19

Author Pov

"Tuan, Maaf Jika sebelumnya saya mengatakan hal yang tidak ingin anda dengar." Kang Mina, Dokter cantik itu merinding ketakutan disebelah Ranjang dimana Ada Yeri yang berbaring sembari menatapnya bingung.

    Dokter muda itu baru saja Melakukan pemeriksaan Jenis kelamin pada anak dari pasangan Jeon itu. Kang Mina sangat Gugup untuk mengatakan hal yang sebenarnya, ia tidak berani Mengatakan ini.

Ia takut akan Disumpah serapahi oleh orang yang Ia bantu itu.

"Jadi dia perempuan lagi?." Kata Jeon Jungkook datar seperti biasanya, Lelaki itu sangat Peka sekali. Kang Mina patut bersyukur karena ia tidak jadi berkata yang menimbulkan aura Negatif.

"Maafkan saya Tuan, tetapi itulah yang saya dapat dari Pemeriksaan ini." Kata Kang mina lagi dengan Nafas yang tertahan, oh tuhan bagaimana jika Lelaki bermarga Jeon ini akan Murka? Ia tidak bisa membayangkan kejadian apa yang akan ia lihat ini!

Semoga saja tidak Ada Amuk-amukan dari Jeon Jungkook, Semoga saja Lelaki itu bisa mencoba untuk tetap tenang.

Yeri meremas Ujung selimut, ia mengigit bibir bawahnya. Ia mendengar itu, anaknya perempuan lagi? Bagaimana ini, bahkan saat Kandunganya belum terlihatpun lelaki itu sudah mengancamnya untuk memberikan ia anak laki-laki.

Dari sikap Manja Yeri terhadap Jungkook, keinginan Yeri setiap ia mengidam. Jungkook dengan senang hati menurutinya, tetapi Harapan lelaki itu sepertinya kurang memuaskan, ia kembali menelan pil kekecewaan.

Apa aku mencoba untuk menerima bayi itu saja? Kan James sudah ku penjarakan, jadi dia mana tahu kalau aku memilki anak perempuan? Ucap Jungkook didalam hatinya.

      Lelaki itu menarik nafasnya dalam, ia bingung sekarang.

"Kumohon biarkan dia hidup Jeon, jangan bunuh putriku lagi!." Jungkook mengangkat satu alisnya saat ia melihat Yeri memohon, bahkan Wanita itu kini sudah meneteskan air matanya.

"Apasih yang harus aku banggakan mendapatkan anak perempuan?." Ini sangat menyakitkan, Kenapa Jungkook tak memiliki perasaan sama sekali? Dia selalu berfikir jika anak perempuan itu tidak berguna, padahal Menurut Yeri mau perempuan atau laki-laki Sama saja, tidak ada yang beda.

"Aku mohon, Aku ingin mempertahankanya." Kata Yeri lirih, mengapa sangat sedih sekali mendengar suara Yeri ini? Bahkan Kang Mina saja sampai tak tega melihat ini semua.

"Kang mina, ikut aku ingin bicara denganmu!." Tegas lelaki itu lantas melangkahkan kakinya tegas, meninggalkan kamar Yang dipenuhi teriakan serta permohonan.

"AKU MOHON JANGAN ABORSI ANAKKU JEON JUNGKOOK, JANGAN BUNUH PUTRIKUU!."

*****

"Aku percayakan ini semua padamu Dokter." Jungkook membawa Mina kehalaman depan, ini cukup Privasi jika berbicara hanya berdua.

Entah kenapa Rasanya tidak tega Menyuruh Kang Mina untuk mengambil bayi itu, tetapi Apa daya? Jungkook membenci anak perempuan.

Selain karena Taruhan Itu, Jeon Jungkook Juga sangat tidak suka adanya anak kecil perempuan, dikarenakan ia memiliki sesuatu dimasalalunya. Ia trauma akan dulu yang pernah terjadi.

Flasback

"Tiffany, kau mengandung anak perempuan dan Kau membuat putraku Menjadi terlantar hah?." Tuan Jeon Pada saat itu marah besar saat Tahu kalau ibu dari Jungkook itu tengah hamil lagi.

"kau tahu Jungkook hampir saja Mati karena kelaparan dan tak terurus!." Lanjut Tuan Jeon dengan geraman Emosinya.

Tiffany menangis sesegukan beberapan kali ia memohon maaf karena ia berbuat lalai. Tetapi sang suami sama sekali tak mendengarkanya.

"Mama, Aku benci anak perempuan apalagi jika masih kecil. Pasti mama akan menyingkirkan aku." Kata Jeon kecil berkaca-kaca, ia juga sangat tidak suka perhatian mamanya terbagi.

Baginya Tiffany adalah miliknya mamanya seorang, ia tidak ingin mempunyai adik yang nantinya akan membuat kasih sayang sang mama terbagi.

            saat Tiffany mengandung tidak ada seorangpun yang Mengingikan bayi itu, semua marah terutama Tuan Jeon dan Jungkook kecil.

"Aku benci anak perempuan sebab mama mengandung anak perempuan. Dan tak sayang aku lagi!!!." Kata Jungkook sembari berlari, menangis menaiki tangga.

Tiffany berusaha mengejar Jungkook, ia berlari kencang Ketangga. Ia terus berlari sembari memanggil nama putranya itu.

Namun Tiffany terlau fokus melihat Jungkook sampai ia lupa kalau ia kini tengah Berada di ujung tangga. Ia terpeleset jatuh Dari tangga.

Membuat seisi rumah ribut melihat Nyonya besarnya Tergeletak mengenaskan dengan darah berlinang dari kemaluannya.

Flashback offf

Jungkook menggelengkan kepalanya. Mengapa ia jadi mengingat masalalu? Tujuannya sekarang adalah membicarakan hal serius pada Kang Mina. Biar bagaimanapun, hanya Dokter itulah yang mampu memberinya bantuan.

      Diluar sana banyak sekali seorang dokter, bahkan mereka tidak masalah jika menjadi dokter pribadi, asalkan setiap bulan pemasukanya ada. Tetapi Jungkook tidak tertarik pada Dokter-dokter lainya, sebab ia tidak mudah percaya pada orang baru. Sementara Kang mina? Sudah dari dulu Jeon Jungkook percayakan.

"jadi maksud anda saya harus melakukan tindakan untuk menghilangkan anak itu?."Tanya Kang mina berharap jawaban Jungkook tidak sesuai dengan ekspetasinya, Namun salah yang ia lihat adalah Jungkook yang dengan santainya mengangguk.

"Apa anda tidak bisa mencoba untuk menerima bayi itu tuan?." Entah keberanian dari mana Dokter muda itu berkata, ia sebenarnya lancang berkata seperti itu. Namun ia juga wajib menasehati Jungkook jika sifatnya sudah keterlaluan seperti ini.

"kau orang lain, tidak pantas sekali ikut campur urusanku!." Kata Jungkook dengan tegas, Ah jika begini lelaki itu tak mau dibantah.

    Baiklah Mina mengerti jika ia hanyalah seorang Dokter dan orang asing dirumah ini, tak seharusnya ia memberi nasehat pada sang pemilik rumah ini.

Astaga Mina kau ini Bodoh yah. Gumam kang mina sembari menepuk Kepalanya dengan tangan kirinya.
Hal itu membuat Jungkook berdecak tak suka.

"ba-baik tuan akan kulakukan yang terbaik."

"Kau tidak perlu memaksa Yeri untuk melakukan aborsi dengan alatmu, akan kupastikan dia tidak mau. Kau cukup beri dia obat yang bisa membuat kandunganya lemah." Kata Jungkook sembari memasukan tanganya kedalam saku celananya.

"saya memiliki itu Tuan, itu hanya cukup dicampur kedalam makanan saja."

"Bagus, bawalah itu. Aku akan mengurusnya sendiri setelah itu." Jungkook menyeringai seram.

"Baik tuan."

******

Wanita Bertubuh langsing Tinggi dengan sepatu yang berhack tinggi Tengah menumpahkan sebuah Minuman Vodka pada Gelas Yang tersedia rapi disana.

Gelas itu terjejer rapih, kira-kira ada empat gelas yang sudah berisikan minuman alkohol itu.
"Aku turut senang kau jadi secantik ini Jenn." Seorang wanita yang tak kalah sexy pun datang sembari mengecup pipi wanita yang menumpahkan minuman tadi, Yang tak lain disebut 'Jenn' itu.

"Yah, kau tahu aku menikah dengan siapa-kan?." Kata Jennie. Wanita Cantik yang memiliki tubuh bak gitar sepanyol.

"Victor anak dari Tuan James." Jawab Ketiga wanita yang Selaku teman Jennie dengan Kompak.

"Kalian tahu, hahaha." merekApun ikut tertawa saat Jennie mengatakan hal itu.

Mungkin karena Efek alkohol-nya bereaksi maka mereka seperti ini sekarang. Tak ada yang lucu mereka malah tertawa layaknya orang sinting.
Drt... Drt.. Drt

"sebentar yah Girls, aku angkat ini dulu." Kata Jennie menunjukkan Hp-nya pada teman-temanya itu.

Ia berjalan sempoyongan, ia mencari tempat yang lumayan sepi dan tak berisik agar bisa mendengar suara yang berada ditelvon sana.

Huh, Clubbing memang tidak bisa Tenang terlalu Berisik!

"Yah." Kata Jennie saat ia sudah menjawab panggilan dari sana.

"Nyonya, gawat Tuan Victor ditangkap oleh orangnya Jeon Jungkook!!."

"Apa?!."

"Nyonya segeralah minta para ajudan untuk menjemput tuan Victor." Kata orang diseberang sana lagi.

Jennie terdiam, lalu tiba-tiba senyuman licik mengembang dibibirnya. Ah menyenangkan sekali.

"Yah baiklah." lalu setelah itu Jennie menutup panggilan Sepihak.

Wanita itu memutar-mutar Hanpone-nya dengan tangan sembari tersenyum menyeringai.

"Hahahaha Vitor, aku akan Mengambil semua asetmu, terimakasih ya.."

*******

Asupan Paginya Doble update wkwkwkwkk...... Ahahahaha aku update Hampir tiap hari ya ampun 😁😁😂

Gakppa lah yang penting kalian suka..

Okeee Jangan lupa Votte and Komenttt.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top