6
Spesial Jk birthday😚
Yeri pov
Pagi ini aku terbagun Cukup telat, biasanya aku terbangun disaat Hari masih petang. Namun sekarang Sepertinya aku melewatkan hari petang itu, kini yang kulihat adalah matahari yang sudah bersinar. Mungkin aku terlalu lelah, jadi aku terbangun disaat matahari sudah menampakkan diri.
Tak apa lah, kuharap ini terakhir kalinya aku terbangun di Saat matahari sudah bersinar.
Tok
Tok
Tok
Aku terkejut mendengar pintu diketuk sebanyak tiga Kali. Ah aku lupa jika aku sekarang ini tinggal dimana. Jadi aku harus terbiasa mendengar bunyi itu sekarang. Bunyi ketukan pintu yang membuat indera pendengarku hampir pecah.
"Aku tak seharusnya tinggal disini.", guman ku lalu beranjak dari kasur milik seorang lelaki termenyebalkan sedunia. Yaitu jeon jungkook.
Aku berjalan lesuh, jika kalian berfikir bahwa aku menyukai tinggal disini? Mungkin kalian menebak aku tidak menyukainya, tetapi menurutku tak ada alasan aku tak menyukai tempat ini. Disini nyaman, banyak sekali kebutuhan yang ada saat aku membutuhkannya, beda sekali sewaktu aku masih tinggal di asrama ku. Aku harus menunggu sampai sebulan penuh mengumpulkan semua kebutuhanku.
Cuma Aku tak menyukai semua penghuni yang ada disini. Mengesalkan semua. Kecuali para pelayan wanita, tentunya
"Ada apa? Maafkan aku telat terbangun.", kataku saat kulihat jennie yang berada di ambang pintu.
Ternyata yang mengetuk pintu adalah jennie, pelayan yang sok berkuasa di rumah besar ini.
"Anda harus makan nyonya." Katanya dengan suara yang terlewat jutek, itu membuatku menelan saliva sendiri karena merasa tak enak dengan nada suaranya itu.
"Iyah aku akan kebawah, kau tunggu saj-"
"Aku tidak bisa menunggu lebih lama, jam 8 pagi aku harus segera berkemas." Katanya lalu beranjak pergi dari hadapanku.
Holl, sangat sopan sekali kan dia? Benar-benar pelayan istimewa yang pernah jungkook milikki didalam rumahnya ini. huh aku benar-benar tak mengerti ada juga ternyata pelayan yang sok berani seperti dia.
Aku terdiam cukup lama, ini aneh kenapa aku merasa ada sesuatu yang bergejok didalam dadaku? Seperti ada ribuah kupu-kupu yang bertebangan di dalam dadaku, aku tak mengerti kenapa dan ada apa hari ini? Rasanya aku ingin teriak sekeras mungkin, mengatakan jika aku sangat senang hari ini.
Namun aku bingung, memangnya aku ini senang karena apa?
Tak ada alasan Aku senang hari ini. Ku tebak, apa mungkin Karena pagi ini yang begitu cerah hingga membuatku jadi ikut cerah seperti ini? Atau jangan-jangan dewi kebahagiaan tengah memberikan secercah kekuatannya padaku? Hingga aku merasakan Auranya?, dan lama Bergulat dengan fikiran tak jelasku, aku sampai terkejut saat melihat Seseorang Bertubuh tegap berdiri tepat dihadapanku.
Tampan sekali.....
"Hay melamun sayangku?."
Aku menggelengkan kepalaku, apa-apaan ini mengapa aku jadi merasa bahwa orang dihadapanku itu adalah dia-jeon jungkook. Benar-benar sudah gila aku ini.
Tanpa memperdulikan dia, aku membalikkan badanku ingin beranjak masuk kekamar. Namun baru saja ku balikan badan 90 derajat, dia malah mencegatku dengan cepat.
"Pura-pura tak kenal. Padahal kau sendiri yang memintaku untuk cepat pulang."
"Cih Mana mungkin. Aku tak pernah mengharapkanmu kembali."
Tenangkan dirimu kim yerim, dia benar-benar orang itu. Dia jeon jungkook, dia terkekeh dengan nada ciri khasnya jadi tenanglah Yerim jangan tersulut emosi.
ah bahkan aku belum Lima menit bersamanya, tetapi aku sudah menahan emosi, ck lucu sekali.
"Katanya kau mau aku peluk, aku cium." Katanya dengan suara yang ke-kanak-kanakkan. Cuih menyedihkan!
"Apah! Kau mesum. Ak-aku tak pernah berbicara seperti itu! Jangan mengada-ngada!." Kataku dengan suara keras, aku tak perduli jika para pelayan dan prajutit mendengar suaraku. Aku kesal pada majikannya, biar mereka tahu kalau aku benci majikannya.
"Sudahlah sayang, tak usah kau mengelak. Kita sudah terlanjur terikat dalam satu hubungan, jika kau pura-pura tak ingat seperti itu bagaimana kita akan menjadi keluarga harmonis nantinya?."
"Tak nyambung!." Kataku membuatnya kembali terkekeh.
"Aku tak bisa menyambungkan kata-kata, aku cuma bisa menyambungkan alat kelamin kita." Dan keluarlah suara mesumnya.
Mengapa tuhan menciptakan mahluk semesum dia? Benar-benar memuakkan. Orang-orang mungkin akan menilai jeon jungkook itu lelaki dingin, possesive, dan ditakuti. Tetapi jika mereka tahu sifat aslinya, mungkin mereka akan tertawa terbahak-bahak.
"Kenapa?!." Kataku menatapnya, menatapnya tajam. Seenaknya dia mengedip-kedipkan sebelah matanya padaku.
"I love you."
Setan. Dihadapanku ini setan. Selain mesum ternyata dia juga jago menggombal, itu benar-benar keren. Menurut para gadis mesum dan penggoda.
Tapi tidak dengan aku, aku malah jijik mendengarnya.
"Suaramu jelek, jangan bicara lagi!." Aku melangkah masuk kamar.
"Then a boy with luv."
Dia malah menyanyi? Ommo! Benar-benar Gila, sangat menyebalkan! Dasar pria Tak waras!
****
"Jennie kau mau kemana?." Kataku saat melihat jennie keluar dari kamarnya membawa tas ransel serta koper kecil. Dia melangkah maju tanpa melihatku.
Ingat jennie tak suka padamu yerim, jadi abaikan sikapnya itu. Biasa sajalah, layaknya jennie yang terbiasa bersikap seperti itu padamu.
"Aku dipecat."
"Apa!." Kataku melebarkan Mata, tunggu-tunggu kenapa jennie dipecat? Memangnya siapa yang memecat? Kesalahan apa yang diperbuat?
Aku terdiam.
"Tuan jeon tak suka melihatku melayanimu dengan tidak baik."
Katanya dengan suara yang semakin tak enak didengar. Berarti perkataan jungkook ditempo hari, mengenai jennie yang akan dipecat itu benar adanya? Dia memang melakukannya, untukku?
Aku menatap jennie dengan iba, jika bukan karena ku dia mungkin takkan dipecat seperti ini. Tapi srius aku tak bermaksud mengatakan hal buruk jennie pada jungkook, aku kesal pada jennie pada saat itu dan aku melaporkan pada jungkook tentang perbuatanya. Bukan, aku tidak melaporkan hanya saja aku memberitahu sikap asli jennie dibelakang jungkook.
Namun aku tidak tahu jika akhirnya jennie akan diberhentikan oleh jungkook dalam waktu singkat seperti ini. Rasa-rasanya aku tak enak melihat semuanya, kasihan jennie. Bagaimana jika jennie tulang punggung keluarganya?
Aghhh ini semua gara-gara ucapan refleks ku!
"Jennie, lalu kau akan bekerja kemana setelah ini?." Kataku mencoba untuk menghalus, biar bagaimana pun aku yang salah disini. Tak baik aku malah kasar padanya.
"Tak tahu, lagian juga aku sudah diberi blackcard dari tuan jeon. Jadi aku bisa sepuasnya belanja tanpa harus bekerja seperti ini."
Ini aneh sebegitu kaya-nya jeon jungkook. Memberi kartu itu pada jennie, padahal hanya beberapa orang saja yang mempunyai itu. Tetapi jeon jungkook? Ah aku tak tahu harus berkata apa lagi. Dia memang mengejutkan.
"Oh yah. Hmm aku senang mendengarnya."
"Tapi aku sedih, karena aku dipecat. Aku tak bisa bertemu lagi dengan tuan jeon. Padahal aku sangat berharap tuan jeon akan tetap ada di pandanganku, aku menyukai dia. Tetapi dia malah menikah denganmu."
Cukup kaget aku mendengarnya. Jadi jennie menyukai jungkook? Apa aku tak salah dengar? Jika tidak, pantas saja jennie tak menyukai-ku. Alasanya baru saja kudengar, dia menyukai jungkook. Sementara jungkook sendiri menikah denganku, itu pasti alasan dia tak menyukaiku.
"Oh." Kataku
Dia melengos, lalu setelah itu dia berjalan membawa kopernya keluar rumah. Tanpa pamit padaku ataupun yang lainnya.
Aku melihat punggung jennie yang kian menjauh dari pandanganku, bebas sudah aku dirumah ini. Pelayan yang tak menyukaiku kini pergi, dan sekarang aku bisa bersikap formal pada pelayan lainnya. Tidak saat masih ada jennie, jika aku ingin mengobrol dengan pelayan lain, disitu lah jennie akan melarangku. Mengatan hal yang tidak-tidak, mengancamku. Tetapi setelah jennie tak ada, mungkin semua akan terasa berbeda, aku pasti bisa berteman dengan pelayan lainnya.
*****
"Jungkook hentikan ini menggelikan!." Kataku mencoba menjauhkan kepala jungkook dari leherku. Dia menciumi leherku selama Lima belas menit.
Aku geli merasakanya, aku takut nanti jungkook akan menjadi-jadi. Aku takut dia akan mencium leherku hingga nanti membiru. Ingat aku bukan wanita yang suka diperhatikan banyak orang. Membiarkan jungkook memberikan tanda ungu pada leherku, itu sama saja seperti aku mengundang banyak orang memperhatikanku.
Itu tidak mungkin sekali, aku tak mau.
"Kenapa hm, katanya kau ingin ku manja." Katanya dengan suara lirih, layaknya seorang yang tengah menahan ngatuk.
"Siapa kau sendiri yang ingin bermanja-manja padaku." Kataku membuat dia terkekeh di bahuku.
"Iya sayang kau benar. Bahkan saat di amrik, aku tak tahan."
Katanya membuatku mengangkat satu Alis. Posisiku dan jungkook saat ini adalah duduk diranjang tidur, jungkook memelukku dari belakang, dengan mata sayu. Dia kelihatan lelah namun tetap tak beristirahat, dia malah terlihat senang menggodaku.
"Tak tahan apa?." Kataku tak mengerti
"Ingin menyerangmu." Dan keluarlah lagi kata Mesumnya. Jangan pancing obrolan seperti itu yeri! Dia itu gampang sekali mengatakan hal mesum. Jadi kau harus berhati-hati jika kau tak mau mendengar dia berkata jijik.
Aku terdiam.
"Yeri sayang. Aku ingin kamu."
Dan dia kembali menciumi leherku, dia menyerangku dengan sebuah kecupan menyeluruh dari leher, telinga, pipi, hidung, rambut, bahu. Bahkan sampai perut dan pusarku dia cium.
Aku menahan gejolak untuk menolak. Dia bermain sangat hebat, entah kenapa ini rasanya enak. Aku tak munafik kalau aku menyukai permainanya.
"Jungkook shhhhh."
Sialan kenapa aku malah mendesah, jika ia terpancing habislah aku.
"Yah, kita buat anak malam ini. Aku ingin 5 ronde."
Katanya dengan gampang. Tetapi aku tahu bahwa perkataannya itu tak mungkin bercanda. Dia tak mungkin main-main, dia pasti benar-benar melakukannya.
Mengapa seperti ini? Aku tak mengerti! Rasanya aku benar-benar tak bisa untuk menolaknya.
Harusnya aku mendorongnya saat dia menciumku, namun aku lemas. Aku pasrah saat dia bermain dengan lembutnya diatasku.
Aku benar-benar terlena dengan ini. Sumpah demi apapun, aku tak mau jika aku menyukainya.
Tidak aku tak mungkin mencintainya! Sampai kapanpun itu, dia itu suami yang tak pernah ku inginkan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top