Meski sudah yakin ingin membantu Paman Salvador, tetap saja masih terjadi pergolakan sengit di benak Edas. Tentu saja. Sakit hati memang membuat hidupnya tidak beraturan, tapi tiba-tiba jadi pembunuh bayaran adalah perkara berbeda. Dipikir dari sudut mana pun rasanya tetap saja mengerikan.

Akan tetapi, Edas mungkin saja sudah mati membeku kalau saja malam itu Paman Salvador tidak keluar untuk menolongnya. Dia masih bisa bernapas hingga detik ini berkat kebaikan lelaki itu. Bagaimana bisa Edas diam saja dan membiarkan Paman Salvador kehilangan harta paling berharganya sementara solusi sudah ada di depan mata?

Hanya ada satu Paman Salvador di dunia ini, Edas tidak akan menemukannya di belahan bumi mana pun lagi. Edas harus menolongnya.

Malam itu Edas tidak ada jadwal bertarung. Dia ke arena khusus untuk menemui lelaki berpakaian serba hitam itu dan menerima tawarannya. Dengan satu syarat, Edas hanya bersedia menjalankan tugas jika targetnya adalah orang-orang yang berkhianat dalam hubungan, atau orang-orang yang menelentarkan keluarganya demi kesenangan pribadi. Lebih tepatnya, dia hanya ingin menghabisi orang-orang yang setipe dengan ayahnya.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini cuma cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca. Atau langsung ketik judul cerita juga boleh.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏