Prekuel III : Magnet Gairah (21+)
==========================================
PREKUEL 03
MAGNET GAIRAH (21+)
==========================================
“Sudah mau berangkat kerja?”
Snana Jayanegara langsung menghentikan langkah, saat mendengar suara berat sang suami yang sejak tadi dicari-carinya.
Sempat dipikir pria itu sudah ke kantor, mengingat jam telah menunjukkan pukul delapan pagi. Mahayusa biasanya pergi bekerja lebih cepat dibanding dirinya.
“Masss!”
Mahayusa selalu senang melihat senyum semringa diperlihatkan oleh sang istri.
Membuat wanita itu terlihat kian seksi.
Dan ketika Snana berlari ke arahnya, ia pun lekas merentangkan kedua tangannya. Siap menyambut dengan pelukannya.
Rengkuhan erat langsung diberikan ketika wanita itu sudah berada di hadapannya.
“Kamu di sini, Mas? Aku kira dimana.”
“Kamu kira aku kemana, Sayang?”
“Aku kira kamu sudah kerja, Mas.”
“Kenapa? Kamu ingin aku lebih lama di rumah?” Mahayusa sedikit bergurau.
“Aku sih ingin kamu libur biar kita bisa menghabiskan waktu berduaan, Mas.”
“Dan juga ….” Snana pun menggantung ucapan dengan sengaja guna memancing.
Dilihat sang suami memasang raut wajah penasaran karena perkataannya. Berhasil juga upayanya. Tinggal dilanjutkan aksi.
“Dan juga?”
“Dan juga bercinta seharian.” Snana pun menunjukkan seringaian yang lebar.
“Bercinta seharian? Boleh juga.”
Snana jelas saja senang pancingannya bisa disambut sang suami. Jadi, ia tidak perlu lebih banyak menggoda pria itu.
Bahkan, Mahayusa sudah menciumnya dengan hasrat membara. Sangat mudah untuk merangsang gairah seksual pria itu.
Mereka tentu akan segera bercinta.
Lagi pula, hari ini hingga lusa mendatang, mereka harus banyak berhubungan intim dalam masa-masa suburnya. Ia ingin bisa segera hamil dan melancarkan rencana.
“Kita sarapan dulu, Sayang.”
Sang suami telah mengakhiri ciuman, lalu menggandengnya mesra ke meja makan.
Sempat dikira Mahayusa akan menarikkan satu kursi yang kosong, namun pria itu malah menempatkannya di atas pangkuan.
Jika sudah seperti ini situasinya, tentu ia juga harus beraksi dengan menunjukkan kemanjaan palsu pada sang suami.
Dilingkarkan kedua tangan pada leher pria itu lagi. Tengkuk Mahayusa dielus lembut.
Dan sudah pasti sang suami tak tahan akan godaan fisik yang tengah dilakukannya.
Sang suami pun kembali mencium dengan pagutan terasa lebih rakus dan bergairah, dibandingkan beberapa menit lalu.
Segera pula, Mahayusa mengubah posisi duduknya, mengangkang dan menghadap pada pria itu. Lalu, atasan pun dibuka oleh sang suami dengan menurunkan ritsleting.
Dan Snana pun siap menerima serangan mulut panas Mahayusa di dadanya.
Namun kemudian, perutnya tiba-tiba saja bergejolak. Rasanya ingin muntah.
Sebelum mual semakin hebat menyerang, ia lekas berlari ke arah kamar mandi luar yang letaknya dekat dengan ruang makan.
Kenapa dirinya mual-mual?
Apakah bertanda mengandung?
Baiklah, nanti akan dilakukannya tes dengan alat uji kehamilan agar jelas.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top