14 - Sentuhan Pertama

"Selamat pagi, Das," sapa Yudian dengan ramah seperti biasanya.

"Pagi, Pak." Edas membalas sapaan tuan rumah sambil mendekat ke arah meja makan.

"Semalam tidur jam berapa?"

Edas menarik kursi untuk duduk. "Subuh baru masuk, Pak. Keasyikan ngobrol sama satpam." Semalam setelah selesai di ruang kontrol dia memang keluar lagi ke pos satpam. Dia berbagi sedikit trik untuk menghadapi penjahat.

"Masih ngantuk banget, dong."

Edas nyengir. "Udah biasa, Pak." Aslinya, dia memang masih sangat ngantuk. Perasaan baru beberapa saat terlelap ketika Rania menggedor pintu kamarnya untuk mengajak sarapan bareng. Pasti disuruh Pak Yudian. Kentara dari caranya memanggil yang tidak ikhlas sama sekali.

"Sayang, hari ini kamu berangkat bareng Edas aja, ya."

Rania nyaris tersedak susu hangat yang sedang ditenguknya. "Loh, kok?"

"Biar praktis aja. Edas kurang tidur tuh, kasihan kalau harus panas-panasan bawa motor."

"Papa aja yang bareng dia."

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini cuma cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca. Atau langsung ketik judul cerita juga boleh.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top