41 - Masa Lalu Punya Ruangnya Sendiri
Pekerjaan Edas dan Firda rampung sekitar pukul tiga sore. Namun sebelum pulang, Firda minta ditemani mampir sebentar ke toko pernak-pernik.
"Mau nyari apa, sih?" tanya Edas saat mereka sudah berada di dalam toko tersebut.
"Sesuatu yang lucu buat dipajang di kamar, biar ada suasana baru dikit," jawab Firda sambil memperhatikan barang-barang di rak yang mereka lewati.
Edas ber-o tanpa suara. Dia ikut melihat-lihat dan memilih tidak bertanya apa-apa lagi.
"Ini lucu nggak?"
Edas sontak berhenti dan menoleh saat Firda menunjukkan hiasan dinding berbentuk bintang. Sebenarnya salah besar minta pendapat seorang Edas untuk hal receh begini, tapi kali ini Edas memilih bersikap kooperatif.
Lelaki berbadan tegap itu mengamati benda yang ditunjukkan sambil pura-pura menimbang.
"Bagus, kok," putusnya kemudian.
"Aku ambil kalo gitu." Firda tampak riang, lalu lanjut melihat-lihat barang di sekelilingnya.
"Emang sepenting itu ya, pernak-pernik ginian buat cewek."
"Balik ke pribadi masing-masing, sih. Kalau aku lumayan ampuh buat balikin mood setelah capek kerja seharian." Tiba-tiba Firda berhenti dan berbalik ke arah Edas. "Eh, gimana kalau kamu beliin sesuatu buat Bu Rania?"
Edas langsung menggeleng kuat-kuat. "Nggak, ah. Ngapain coba?"
"Biar hubungan kalian ada kemajuan."
"Ngarang!" Edas tertawa. "Hubungan apa sih, yang perlu dimajuin?"
"Nggak usah malu-malu kayak anak SMA gitu. Gerak-gerik kalian kebaca banget, kali."
"Sumpah, Fir, kami nggak ada apa-apa."
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini cuma cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:
* KBM App
* KaryaKarsa
Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca. Atau langsung ketik judul cerita juga boleh.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top