Tantangan Dari Sang Ratu Akan Membawa Aku Pulang!
Imin melihat istana gede kayak yang dijadiin simbol Disn*ey. Dia mulai bertanya-tanya seperti apa ratu yang tinggal disana. Kalo ratunya cantik, mau dia jadiin pacar. Kalo ratunya jelek, mau dia manfaatin buat manas-manasin Dhila. Dasar jones.
"Selamat datang wahai pengembara pencuri sendal yang terhormat. Silahlan masuk."
Eh? Maling sendal dihormatin? Sungguh hukum yang luar biasa *Jeje ditampol*
Imin pun masuk ke istana yang megah itu. Barisan pengawal memberinya jalan. Ia mendapati sang ratu yang sedang duduk di singgasana dengan anggun. Namun perhatiannya teralihkan pada seorang gadis berambut sebahu yang sedang mengipasi sang ratu.
"JEJEEEEE! LU NGAPAIN NGIPASIN RATU!? MENDING LU LANJUTIN NIH CERITA ABSURD! UDAH MAU TAMAT JUGA! MALAH NGIPASIN RATU! KURANG KERJAAN AMAT SIH LU!" teriak Imin pada penulis yang paling keceh ini *Jeje digiles*
"Tapi dia yang memintaku bekerja seperti ini, lagipula aku sudah menyiapkan ending yang LUAR BIASA untuk cerita ini" Jeje melanjutkan pekerjaannya. Sang Ratu hanya bisa geleng-geleng kelapa eh kepala melihat dua orang makhluk tipe homo sapiens yang kece dan absurd ini.
"Lupakan. Jadi kau ingin pulang dari sini?" Tanya Ratu Hanum dengan nada datar.
"Iya iyalah, iya iyalah~" Imin malah senam.
"Senam yang iya iyalah~" Ratu Hanum malah ikutan joget.
"WOY LU BERDUA! BUKAN GITU! ENTAR NIH CERITA MALAH GAK ABIS-ABIS LAGI!" Jeje melempar naskah cerita ke arah Hanum dan Imin.
"Oh... ya. Jika kau ingin kembali ke duniamu, aku bisa membantumu, tapi kau harus menyelesaikan semua tantangan dariku~" Hanum tersenyum gaje kayak orang nemu duit 100 rebu.
"Maksudmu tantangan?"
Hanum menekan tombol-
"WOY! PANGGIL GUE RATU! DASAR RAKYAT JELATA!"
Oke oke. Koreksi. Narasi diulang.
Ratu (gaje) Hanum menekan tombol yang berada di dinding, di sebelah singgasananya. Mendadak suasana menjadi gelap.
"WOY! LU NGAPAIN MATIIN LAMPU!?"
"MAAF CUK! AYE SALAH PENCET! DAN PANGGIL AKU SANG RATU!"
Imin mulai gak percaya sama orang gak jelas yang ngaku-ngaku ratu. Lalu sang ratu memberikan dia gulungan.
'Tunggu 30 menit di tempatmu, maka kau akan lolos dan bisa melanjutkan ke tantangan selanjutnya.'
Gelap-gelapan gini suruh berdiri 30 menit di tempat gak boleh pindah. Ini mau uji nyali? Awalnya Imin gak mau, tapi saking pengennya pulang dia tetep ngejalanin tantangan ini. Abisnya dia juga ga kepikiran buat nolak.
Setelah 5 menit...
ZRAK! ZRAK! ZRAK!
"Mas... gak capek apa berdiri terus?"
"Gapapa kok mbak."
"Duduk aja mas, tapi saya jangan didudukin..."
"...!"
Imin menoleh ke belakang dan ia bertemu dengan suster ngesot.
"WAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"
DUAKH! Suster ngesot mental ke dalam angkot yang sedang melaju ke arah gedung Pemkot lalu menabrak robot yang rusak dan matanya melotot. Poor suster ngesot.
Setelah 10 menit...
ZRAK! ZRAK! ZRAK!
"Haduh... laper..." keluh Imin.
"Mas, ini saya ada sate. Mas mau beli?"
"UEEEEEE! MBAK KUNTI!"
Imin teriak sambil nendang mbak kunti yang jualan sate.
Setelah 15 menit...
ZRAK! ZRAK! ZRAK!
"Mas, bisa bantu saya ngga?"
"Bantu apa, pak?"
"Saya susah nih, mau jalan... Tali pocongnya belom dibuka..."
Imin langsung memanfaatkan pocong itu untuk melatih kekuatan tinjunya.
Setelah 20 menit...
ZRAK! ZRAK! ZRAK!
"Mas! Ayo main bola!"
"Gak boleh! Kita main masak-masakan aja yok!"
"Gak mau! Kelereng aja!"
"BOLA!"
"MASAK-MASAKAN!"
"KELERENG!"
"BOLA!"
"MASAK-MASAKAN!"
"KELERENG!"
"BOLA!"
"MASAK-MASAKAN!"
"KELERENG!"
"BOLA!"
"MASAK-MASAKAN!"
"KELERENG!"
"BOLA!"
"MASAK-MASAKAN!"
"KELERENG!"
"DIAAAAAAAAAAAAAAAAAM!"
Teriakan Imin langsung membuat Boneka Chucky, Annabelle, dan Tuyul lari ketakutan.
"MAAAAAAK! CHUCKY/ANNABELLE/TUYUL ATUUT!"
Setelah 25 menit...
ZRAK! ZRAK! ZRAK!
"Kak... Aku pengen curhat... boleh gak?" tangis seorang gadis berkerudung. Imin jadi kasihan, tapi dia agak takut.
"Curhat aja. Gapapa kok."
"Aku udah capek-capek syuting di film Khong Juring 2... Tapi bukannya aktingku dihargai, bukannya pada takut, aku malah dibully, kak... Fotoku dijadiin meme..."
"Nasib kita sama kok. Fotoku juga sering dijadiin meme sama orang sengklek yang nulis cerita ini."
Ups, ketauan *nyengir*
"Padahal aku udah rela dandan syari nutup aurat kayak gini... Aku udah usaha nampilin yang terbaik... Aku juga heran, orang Indonesia kok jahat ya, suka bully aku? Yang belum nonton aja pada ngebully..."
"..."
"KAKAK DENGERIN AKU GAK SIH?" jerit Valak sambil melototin Imin.
"HEH, MBAK VALAK! GUE GAK TAKUT SAMA LU, UAHAHAHAHAHAHAAA! GUE GAK BAKAL TAKUT SAMA ELU UNTUK KEDUA KALINYA! LU YANG UDAH BIKIN GUE JATUH KE LOBANG DAN KEJEBAK DI DUNIA INI! GUE NYESEL DENGER CURHAT LU! LU EMANG PANTES BERNASIB KAYAK GITU! LU UDAH BIKIN GUE SENGSARA DISINI, TAU GAK?" bentak Imin.
Valak menangis (mungkin dia meratapi dosa) dan meninggalkan Imin.
Setelah 30 menit...
ZRAK! ZRAK! ZRAK!
"Suara apaan sih itu?"
Imin baru menyadari suara aneh. Padahal tadi saya udah ngetik berulang kali. Dia baru tau sekarang. Kan emenjing.
"Selamat, Imin. Kau sudah melewati tahap pertama. Berinteraksi dengan para hantu tanpa kabur. Mari kita lanjutkan!"
Tiba-tiba Imin merasa dirinya sedang jatuh.
\(-_-)/
Tak lama setelah Imin jatuh ke dalam lubang.
"Je, capek gak?"
"Capek, oi! Lu kira nge-gergaji lantai tuh gampang, apa?" Jen tepar di deket singgasana biar elit dikit.
"Yodah lu istirahat dulu. Abis istirahat lu siapin portalnya, oke?"
"Baik, Num-"
"PANGGIL AKU SANG RATU!"
"Baik yang mulia..."
"GUE BILANG RATU, DASAR RAKYAT JELATA TAK PUNYA OTAK!"
"IYA IYA! BAIKLAH, RATU HANUM!"
1ST PLACE : COMPLETED
2ND PLACE : STATRTED
Imin sampai di sebuah ruangan. Ia melihat kelinci sedeng yang ia temui di part 2. Kita sebut saja Angga. Buat yang masih inget dia, kalian herobrine-eh hebaaaat! :v
"Lu kelinci sedeng yang bilang kalo di AFA gak ada boneka Kagamine twins, kan?"
"Iya itu gue. Masalah?"
"Gue ga dapet boneka. Gue dapet yang asli.
"Seriusan lo? Ah boong."
"Baca aja part 3-4, Angga."
"Lu masih inget nama gue rupanyaaaaa! Imiiiiiin!"
"Anggaaaaaaa!"
"Imiiiiiin!"
"Anggaaaaaaa!"
"Imiiiiiin!"
"Anggaaaaaaa!"
"Imiiiiiin!"
"Anggaaaaaaa!"
"Imiiiiiin!"
"ANGGA! LANJUTKAN TUGASMU! DASAR PAYAH DASAR LEMAH!"
"DIEM LU! RAIKAGE KW SEWU!"
"GUE BUKAN RAIKAGE! GUE AVIANA 'HEART TRUMP' HANUM! GUE RATU NEGERI INI! JANGAN SEMBARANGAN NGOMONG SAMA GUE! DASAR RAKYAT JELATA!"
"Tolong abaikan saja ratu saya yang gaje itu. Tantangan selanjutnya adalah..."
SET! SET! SET! SET!
Angga menyelesaikan sebuah rubik. Tinggal satu kali lagi memutar dan rubik itu selesai. Tapi ia sengaja membiarkannya.
"Selesaikan rubik ini, tapi tanganmu tidak boleh menyentuhnya."
Imin tersenyum penuh arti.
SET!
Imin memutar salah satu sisi, dan rubik itu selesai.
"Bagaimana kau bisa...!?"
"Kan tadi kau bilang tangan, bukan jari." Jawab Imin santai.
"Bagus. Akan kuantar kau ke tempat ujian selanjutnya."
Angga mendorong Imin lalu berlari sangat cepat. Imin merasa dia akan menabrak. Ia menutup matanya.
2ND PLACE : COMPLETED
3RD PLACE : STARTED
Imin membuka matanya, ia mendapati dirinya sedang berada di kereta.
"Selamat datang. Ini adalah tempat ujianmu yang ketiga."
"Purnama, ya?"
"Imin masih ingat toh. Hehehe. Udah ketemu Daffa belom?"
"Udah." Seketika Imin flashback, mengingat Daffa yang dulu menjadi seorang banci sengklek.
"Sekarang ujian ketiga. Kereta yang kita naiki ini mengarah ke utara. Angin datang dari arah timur, barat, dan utara. Angin yang tekanannya paling tinggi ialah angin dari barat. Kemana arah asap kereta ini?"
Imin terdiam. Berpikir.
Tak ada hasilnya. Ia menghela nafas.
Ia benar-benar bingung.
Kereta itu berhenti di sebuah stasiun.
'Terima kasih sudah menggunakan jasa KRL Trulalah Pokus Hokus. Pastikan barang bawaan anda tidak ada yang tertinggal. Terima kasih.'
"...!" Imin melihat ke luar.
"Purnama, aku tau jawabannya."
"Baik, katakan saja padaku."
"Kita naik kereta listrik, Purnama. Gak ada asapnya." Imin tersenyum penuh kemenangan.
"Kok tau?"
"Tadi waktu aku lihat keluar, kereta ini gak ada rodanya. Terus, waktu ada suara pengumuman pas kita berhenti di stasiun, orangnya juga nyebut kalo ini KRL."
"Anda luluuuus! Selamaaaaaat!" Purnama menebarkan confetti.
"Tempat ujian selanjutnya, pergilah ke gerbong paling belakang." Purnama menjelaskan.
3RD PLACE : COMPLETED
4TH PLACE : STARTED
Imin sampai di gerbong paling belakang. Ia masuk ke gerbong barang. Ia bertemu dengan Tsaqif, Titan, dan Daffa.
"Hai," ucap Tsaqif.
"Lama," sambung Titan.
"Tidak berjumpa." Daffa mengakhiri hidupnya, eh, kalimatnya.
"Apa kau siap," Tsaqif memulai.
"Untuk tes," sambung Titan.
"Selanjutnya?" Tanya Daffa, lebih tepatnya mereka bertiga.
"Siap." Imin tersenyum.
"Dengarkan kami." Ucap mereka bertiga bersamaan.
Bangun tidur kuterus mandi~ (Tsaqif)
Tidak lupa menggosok gigi~ (Titan)
Habis mandi kutolong ibu~ (Daffa)
Membersihkan tempat tidurku~ (Tiga tiganya) (Disingkat TTD... :V)
"Dari lagu tersebut," ucap Tsaqif.
"Manakah kalimat," sambung Titan.
"Atau lirik yang aneh?" Daffa mengakhiri pertanyaan itu.
'Cara ngomong kalian yang aneh...' batin Imin.
"Yang aneh adalah kalimat ketiga dan keempat. Mengapa? Karena, habis mandi itu harusnya pakai baju dulu, baru bantu ibu." Imin menjawab dengan tenang.
"Selamat, kau lulus!" Seru Tsaqif.
"Tempat ujian selanjutnya, buka saja pintu ini." Titan menunjuk pintu abu-abu.
"Semoga beruntung." Daffa menepuk pundak Imin.
"Terima kasih..." Imin tersenyum.
'Haaahh, cara bicara mereka masih saja seperti itu...' batinnya.
4TH PLACE : FINISHED
5TH PLACE (FINAL CHALLENGE) : STARTED
Imin sampai di sebuah panggung. Tempat ini seperti panggung yang digunakan untuk kuis Kere-Onaire. (Baca : Millionaire)
"Sepertinya kau sudah siap untuk mengakhiri semua ini, huh?" Suara angkuh Ratu (Gaje) Aviana 'Heart Trump' Hanum menjebol speaker di langit-langit ruangan itu.
"Pertarungan sebenarnya baru dimulai." Imin merespon dengan datar.
"Huh. Je, bacakan soal selanjutnya!"
"GAK! LU AJAAAAA! LAGIAN KAN ADA LAYAR! IMIN TINGGAL LIAT LAYAR DOANG!"
"GUE PENGGAL PALA LU NANTI!"
"AMPUN YANG MULIA!"
Soal ujian terakhir.
Siapakah orang tercantik di Dunia Gendeng?
A. Erza Scarlet
B. Rias Gremory
C. Lala Satalin Deviluke
D. Shiina Mashiiro
E. Yoko Littner
Salah menjawab, kepalamu akan dipenggal! :3
(Clue : Coba ganti kata 'cantik' itu dengan 'menyebalkan')
Imin mulai merasa bingung. Ia gelisah. Masalahnya, semua tokoh yang sudah disebut di list itu cantik semua. Waifu-nya semua.
Lalu ia memperhatikan, di seberang layar yang menampakkan soal ujian itu, ada layar satu lagi. Tertulis dengan ukuran besar.
UJIAN "KE KELAM WAR" (Kembali Ke Alam Waras)
Dibuat oleh : Aviana 'Heart Trump' Hanum
Disponsori oleh : PETAI (Pecinta Tari Acha-Acha India)
Didukung oleh : S26 (Saya Sebel Sama Situ Sebab Situ Suka Senyum Senyum Sama Sapi Saya. Sapi Saya Suka Senyum Sama Situ Sebab Situ Suka Sama Susu Sapi Saya)
Disebarluaskan oleh : Cewe_Berjakun
Terima kasih kepada : ...
Imin tersenyum lalu menjawab : "ORANG TERCANTIK DI DUNIA INI ADALAH : AVIANA 'HEART TRUMP' HANUM."
Ciahh. *digampar*
"Benar sekali. Selamat, anda telah berhasil menyelesaikan ujian ini. Sekarang anda berhak pulang."
"Terima kasih, Yang Mulia"
"Sekarang pakailah cincin ini, lalu masuklah ke portal." Hanum memberi Imin cincin dengan hiasan batu safir.
"Harus dipake?"
"Iya Min. Lu mau pulang gak?"
"Iya iya! Selamat tinggal, Dunia Gendeng!"
"AH KELAMAAN LU!"
DUAK!
Imin ditendang ke portal.
(^ _ ^)
"Imin..."
"Heh? Apa...?"
"IMIN!"
Imin terkejut melihat teman-temannya, orangtuanya, berada di rumah sakit. Ia melihat sekelilingnya yang ramai. Pandangannya berlaih pada tangannya yang diinfus.
"Apaan sih yang terjadi?"
"Lu pingsan. 4 hari, tau gak? Oh iya, met lebaran ya."
"Udah lebaran? Perasaan kemaren di part 1 masih bulan puasa deh."
"Lu pingsannya kelamaan, dodol."
Imin nyengir, menggaruk kepalanya. Ia melihat sebuah cincin di tangannya. Cincin batu safir.
"Itu mimpi bukan sih?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
END DENGAN TIDAK ELITNYA :3
Yey~ tamat juga~ apakah kalian suka endingnya?
(Pembaca : NDAAAK!)
Please vote and comment.
-thor jeje-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top