17

Author Pov....

"apa Jeon Jungkook sudah pulang?." Yeri Bertanya pada salah satu ajudan Jungkook, Yang Yeri ketahui Bahwa tadi Ajudan itu pergi Bersama Jungkook.

"Ah tuan, sedang mengurusi beberapa masalah Penting Nyonya." Jawab Sang Ajudan sembari membungkuk hormat pada Yeri.

Wanita itu menghela nafasnya.
"kapan Tuan-mu itu pulang?." Tanya Yeri lagi yang sebenarnya sudah penasaran dengan Jungkook yang tidak Pulang-pulang sejak kemarin.

Memang kemana sih perginya lelaki Arogan itu?

"kau memcariku, sayang." Yeri Langsung Kaget saat mendengar suara bariton mengalun Begitu Lembut ditelinganya.

Oh sialan, Ia ketahuan telah Bertanya tentang Lelaki itu pada Ajudanya. Yeri Bisa Terkena ejekkan habis-habisan sekarang.

"alaram rindumu berbunyi, makanya aku segera kembali."

"apa yang kau bicarakan Jeon, Ak-aku tidak sedang Membicarakanmu."

Jungkook terkekeh geli, oh begitu lucunya Yeri saat sudah salah tingkah seperti ini. Jungkook jadi gemas sendiri, ia tidak menyangka jika Yeri diam-diam bertanya Kemana ia pada sang ajudanya. Ia kira Yeri itu masa bodo denganya.

"aku tahu sekali Yerim-Ku, kau Mencariku kan." Tebak Jungkook yang memang bukan asal-asalan saja.

Yeri mendengus kesal, sialan memang Ia tidak bisa menyebunyikan rasa malunya ini. Ia kepergok oleh Orang yang selama ini ia benci.

      Tapi sekarang, mungkin Yeri tidak benci lagi Pada Jungkook. Kemungkinan Bencinya Itu sudah Menjadi cinta. Buktinya saja wanita itu mencari Jungkook setelah beberapa Hari tidak bertemu dengan Lelakinya itu.

"kau, Kenapa tiba-tiba berada disini?."

"memangnya kenapa, ini rumahku." Jawab Jungkook santai, Ia tahu kalau Yeri sedang mengalihkan topik pembicaraan. Ya ampun, rasanya Lelaki itu ingin sekali Tertawa terBahak Sekarang. Tak menyangka sekali Yeri bersikap salah tingkah seperti sedang jatuh cinta.

"ikut aku." Jungkook menarik tangan Yeri dengan lembut, dan reaksi wanita itu biasa saja seperti biasanya.
    Jungkook tersenyum menyeringai, Ternyata semudah itu ya mendapatkan hati Yeri? Mana yang katanya Yeri Membencinya?

Sepertinya Benci sudah berubah menjadi cinta.

***

"Ada apa kau membawaku kesini?." Tanya Yeri dengan nada yang Terdengar Dingin. Memang jika berbicara dengan Jungkook, Yeri tidak pernah berkata dengan Halus. Jungkook membawanya kedalam kamar.

  Memangnya siapa Jungkook? Dia itu hanyalah laki-laki yang Merenggut keperawananya, dan menikahinya dihari yang bersamaan.

Jika mengingat itu Yeri merasa Sedih. Ia tidak Kuat mengulang masa dimana dulu ia adalah Mahasiswi kampus yang berkali-kali terkena bully Teman Kelasnya, dan Masa dimana Saat ia berjalan dekat dengan rumah Kosong Sosok laki-laki mendekapnya memasukan kedalam rumah kosong itu. Dengan Gampangnya mengambil harta yang i jaga-jaga selama beberapa tahun lamanya.

Sungguh itu

Pengalaman yang sulit untuk dilupakan.

"Apakah kau tahu berita apa yang akan aku bawa untukmu?." Kata Jungkook seperti memberi Kode pada Yeri Untuk menebaknya. Sayangnya, Yeri tidak perduli.

Ia tahu kalau Jungkook sering bermain-main, Teka-teki seperti ini? Tidak mungkin Yeri bisa menjawabnya.

  Karena otak laki-laki itu sangatlah liar, berbanding kebalik dengan Yeri yang memiliki otak seperti Orang pada umumnya. Jika Yeri menjawab pertanyaan Jungkook dengan benar-pun, Yeri yakin Jungkook akan memutar otaknya agar bisa menyalahkan Jawaban Yeri.

Itu sering terjadi makanya Yeri diam sekarang ini.

"apa itu? hayo coba katakan apa itu, sayang." kata Jungkook, Uh memang tingkat Kewarasan Jungkook semakin hari semakin menipis, buktinya saja Yeri diam saja. Malah memaksa Yeri untuk mengatakan hal itu?

Benar-benar Jeon Jungkook ini.

"Tidak bergitu perduli." Jawab Yeri dengan malasnya.

"oh baiklah sayangku, jika kau tak mau tahu aku tidak akan memberi makan mulai sekarang."

"apa otakmu bodoh? Hanya karena aku tidak ingin menjawab kau tak memberimakan? Kau Berfikir sangat pendek Jeon. Kau tahu saat ini aku tidak sendirian Ada Juga nyawa didalam rahi---" ucapan Yeri terhenti saat melihat senyuman miring Suaminya itu. Astaga niat Yeri ingin menyembunyikan Kehamilannya terlebih dahulu pada Jungkook, tetapi itu semua hampir gagal karena perkataannya tadi.

"Hey, kau kenapa diam? Yang kau maksud Nyawa itu siapa?." Sialan Jungkook memang susah untuk diperdaya, Lelaki itu gampang sekali menangkap Ucapanya.

Astaga apa yang harus Yeri katakan sekarang?

"tidak begitu penting, Sebaiknya aku ke-dapur." kata Yeri dengan Gugup. Ia ingin menghindari Jungkook sekarang, ia takut Jungkook akan bertanya lebih.

Dan yang pastinya lelaki itu meminta hal yang aneh padanya.

"aku tahu kau Yerim, kau sedang menutupi sesuatu yang bahkan sudah aku ketahui." Kata Jungkook yang sukses membuat istrinya itu menengang ketakutan.

Yeri menarik nafasnya, Jika benar Jungkook sudah tahu ini semua. Apa Mulai sekarang Yeri harus lebih waspada pada lelaki itu?

"Ternyata menjebak dirimu itu sangat gampang, aku hanya menipu dengan teka-teki saja kau langsung Keceplosan." Apakah Jungkook juga tahu Jika Yeri Berinisiatif Untuk menyembunyikan kehamilanya?

Oh ya ampun, ternyata berita yang dimaksud Jungkook itu hanyalah sebuah tipuan agar Yeri menceploskan Berita kehamilanya? Dengan mengancam kalau Yeri Tidak akan ia beri makan, ternyata Yeri benar telah merahasiakan itu padanya.

Benar-benar Berita jebakan Jungkook berhasil mendapatkan berita aslinya. Yaitu Yeri tengah hamil anaknya.

Sebenarnya Jungkook sudah tahu tadi, saat ada dia ingin memasuki rumahnya. Tak sengaja Ia melihat dokter Kang mina keluar dari rumanhya, ia mengejar kang Mina. Sampai saatnya Dokter cantik itu memberitahu kabar indah itu.

Jika bukan Karena Kang Mina mungkin Yeri dan seisi rumah akan merahasiakan ini Padanya.

"Apa yang kau lakukan?." Tanya Yeri saat tiba-tiba saja Tangan Jungkook menyentuh perutnya yang sedikit membuncit.

"kau pastikan kalau ini laki-laki?." tanya Jungkook sembari mengangkat satu Alisnya, dan tanganya tetap mengelus lembut Perut istrinya.

"apa yang kau katakan? Aku bukan tuhan mana aku tahu anak ini lelaki atau perempuan." jawab Yeri emosi, Ia tidak habis pikir tenyata Jungkook masih berfikir seperti itu.

"ingatkan konsekuensinya jika dia perempuan----" Kata Jungkook dengan sedikit berbisik.

Mulut lelaki itu didekatkan pada telinga Yeri, ia berkata sembari berbisik. Sangat pelan hanya Yeri-lah yang mampu Mendengarnya.

"aku akan membunuhnyA!!!"

*****

"Hey Lepaskan aku Brengsek! Apa kau tak melihat luka-ku yang sakit ini?." Victor Memberontak tak nyaman saat ia dibekap oleh beberapa para Ajudan Jungkook.

Luka Victor Sungguh mengenaskan, jika itu bukan Victor sudah dipastikan akan mati dengan sangat mengenaskan. Darah mengucur dimana-mana. Sangat yakin jika luka itu tidak akan sembuh untuk beberapa hari kedepan, bisa jadi kebulan tatau ketahun.

Dilihat seberapa parahnya.

"ini semua karena Jeon Jungkook, awas kau akan kubunuh kau lelaki tua!." Umpat Victor geram karena luka yang Ia Rasakan saat ini karena Jeon Jungkook.

Saat di Club malam itu, Jungkook baru saja Keluar dari salah satu kamar di hotel yang beriringan langsung dengan club itu. Jungkook dibertahu oleh Namjoon bahwa Victor mengikutinya dengan BebeRapa para prajuritnya.

Jika Jungkook bukan lelaki jantan, mungkin ia akan kewalahan menghadapi hampir dari lima puluh orang prajurit milik Victor, namun sayang Jungkook terlalu kuat jika berurusan tengtang perkelahian. Hampir dari semua yang dibawa oleh Victor Tergeletak mengenaskan disana.

Tentu saja Victor terkejut akan kemampuan Jeon Jungkook.

Dua lawan lima puluh ditambah Victor berarti Lima puluh satu?  Sungguh Jungkook ini tidak pantas dipanggil Manusia, ia itu iblis. Rajanya mungkin.

Namjoon bahkan kewalahan saat membatu Jungkook, malah Namjoon BeberapA kali akan terkena pukulan tapi dengan sigap Jungkook membantunya.

Memang benar-benar kuat.

"Apa ini tempat apa ini? Mengapa gelap?." Tanya Victor sAat para Ajudan Jungkook membawanya ketempat dimana seorang musuh yang tertangkap berada.

"jangan coba-coba padaku brengsek!" umpat Victor yang sama sekalipun tak digubris oleh ajudan Jungkook. Sungguh sangat malang.

"apa kau mendengar suara seseorang Ramon?." Tanya James yang langsung berdiri saat ia mendengar seseorang berteriak begitu kencang diatas sana...
Ramon menganggukkan kepalanya.
"yah tuan saya mendengarnya, Apakah itu adalah seseorang yang akan dimasukan kedalam sini juga?." Kata Ramon sembari mengeritkan alisnya.

"Apa kau yakin? Berarti jika benar itu adalah seseorang yang akan bernasib sama seperti kita." Ucap James dengan Suara lirihnya.

Sudah beberapa hari ini James Sedang tidak enak badan, Ia tidak terbiasa mungkin belum terbiasa berada ditempat seperti ini.  Untung saja Ramon adalah Asisten terbaik yang James miliki, saat James Sakit Ramon merawatnya dengan Teliti.

Sejahat apapun Jungkook dia tidak akan pernah mau melihat tahananya Mati kelaparan, jadi setiap pagi dan malam Sang ajudan Jungkook selalu memberi James dan Ramon makanan. Walaupun tidak mewah tetapi Mereka menikmati itu.

"aku benar-benar tidak kuat untuk membunuh Jeon Jungkook!."

"Tuan, anda jangan paksakan Diri anda baru sembuh." Ucap Ramon dengan Perhatian yang tulus.

James menghembuskan nafasnya Kesal, mengapa ia tidak bisa keluar dari sini? Mengapa Victor putranya belum juga mengerimkan pasukan untuk membebaskanya? Apa jangan-jangan Victor tidak perduli padanyA?

"Tuan Victor tidak tahu Kita berada disini Tuan, mana mungkin beliau Mengirim pasukan. M" seperti sudah tahu Insting James, Ramon berkata demikian.

      Mereka terdiam cukup lama, sampai tiba saatnya seseorang Membuka pintu Ruang tahanan bawah tanah itu, Masuklah empat orang Ajudan Jungkook bersama seorang Lelaki muda yang begitu familiar.

"Ayah?." kata Pemuda itu sembari melihat kearah James dan Ramon.

"selamat menikmati hidup baru bersama keluargamu tuan muda terhormat!." Terdengar begitu Kasar sang Ajudan Jungkook berkata.

Lalu tanpa aba-aba lagi, pintu itu kembali tertutup rapat.

"harapanku untuk keluar dari sini hilang begitu saja." keluh James dengan geraman marahnya.

*******



Panjang yah?

Oh iya aku mau Kalian kasih pendapat soal Ff aku yang My lover is twin...

Menurut kalian, apa aku harus lanjutin Ff itu apa ngga? Aku tergantung kalian, kalau kalian Peminatnya banyak maka aku dengan senang hati akan melAnjutkan Ff itu.

Tapi Aku juga lagi pengen bikin Jungri yNg lokal, kirA2 kalian minat gak? Kalo minat Aku bakalan bikin setelah Ff yang ini selesai.

   Kalo Kalian Ada Rekomendasi cerita yNg kalina pengen Aku buatin, bisa kok. Kalian tinggal Tulis ceritanya seperti apa di komentar, kalo menurut aku bagus, akan aku pertimbangkan.

Oke sekian dari aku, terimakasih.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top