9
YERI POV
Gakboleh Sidersss!!!
Semenjak Insiden dimana Jungkook mengantarkan Dokter Kang Mina Pulang, Kini Jungkook tak lagi banyak menghabiskan waktu denganku. Entah kenapa.
Tapi kurasa ini Bukanlah hal yang wajar. Karena Baru kali ini Jungkook tidak ada waktu bersamaku, Biasanya lelaki itu Akan ada disampingku setiap Menit maupun detik-nya. Ini hal langka yang pernah ada.
Memang terdengar aneh, namun Mau bagaimana lagi. Ini sudah terjadi dan lagi pula aku juga tak mengharapkan ia akan kembali disini, Besamaku.
Lebih baik aku nikmati saja Hariku tanpa adanya Jeon Jungkook disisi-ku, Yah siapa tahu kesempatan emas ini akan menghilang dikemudian hari.
"Nyonya Jeon, Anda disuruh keluar." Salah satu Maid datang tanpa mengetuk pintu, sangat tak sopan. Namun aku tak mau memarahinya, karena kulihat maid ini tengah terburu-buru.
Aku mengelus perutku yang sedikit membuncit.
"Ada apa?." Tanyaku pada maid yang Terdiam, lalu Menggeleng pelan.
Oh yah, Mungkin Jungkook ingin Merubah hariku lagi. Katakan kalau ia akan mengganggu hari-ku lagi. Itu pasti sangat menyebalkan.
Aku diam setelah Maid yang tadi Berbicara padaku langsung masuk kedalam kamar mandi, untuk Membersihkannya.
Dengan nafas yang teratur aku langsung melangkah menuju tempat yang maid itu maksud. Aku Mengeritkan alisku saat kulihat Jungkook berdiri dengan seorang gadis.
Berpakaian ketat dan bertubuh bak gitar suling. Aku heran dan penasaran.
Kali ini wanita itu siapa? Apa wanita itu penyebab Jungkook jarang sekali bersamaku?
"Ah, Yerim. Kemarilah sayang." Aku memutar bola mataku malas, dia Membawa wanitanya? Dan memanggilku 'sayang' apa itu tidak pantas jika kusebut dengan nama player?
Dengan malas aku pun melangkah mendekati Jungkook dan Juga wanita itu. Aku Belum tahu wajah wanita itu karena sendari tadi wajahnya membelakangi-ku.
Ah, semakin mengundang rasa penasaranku saja.
"Selamat malam Yerim." Aku melebarkan mataku.
Astaga wanita ini Kukira siapa, Ternyata Dia adalah Dokter Kang Mina. Aku sampai pangling melihat Penampilannya yang seperti ini.
Kenapa Mina lebih pantas jadi model? Dari pada dokter?
"Aku akan memeriksa Jenis kelamin kandunganmu, yah." Kata Mina dengan mata yang menyipit.
Jungkook tersenyum simpul sembari Mengangguk kepadaku. Cih, Pasti setelah urusan Mina selesai denganku Jungkook akan langsung membawa wanita itu Pergi Kencan.
Lihat saja pakaianya yang sudah rapih.
"Aku menurut saja." Kataku, dan langsung saja duduk dihadapan Jungkook, Tepatnya berseberangan dengan lelaki itu.
Aku tidak menatap Jungkook, namun aku tahu jika lelaki itu kini tengah meneliti wajahku.
Mengapa sih dia intens sekali?
"Kita mulai yah." Kata Mina yang tak sama sekali aku jawab.
Mina menghela nafasnya sebelum ia mulai. Kulihat gurat wajah Mina yang sedang memeriksa perutku dengan alat yang kini dipegangnya.
Jungkook Juga nampaknya sangat serius, ikut memperhatikan tangan Mina yang begitu telaten mengelus perutku. Serta begitu lihai dengan alat yang membantunya mencari tahu kelamin dari janin-ku.
"Tuan Jeon, Bisa kita bicara berdua sebentar?." Aku mengerutkan alisku, ada apa? Memang sudah selesai memeriksanya yah?
Tetapi aku ingin tahu juga jenis kelamin anakku.
"Ah mari Mina-sshi." Jungkook mempersilahkan Mina untuk mendahuluinya.
Aku tidak mengerti, kenapa gurat wajah Mina sangat aneh? Aku benar-benar sangat cemas. Bagaimana jika ada apa-apa?
"Yerim. Kau sebaiknya masuk kamar, aku akan bersama Mina untuk melihat hasil tes-nya." Jungkook mengusap rambutku.
Dan jangan lupakan tentang kebiasaan ya.
Cup
Tepat di pipiku.
*****
"Sesuai dengan hasil yang tadi aku periksa. Ternyata isi kandungan Yerim bukanlah yang Tuan harapkan." Mina menarik nafasnya dalam. Ia sebenarnya takut mengatan ini pada Jungkook. Namun dia juga harus, kalau ia tidak ingin jika disebut tidak profesional.
"Maksudmu dia perempuan?."
"Tepat sekali Tuan Jeon, maafkan aku. Tetapi itu benar apa adanya." Kata Mina menundukkan kepalanya, ingatan dimana semua orang didalam rumah ini menganggap kalau Jungkook adalah Lelaki kejam langsung Tergiang diotak Mina.
Oh tuhan Mina sangat takut.
Apalagi saat malam saat ia diminta untuk memeriksa apakah Yerim atau tidak. Disitu Mina diancam oleh Jungkook.
Sebenarnya Tujuan Jungkook mengajak Mina pulang, bukan karena Lelaki itu benar-benar merasa khawatir jika Mina dijalan ditikam oleh Hewan. Justru Jungkook ada Tujuan lain.
Yaitu mengancam mina agar tidak memberitahu kepada semua orang bahwa Jungkook bertempat disini.
Mungkin orang-orang tidak atau belum mengenal Jungkook. Tetapi mereka pasti sudah tahu dengan wajahnya. Lelaki itu menyamar menjadi lelaki baik dikota.
Makanya Jungkook tidak ingin rahasia dirinya terbongkar, kalau ia sebenarnya adalah Mafia.
Dan itu pasti akan Berdampak pada kehidupannya kedepan. Jungkook tidak ingin itu terjadi.
Jika bisa Jungkook ingin sekali menjadikan mina sebagai tahanan. Agar dirumah besar nya ini ada Dokter, namun Jungkook tetap manusia yang memiliki perasaan ia tidak tega menjerat Mina yang Menjadi tulang punggung keluarganya.
"Besok lakukan operasi kecil, buang anak itu!." Tegas Jungkook tanpa fikir panjang.
****
Aku Berjalan kesana kemari mencari tahu sebenarnya ada apa diluar sana? Kenapa aku merasa ada hal yang aneh disini.
Jungkook terlihat menyembunyikan sesuatu dariku, terlihat saat ia mengeritkan dahinya sambil berjalan, dan saat melihatku ia Mencoba untuk tetap tenang. Dan tersenyum.
Aku menggelengkan kepalaku membuang jauh firasat buruk. Aku langsung menghampiri Jungkook.
"Ada apa?." Tanyaku padanya yang masih tersenyum.
Ia menggelengkan kepalanya.
"Aku merindukanmu, Yerim." Aku menengguk salivaku, bahkan disaat keadaan yang membuatku cemas. Ia masih senang menggoda?
Oh astaga, ada juga yah Lelaki seperti ini.
"Aku serius Jeon. Apa Anakku lelaki?." Yah Kuharap begitu, karena kutahu bahwa Jungkook sangat menginginkan anak lelaki.
Tanpa aku ketahui alasanya, tetapi lelaki itu memang benar-benar meginginkan anak lelaki.
Jungkook mendengus.
"Hm, Dia perempuan." Kata Jungkook tersenyum.
Dia biasa saja? Kukira dia akan macam-macam saat kudengar bahwa anak ini perempuan. Kukira Jungkook tak menyukainya.
Namun itu seperti tak berpengaruh untuknya.
"Yerim."
Aku meliriknya, dia nampak serius.
Yah kali ini ada apa lagi?
"Besok kita lakukan operasi kecil-kecilan yah." Katanya sembari menggenggam kedua tanganku. Menariknya mendekat kebibir ranumnya, dikecupnya sebentar.
Aku tak mengerti, operasi? Apa maksudnya itu.
Ada yang sakit? Siapa?
"Kau tahu kan, aku membutuhkan anak laki-laki?." Katanya lagi dengan tatapan yang Benar-benar mengundang Keseriusan dalam diriku.
Aku penasaran. Ada apa?
"Boleh aku tanya, kau ingin memiliki anak Perempuan atau laki-laki?." Jungkook menarikku untuk duduk di sofa yang panjang.
Di ruang tengah, hanya ada aku dan Jungkook. Para pengawal ada, namun mereka dipekerjakan agar tidak mengetahui privasi sang majikan, jadi selama kita berbicara mereka takkan berani untuk mendengar.
Memang mendengar, namun mereka tak mungkin menyebar luaskan. Jika itu sampai terjadi, aku yakin Jungkook akan membunuh mereka.
"Aku, hm. Apa saja, Mereka itu anugrah. Apapun jenisnya aku akan menerima, yah bagaimana pun dia anakku." Kataku mencoba mengatakan hal yang sesuai dengan isi hatiku.
Memang, apapun jenis kelaminnya dia tetap Anakku kan?
"Tapi aku hanya ingin laki-laki." Terdengar sangat sendu. Namun aku tidak tahu dengan arti nada bicaranya itu.
Itu pasti mengandung banyak makna.
"Kau akan di operasi besok. Kita akan menghilangkan bayi itu."
*******
Jangan lupa VOTTE AND COMENT
Coba Cek MY LOVER IS TWIN.
Yang belum cek monggo dicek.😊
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top