan perintah. Tidak ada pilihan kecuali berusaha membangun keakraban secepat mungkin. Mereka akan tinggal seatap untuk waktu yang belum bisa ditentukan.

Edas bersyukur dapat kamar sendiri, meski isinya hanya tempat tidur dan satu lemari kecil setinggi dada orang dewasa. Ini lebih dari cukup untuk seseorang yang sedang diusir.

Edas meletakkan tasnya di samping lemari, sama sekali belum tergerak untuk langsung menatanya ke dalam lemari itu. Dia bergeser sedikit dan langsung menjatuhkan diri di tempat tidur. Hanya sekian detik dari posisi telentangnya, ponselnya menerima panggilan masuk. Rupanya dari Ali.

"Kenapa, udah kangen?" Edas menahan tawa. Setidaknya Tuhan masih menitipkan orang seperti Ali di tengah semua ketidakpastian ini.

"Ih, geli banget!" Edas bisa membayangkan Ali sedang bergidik di seberang sana. "Cuma mau cek posisi."

"Udah nyampe, nih."

"Gimana?"

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini cuma cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca. Atau langsung ketik judul cerita juga boleh.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top