"Ternyata benar-benar kamu." Tio tersenyum tipis, senyum yang semakin membuat Edas bingung. "Tadinya masih belum yakin. Muka kadang ada miripnya, kan?"

Selama sekian detik mulut Edas terbuka, tapi tak mampu melahirkan suara apa pun.

"Sekaget itu." Tio tertawa. "Santai saja, Das." Dia menepuk pundak Edas.

"Om?" Edas masih berusaha mencerna. Om Tio pasti bukan asal tebak, dan bila sudah menyangkut soal Meksiko, besar kemungkinan dia lebih dari sekadar tahu.

Di Meksiko saja hanya segilintir orang yang tahu perihal profesi haram yang dijalani Edas. Di sini, Edas belum pernah cerita ke siapa pun selain Pak Yudian. Namun, ada apa dengan Om Tio?

"Bagaimana bisa?"

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini cuma cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca. Atau langsung ketik judul cerita juga boleh.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏