°23° [Penyerangan pertama]
"Oke.. kita mulai"
---
Penyerangan dimulai dengan serangan tiba-tiba dari pihak kerajaan pada lantai paling atas.
"ARKH-?!"
Henry yang kebetulan ada disana terkena serangan itu. Setelah pengeboman terjadi di lantai dua , para pihak royal knight berkumpul di lantai pertama.
"Sepertinya mereka menyerang kita. Maka- ayo kita cari IV" , perintah marvel.
Mereka semua pun berpencar.
Nelson bersama Samsul.
Kaela bersama Alesia.
Zifa bersama Labrador.
FS , NE dan Kevin pergi bersama.
Sementara Marvel menunggu di ruangan tengah.
Sementara para pion nya bertarung , marvel pergi ke kamarnya.
---
Pov marvel
Disebuah ruangan , hanya ada aku didepan sebuah cermin..
Cermin itu Memperlihatkan bayang diriku.
"Siapa kamu ?" , gumamnya.
"Siapa aku ?" , jawabku.
Dia memperlihatkan wajah menyedihkan dari diriku.
"Ini aneh ... Aku semakin gila" , ujar bayangan ku.
Aku menatap wajah menyedihkan itu. Aku tertawa kecil dan tersenyum.
"Feel it , you won't believe. It's how it feels to be like me in that Necklace..~" , jawabku.
Aku merasa puas akan ini.
"Jika kau ingin bebas , tunggulah saat aku menemuka korban baru"
"Apa ? Tunggu- JANGAN ! JANGAN !!!'
Aku pergi dari ruangan itu. Tak memperdulikan perkataannya.
----
[Disisi kaela dan Alesia]
"Kita cuma harus cari IV kan ?" , malas kaela.
"Ya" , jawab Alesia singkat.
Ditengah perjalanan , mereka bertemu Kairo dan Raja Malik.
"Ah~ Halo , Mika (≧▽≦)" , sapa Kairo.
'Mika ? Mika sapa ?' , batin Alesia bingung.
"Raja Malik ? Ah- apa kabar , Yang Mulia ?~" , gumam Alesia.
Kaela hanya diam dibelakang sambil menyiapkan siletnya.
Alesia membuka lengan bajunya dan membuat sebuah pistol dari perban pada lengannya.
"Eh ? Jangan main kasar dong (ㆁωㆁ). Kita yang cowok kan ga en-"
Bugh !
Kaela berhasil menendang perut Kairo dengan keras mengakibatkan terpentalnya lelaki itu.
Tepat disamping raja Malik , Malik hampir saja ingin memenggal kepala kaela , tetapi dihentikan oleh alesia.
Alesia membuat katana dan mengarahkan nya ke leher Malik.
"Huh.. kau berkembang. Tetapi ingatlah , aku rajamu !!!" , teriak Malik.
Tatapan tajam Malik dibalas juga dengan tatapan serius Alesia.
Kaela maju menyerang Kairo.
Saat ia ingin menusuk Kairo, tangannya dapat ditangkap dan digenggam erat.
Kairo mengangkat kaela menggunakan tangannya dan melempar gadis berusia 21 tahun (?) itu.
Kaela jatuh dan mengalir lah cairan merah kental dari mulutnya.
"Huh.. aku tak percaya kau akan melawanku lagi" , gumam kaela sambil menyeka darah dimulutnya.
Kairo kini maju dengan wajah serius. Mata kirinya terbuka memperlihatkan mata dengan penuh warna putih.
"Ah ! Kau mulai serius rupanya ?! Pangeran !" , teriak kaela tegas.
Kaela mengeluarkan ekor dan tanduknya. Diikuti Kairo mengeluarkan halo dan sayapnya.
Dentuman antar senjata terdengar nyaring dan sangat jelas di ruangan itu.
Sementara kaela melawan Kairo , Alesia masih bergelut pedang dengan Malik.
"Kalah lah , jack !!!"
"Tak akan , ace"
---
Disisi Samsul dan Nelson...
"Hoam... Aku mengantuk" , ujar Nelson sambil menunggangi panda besar merahnya.
"Lebih baik kau ikut berjalan saja. Dari pada ngantuk ya kan ?" , gumam Samsul.
Seolah tak acuh , Nelson memalingkan wajah.
"Hm ?"
Nelson memperhatikan jendela disampingnya. Ia merasa ada yang aneh.
"Hey , sul. Bisa tunggu dulu ? Ada yang ingin ku cek" , ucap Nelson sambil turun dari panda raksasanya itu.
Samsul hanya memiringkan kepala dan memperhatikan.
Nelson semakin dekat dengan jendela itu. Dan..
Prang !
Kaca itu pecah dengan memperlihatkan Via bersama Lily.
Lily dalam mode Kelly beserta via yang menungganginya.
"Ugh.. kau berat , kak" , keluh Lily dalam bentuk manusia nya.
"Enak aja" , balas via.
Nelson sempat terkena goresan kaca dan juga terjatuh ditempat yang sama. Mengakibatkan tangannya tertusuk banyak pecahan kaca kecil.
Samsul bersedia mengenakan topengnya.
Panda Nelson juga dengan sigap menarik Nelson dari situ.
Nelson berdiri dan memegangi tangannya yang terluka.
"Oh my~ ternyata kau Nona Heart generasi kedua.." , sapa nelson.
"Nelson.." - via.
Lily tak tinggal diam dan mengeluarkan taring serta cakarnya. Lily bersiap menyerang Samsul.
Samsul berlindung di belakang nelson. Jika dia menggunakan sihirnya yang sekarang , maka identitas nya akan ketahuan. Maka Samsul harus menunggu untuk mengisi energi agar petirnya berubahenjadi biru.
"Nel , aku butuh waktu untuk membuka sihir tingkat dua ku.. tolong ulur waktu" , bisik Samsul.
Nelson mengangguk dengan senyum licik diwajahnya.
Ia mengeluarkan 5 bola merah kecil dan melemparnya. Mengeluarkan 2 serigala ganas , 1 panda , dan 2 kucing ganas.
"Bersiaplah~ shhh"
Nelson meringis akan lukanya yang semakin parah. "Argh- harusnya aku tak mendekat-!"
Via mengayunkan pedangnya dengan lihai.
Kobaran api mengiringi setiap serangannya. Sepasang netra indah itu menatap tajam lawannya.
Sama seperti via , Lily juga berusaha menyerang Samsul. Tetapi Samsul terus menghindar.
Sesekali topeng Samsul tergores cakar milik Lily.
"Tch.." , keluhnya.
Lily semakin semangat. Mata yang awalnya berwarna biru terang kini menjadi merah.
Via menyadarinya dan langsung melihat ke arah luar jendela.
"Oh s**t.. bloodmoon..." , Panik via.
Nelson tentu juga melihat bulan serta langit yang kian memerah itu. Ia juga panik sekarang. Serigalanya pasti akan menyerang habis-habisan tak peduli siapapun itu.
Keduanya dengan serentak berbalik kearah Samsul yang dengan susah payah menghindari semua hewan itu.
Hewan-hewan yang dikeluarkan Nelson menghilang akibat gigitan ganas dari serigalanya. Lily juga kian mengganas dengan ekor , telinga dan mata nya yang memerah.
Via mengayunkan pedangnya untuk memotong gelang Lily tapi tak berhasil.
Ia terus mencoba hingga-
Am !
"ARGHHH !??"
Lily menggigit tangan via hingga berdarah.
Asalkannkalian tahu , legenda mengatakan jika racun pada gigi Kelly merupakan racun terkuat ketiga didunia ini.
"*Cough *Cough"
Via mengalami batuk darah. Oh good , let the drama begin..
Nelson juga panik setengah mati saat ditatap tajam hewan-hewan nya beserta gadis pendek itu. Nelson mundur beberapa langkah dan..
"Aurgh ! Aurgh ! Grrr"
Tepat saat serigalanya ingin menyerangnya , Samsul sudah berada didepannya untuk melindunginya.
Tapi ... Sayangnya.. Samsul harus terluka dibagian punggung.
"Tch.. serigala nakal"
Ditengah-tengah lukanya , ia masih sempat menyerang serigala itu dan membuatnya menghilang.
Entah mengapa juga , Samsul menyetrum Lily agar pingsan.
"A-a... S-sul ? Bertahan lah ! Kau kehilangan banyak darah !" , teriak Nelson panik.
Jika Samsul mati , dia bisa saja ikut mati. Marvel akan marah jika ia tahu akan hal ini.
"Jadi , kami benar. Dia.. Samsul kan ?" , ujar via yang kini bersender didinding.
"Haha , ya. Aku Samsul.. dan , soal Kelly.. racunnya akan menghilang dalam 2 jam. Berhenti bergerak. Jika kau bergerak , itu sama saja bu**uh d**I" , pesan Samsul sebelum pingsan.
Via juga pingsan akibat kelelahan.
Nelson hanya diam merasa pernah mengalami ini sebelumnya.
Dibalik dinding , Calvin bersama marvel mengintip.
"Calvin" , panggil marvel.
"Ya ?" , responnya.
"Saat labra , FS , NE dan kaela jatuh , mulai lah" , ujar Marvel.
"Dengan senang hati~" , ujarnya penuh senyum.
Calvin mengikat rambutnya. Ia berjalan menuju balkon. Diikuti Marvel yang juga berjalan ke balkon.
"Dunia ini hancur ya ?" , gumam Calvin.
"Manusia disana ... Adalah manusia-manusia yang tak memiliki perasaan" , sambungnya lagi.
"Ah ya , vel. Kau belum member tahuku soal matamu dan rambutmu yang menghitam itu" , tanyanya.
Marvel hanya menatapnya balik dan tersenyum.
"Seperti apa aku terlihat ?" , tanya Marvel.
"Kau seperti seorang emo" , ledek Calvin.
"No , I am not >:( !" , marah marvel.
"Of course you are XD" , ledek Calvin lagi.
"No , I'm not !"
"Yes , you are"
"Listen here you mf ! You are the one who emo alright !? You being an emo person just caused by ur little gf , bruh" , protes balik marvel.
(Translation:
"Tidak aku bukan >:( !" , marah marvel.
"Tentu itu kau XD" , ledek Calvin lagi.
"Tidak , aku bukan !"
"Ya , itu kau"
"Dengarlah kemari kau ###### ! Kau lah yang emo ok ?! Kau menjadi emo hanya gegara pacarmu !" , protes balik marvel)
"Oke oke.. maaf" , ujar Calvin.
"Hei , vel. Apa kau merasa cintamu tertolak ?" , tanyanya.
"Ehm.. yeah , tapi itu dulu. Sekarang , aku tak memikirkan percintaan lagi. Aku muak" , jawab marvel.
"Haha , kau berbohong. Kau masih mencintainya.. sama seperti ku dan Lia" , ujar Calvin.
Angin dengan bebas memainkan rambut dua orang di balkon itu.
Suasana yang tenang diatas dan rusuh di bawah seperti merupakan hal biasa. Kedua manusia ini tak memiliki perasaan.
"Tahu aja. Tapi ya.. jangan dipikirin terlalu lama.. ntar stress" , jawab marvel.
"Strass stress strass stress , Halah sok ngasih saran ! Padahal kau yang paling stress disini !" , protes Calvin.
"Terserah ┐( ˘_˘)┌" , ujar Marvel lalu pergi.
[Bersambung]
Uih~
Mulai kelihatan mau tamat nih~ (?)
Sebelumnya , kae ngingetin kalo cerita ini dibuat sebelum Vifan Movie 2..
Jadi end dari book ini belum tentu sama dengan end dari movienya.
Jika sejauh ini ada salah kata dari kae , kae minta maaf sekali 🙏
Kae akhir-akhir ini ga bisa up banyak karena sibuk.. maaf ya :(
Sekian ,
Terima kasih :)
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏
(Salam toleransi bagi yang non-muslim)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top