°22° [Menyusun rencana]
Kali ini mereka semua mempertimbangkan akan ucapan orang random yang datang barusan.
"Tck.. Kepalaku sakit" , keluh Raja Ayon.
"Aku juga mengantuk..." , gumam Gizan.
Gizan mengalihkan pandangannya kearah jam. Terlihat jarum jam menunjukkan pukul 23.43. Yang berarti ini sudah hampir tengah malam.
"Hm... Apa kalian tak merasa aneh ?" , heran Rafel.
"Maksud ?" , sahut Pepey.
"Orang itu awalnya bicara bahwa kau dulu yang membela mereka berdua. Lalu ia beralih bilang , tolong aku dan Marvel. Yang berarti , maksud awalnya adalah Samsul dan Marvel. Tapi kenapa beralih jadi 'aku' ?" , jelas Rafel.
"Iya juga. Aku juga mikirnya begitu" , ujar Pepey.
Pepey beralih pada genah dan azre. Tetapi hanya disuguhkan pemandangan genah yang tidur bersandar di pundak azre. Sementara azre juga hanya merenung.
Pepey memanggil-manggil nama Azre tetapi tak ada jawaban. Akhirnya , ia membiarkan situasi Azre.
"Ahk- aku tahu maksudnya.. tetapi- maaf sebelumnya Pepey. Orang itu adalah... Samsul" , gumam Rafel.
Ia melanjutkan perkataan nya , "Samsul telah dicuci otak oleh suatu sihir berwujud. Kenapa sihir ? Karena jika orang , hal ini bisa dipatahkan. Tetapi jika sihir berwujud , itu tak mudah. Kita harus bunuh tuan utama nya atau wujud utama dari sihir itu".
"Dan jika diperhatikan lagi , mata orang itu berwarna biru gelap dengan salah satu mata tercampur warna ungu. Yang berarti tak lain tak bukan , marvellah wujudnya. Warna ungu lengkap dengan marvel" , ucap Malik.
"Dari mana kau tahu , wahai calon pembunuh adikku (눈‸눈)?" , tanya pepey.
"Kau ingat apa warna bunga kesukaan Marvel? Ungu. Warna rambut ? Ungu. Julukan ? Ubi ungu. Mau apalagi ?" , jawab Malik.
Pepey hanya cengengesan mendengar jawaban Malik.
Malik menatap kembali pedangnya. Ia mengingat momen-momen nya bersama marvel. Ia teringat senyuman-senyuman nyeleneh dari anak itu.
Tawa nya membuat hati raja itu terikat rasa rindu.
Perlahan , air mata turun membasahi pipi nya.
"R-raja Malik ? Kau.. menangis ?" , tanya via.
Malik tersadar dan menyeka air mata yang membasahi pipinya.
"Ah ? Tidak.. maaf-" , ujar nya pelan.
GM berdiri dari tahtanya. "Mari mulai susun rencana".
"Haruskah malam-malam begini , dasar pak tua ?" , keluh Pepey.
"Semakin cepat semakin baik" , gumam GM.
Gm menatap serius orang-orang disana.
"Menurutku , musuh akan menyerang mulai dari luar. Tapi jika menyerang langsung ke target utama , ada kemungkinan mereka akan mulai pada gedung senjata atau menghabisi para prajurit. Jadi , strategi kita adalah.. cabik dan buang"
"Kita akan menyerang sekali dan mundur. Kita akan mulai serang esok pagi. Lalu mundur saat matahari terbenam. Ingat untuk langsung lari. Jangan kemana-mana " , perintahnya.
Namun ...
Mereka lupa.
Siapa yang ada disana.
[Bersambung]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top